46 Perusahaan Gabung Cari Duit di Pasar Modal, OJK: IPO Kita Tertinggi di Kawasan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perusahaan yang telah melakukan IPO (Initial Public Offering) mengalami peningkatan. Ketua OJK Wimboh Santoso mengatakan, 6 di antaranya melakukan IPO di tahun 2020. Artinya total ada 46 emiten sudah masuk dalam pasar modal .
"Kami bersyukur, dengan upaya-upaya tersebut dan bekerja sama dengan SRO, dimasa pandemi ini jumlah penambahan emiten baru termasuk tertinggi di kawasan, dengan penambahan emiten baru sebanyak 46 emiten di tahun 2020," ujar Wimboh dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (20/10/2020).
(Baca Juga: 68 Emiten Lagi Antre Cari Uang di Pasar Modal )
Dia melanjutkan dalam sisi infrastruktur memiliki pengaruh yang besar terutama pada saat settlement dimana dapat dilakukan secara elektronik, centralized, cepat, dan tanpa lag, serta dapat dilakukan dimana saja. Lebih lanjut, upaya pengembangan CCP di Indonesia menjadi suatu terobosan penting.
"Dari sisi demand, OJK terus menguatkan peran investor lokal dengan meningkatkan inklusi dan literasi keuangan terutama di daerah-daerah," katanya.
(Baca Juga: Pengusaha Bakal Berlomba-lomba Tangkap Dana Rp20,5 Triliun di Pasar Modal )
Sambung Wimboh menambahkan, apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan, baik Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) yang selama masa pandemi ini telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menjaga sentimen positif terhadap prospek ekonomi nasional maupun memberikan dukungan insentif pajak bagi transaksi di pasar modal.
"Apresiasi juga kami sampaikan kepada SRO (BEI, KPEI, dan KSEI), serta seluruh Insan Pasar Modal yang turut berperan dalam membesarkan Pasar Modal di Indonesia," katanya.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Dukung Kegiatan UNAS Investment Festival: Capital Market Literation For Gen Z
"Kami bersyukur, dengan upaya-upaya tersebut dan bekerja sama dengan SRO, dimasa pandemi ini jumlah penambahan emiten baru termasuk tertinggi di kawasan, dengan penambahan emiten baru sebanyak 46 emiten di tahun 2020," ujar Wimboh dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (20/10/2020).
(Baca Juga: 68 Emiten Lagi Antre Cari Uang di Pasar Modal )
Dia melanjutkan dalam sisi infrastruktur memiliki pengaruh yang besar terutama pada saat settlement dimana dapat dilakukan secara elektronik, centralized, cepat, dan tanpa lag, serta dapat dilakukan dimana saja. Lebih lanjut, upaya pengembangan CCP di Indonesia menjadi suatu terobosan penting.
"Dari sisi demand, OJK terus menguatkan peran investor lokal dengan meningkatkan inklusi dan literasi keuangan terutama di daerah-daerah," katanya.
(Baca Juga: Pengusaha Bakal Berlomba-lomba Tangkap Dana Rp20,5 Triliun di Pasar Modal )
Sambung Wimboh menambahkan, apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan, baik Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) yang selama masa pandemi ini telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menjaga sentimen positif terhadap prospek ekonomi nasional maupun memberikan dukungan insentif pajak bagi transaksi di pasar modal.
"Apresiasi juga kami sampaikan kepada SRO (BEI, KPEI, dan KSEI), serta seluruh Insan Pasar Modal yang turut berperan dalam membesarkan Pasar Modal di Indonesia," katanya.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Dukung Kegiatan UNAS Investment Festival: Capital Market Literation For Gen Z
(akr)