Sri Mulyani Kobarkan Resolusi Jihad Santri Hadapi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengajak para santri untuk mengobarkan resolusi jihad menghadapi menghadapi pandemi Covid-19 . Menkeu berharap santri dan pesantren menjadi sumber inspirasi daya tahan dan kemampuan berkreasi dalam menghadapi cobaan Covid-19.
(Baca Juga: Drama Resolusi Jihad, Penampilan Spesial di Hari Santri) "Semangat resolusi jihad yang digaungkan santri 75 tahun yang lalu kiranya pada hari ini dapat ditransformasikan menjadi semangat yang membara dalam rangka berkontribusi membangun Indonesia meningkatkan kualitas sumber daya manusianya dan menciptakan negara Indonesia yang adil dan makmur, baldatun toyyibatun warobbun ghofur. Hal ini bisa dijadikan contoh oleh masyarakat," kata Sri Mulyani, Kamis (22/10/2020).
Saat ini, tegas dia, pesantren perlu melakukan kolaborasi dengan masyarakat agar pemulihan ekonomi bisa berjalan. Santri dan pesantren menurutnya harus menjadi sumber inspirasi dalam menghadapi Covid-19. Ini menurutnya merupakan salah satu wujud jihad dalam memberdayakan dan meningkatkan kapasitas perekonomian nasional.
Dia menambahkan, digitalisasi di lingkungan pesantren diharapkan bisa membentuk suatu ekosistem masyarakat yang mandiri, sejahtera, dan memiliki kegiatan ekonomi yang kompetitif.
(Baca Juga: Pandemi COVID-19, Keberadaan Santri Harus Mampu Menjadi Perekat Umat)
"Pemerintah terus melakukan upaya untuk menangani Covid-19 dari aspek kesehatan, namun juga menangani kondisi sosial dan ekonomi yang muncul akibat dampak Covid-19," tandasnya.
(Baca Juga: Drama Resolusi Jihad, Penampilan Spesial di Hari Santri) "Semangat resolusi jihad yang digaungkan santri 75 tahun yang lalu kiranya pada hari ini dapat ditransformasikan menjadi semangat yang membara dalam rangka berkontribusi membangun Indonesia meningkatkan kualitas sumber daya manusianya dan menciptakan negara Indonesia yang adil dan makmur, baldatun toyyibatun warobbun ghofur. Hal ini bisa dijadikan contoh oleh masyarakat," kata Sri Mulyani, Kamis (22/10/2020).
Saat ini, tegas dia, pesantren perlu melakukan kolaborasi dengan masyarakat agar pemulihan ekonomi bisa berjalan. Santri dan pesantren menurutnya harus menjadi sumber inspirasi dalam menghadapi Covid-19. Ini menurutnya merupakan salah satu wujud jihad dalam memberdayakan dan meningkatkan kapasitas perekonomian nasional.
Dia menambahkan, digitalisasi di lingkungan pesantren diharapkan bisa membentuk suatu ekosistem masyarakat yang mandiri, sejahtera, dan memiliki kegiatan ekonomi yang kompetitif.
(Baca Juga: Pandemi COVID-19, Keberadaan Santri Harus Mampu Menjadi Perekat Umat)
"Pemerintah terus melakukan upaya untuk menangani Covid-19 dari aspek kesehatan, namun juga menangani kondisi sosial dan ekonomi yang muncul akibat dampak Covid-19," tandasnya.
(fai)