Indonesia Ingin Keluar dari Resesi Akibat Pandemi, Contek Nih Vietnam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, bahwa Indonesia harus belajar dari Vietnam jika ingin keluar dari resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19 . Menurutnya, salah satu kuncinya adalah dengan memprioritaskan kesehatan.
"Jika melihat negara - negara yang berhasil lepas dari pandemi dan resesi ekonomi, mereka memprioritaskan kesehatan," kata Bhima dalam Market Review IDX channel, Kamis (22/10/2020).
(Baca Juga: Erick Thohir: Bila Kesehatan Tidak Selesai, Lupakan Ekonomi )
Menurutnya, pemerintah terlambat dalam penanganan kesehatan saat pandemi terjadi. Hal itu terlihat dari masih terjebaknya Indonesia pada kasus harian covid-19 yang mencapai 3.000 - 4.000 orang per harinya.
"Di China saja sudah mulai menurun, sedangkan di Vietnam kasus meninggalnya cuma sedikit yakni di bawah 5 orang. Sedangkan di Indonesia masih terjebak kasus positif harian," jelasnya.
(Baca Juga: Reformasi Sistem Kesehatan, Sri Mulyani Gelontorkan Rp169,7 Triliun di 2021 )
Lebih lanjut terang dia, penanganan kesehatan yang sangat baik, berkorelasi dengan recovery pertumbuhan ekonomi. Sebelumnya, Bhima mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional alami penurunan hingga menyentuh level -5,32%. Kenyataan ini berbanding terbalik dengan China yang merupakan negara asal pandemi.
(Baca Juga: Waspada!, Indonesia Akan Resesi Panjang Dibanding Krisis Moneter 1998 )
Negeri Tirai Bambu -julukan China- mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif 3,2%. Sementara Vietnam juga tumbuh positif 0,3%. "Kita melihat pemerintah lebih menitikberatkan pada ekonomi, sedangkan penanganan kesehatan tidak begitu maksimal. Maka kondisi ini akan sama sampai akhir tahun 2021," tandasnya
"Jika melihat negara - negara yang berhasil lepas dari pandemi dan resesi ekonomi, mereka memprioritaskan kesehatan," kata Bhima dalam Market Review IDX channel, Kamis (22/10/2020).
(Baca Juga: Erick Thohir: Bila Kesehatan Tidak Selesai, Lupakan Ekonomi )
Menurutnya, pemerintah terlambat dalam penanganan kesehatan saat pandemi terjadi. Hal itu terlihat dari masih terjebaknya Indonesia pada kasus harian covid-19 yang mencapai 3.000 - 4.000 orang per harinya.
"Di China saja sudah mulai menurun, sedangkan di Vietnam kasus meninggalnya cuma sedikit yakni di bawah 5 orang. Sedangkan di Indonesia masih terjebak kasus positif harian," jelasnya.
(Baca Juga: Reformasi Sistem Kesehatan, Sri Mulyani Gelontorkan Rp169,7 Triliun di 2021 )
Lebih lanjut terang dia, penanganan kesehatan yang sangat baik, berkorelasi dengan recovery pertumbuhan ekonomi. Sebelumnya, Bhima mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional alami penurunan hingga menyentuh level -5,32%. Kenyataan ini berbanding terbalik dengan China yang merupakan negara asal pandemi.
(Baca Juga: Waspada!, Indonesia Akan Resesi Panjang Dibanding Krisis Moneter 1998 )
Negeri Tirai Bambu -julukan China- mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif 3,2%. Sementara Vietnam juga tumbuh positif 0,3%. "Kita melihat pemerintah lebih menitikberatkan pada ekonomi, sedangkan penanganan kesehatan tidak begitu maksimal. Maka kondisi ini akan sama sampai akhir tahun 2021," tandasnya
(akr)