Cek di Sini! 9 Sentimen Ini Bikin IHSG Goyang Pekan Depan

Minggu, 18 Oktober 2020 - 20:25 WIB
loading...
A A A
Beberapa jajak pendapat menempatkan Biden memimpin atas kandidat dari Partai Republik Donald Trump. Kemenangan ini akan mendorong paket stimulus ekonomi yang lebih besar dan mengurangi potensi perang dagang dengan China. Selain itu pajak perusahaan di AS juga di perkirakan akan naik. Hal ini mendorong USD lebih lemah dan akan positif bagi pasar Emerging Market termasuk Indonesia.

6. Kekhawatiran Wave kedua virus korona terus meningkat karena infeksi melonjak di beberapa wilayah Eropa.

Pemerintah Prancis mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat, karena terjadi kenaikan rawat inap akibat Covid-19 atas ambang batas 9.100 untuk pertama kalinya sejak 25 Juni. Inggris mengumumkan langkah-langkah ketat untuk mengurangi penyebaran Pandemi Covid 19 di London. Hal ini membuat Inggris mendekati penguncian nasional kedua. Ancaman Wave 2 Covid 19 akan menjadi sentimen negatif yang di perhatikan pelaku pasar di pekan depan.

7. Pasar saham dunia memasuki periode laporan keuangan kuartal ke 3.

Amerika Serikat mempimpin pengumuman kinerja emiten kuartal ketiga dari awal minggu ini. Menurut data Refinitiv dari 49 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan ada 86% melewati perkiraan para analis. Pelonggaran lockdown yang terjadi telah mendorong banyak emiten membukukan kinerja yang baik. Di Indonesia diperkirakan kinerja Emiten akan tumbuh positif di kuartal ke 3 tahun 2020 akibat banyaknya upaya dari Otoritas Pasar Modal dan pemerintah. Diperkirakan kinerja emiten akan lebih baik daripada kuartal 2 2020 dan juga akan lebih baik dari kuartal ke 1 2020.

8. Komentar Bank Dunia tentang Omnibus Law UU Cipta Kerja sangat positif.

Bank Dunia menilai UU sapu jagat ini merupakan upaya konkret pemerintah Indonesia melakukan reformasi besar-besaran di sektor Bisnis. Aturan ini akan menjadikan Indonesia lebih berdaya saing dan mendukung aspirasi jangka panjang bangsa untuk menjadi masyarakat yang sejahtera.
Penghapusan pembatasan yang berat pada investasi menandakan bahwa Indonesia terbuka untuk bisnis. UU ini dinilai dapat membantu menarik investor lebih banyak berinvestasi di Indonesia, mampu menciptakan lapangan kerja dan membantu Indonesia mengatasi masalah kemiskinan. Pelaku pasar keuangan sangat positif dengan UU ini sehingga penolakan keras akan menjadi sentimen negatif bagi pasar.

9. Kinerja emiten hingga vaksin Covid-19.

Hadirnya beberapa sentimen mulai dari vaksin dan perkiraan kinerja emiten yang lebih baik di kuartal ke 3 membuat IHSG kami perkirakan akan menguat terbatas di pekan depan. Adapun Support IHSG berada di level 5,067 sampai 5,001 dan resistane di level 5,182 sampai 5,200. Cenderung SOS bila IHSG menguat untuk bisa BOW kembali ketika IHSG koreksi.
(nng)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1300 seconds (0.1#10.140)