Indonesia Ingin Keluar dari Resesi Akibat Pandemi, Contek Nih Vietnam

Kamis, 22 Oktober 2020 - 15:23 WIB
loading...
Indonesia Ingin Keluar dari Resesi Akibat Pandemi, Contek Nih Vietnam
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, bahwa Indonesia harus belajar dari Vietnam jika ingin keluar dari resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, bahwa Indonesia harus belajar dari Vietnam jika ingin keluar dari resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19 . Menurutnya, salah satu kuncinya adalah dengan memprioritaskan kesehatan.

"Jika melihat negara - negara yang berhasil lepas dari pandemi dan resesi ekonomi, mereka memprioritaskan kesehatan," kata Bhima dalam Market Review IDX channel, Kamis (22/10/2020).

(Baca Juga: Erick Thohir: Bila Kesehatan Tidak Selesai, Lupakan Ekonomi )

Menurutnya, pemerintah terlambat dalam penanganan kesehatan saat pandemi terjadi. Hal itu terlihat dari masih terjebaknya Indonesia pada kasus harian covid-19 yang mencapai 3.000 - 4.000 orang per harinya.

"Di China saja sudah mulai menurun, sedangkan di Vietnam kasus meninggalnya cuma sedikit yakni di bawah 5 orang. Sedangkan di Indonesia masih terjebak kasus positif harian," jelasnya.

(Baca Juga: Reformasi Sistem Kesehatan, Sri Mulyani Gelontorkan Rp169,7 Triliun di 2021 )

Lebih lanjut terang dia, penanganan kesehatan yang sangat baik, berkorelasi dengan recovery pertumbuhan ekonomi. Sebelumnya, Bhima mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional alami penurunan hingga menyentuh level -5,32%. Kenyataan ini berbanding terbalik dengan China yang merupakan negara asal pandemi.

(Baca Juga: Waspada!, Indonesia Akan Resesi Panjang Dibanding Krisis Moneter 1998 )

Negeri Tirai Bambu -julukan China- mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif 3,2%. Sementara Vietnam juga tumbuh positif 0,3%. "Kita melihat pemerintah lebih menitikberatkan pada ekonomi, sedangkan penanganan kesehatan tidak begitu maksimal. Maka kondisi ini akan sama sampai akhir tahun 2021," tandasnya
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2745 seconds (0.1#10.140)