Erick Thohir: Bila Kesehatan Tidak Selesai, Lupakan Ekonomi

Senin, 28 September 2020 - 10:35 WIB
loading...
Erick Thohir: Bila Kesehatan Tidak Selesai, Lupakan Ekonomi
Erick Thohir menegaskan, bila krisis kesehatan akibat penyebaran Covid-19 di Indonesia belum teratasi dengan baik, maka lupakan ekonomi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan, bila krisis kesehatan akibat penyebaran Covid-19 di Indonesia belum teratasi dengan baik, maka penanganan ekonomi nasional perlu ditinggalkan.

(Baca Juga: Hubungan Erick Thohir dan Rekan Pengusahanya Retak Akibat Kebijakan di BUMN )

Dia kembali menyinggung bahwa program-program yang dijalankan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) berdasarkan skema yang ditetapkan pihaknya yakni Indonesia sehat, Indonesia tumbuh, dan Indonesia bekerja.

"Program komite sejak awal adalah Indonesia Sehat, tidak pernah bicara Indonesia bekerja atau Indonesia tumbuh. Tapi Indonesia sehat, karena kalau kesehatan tidak diselesaikan, lupakan ekonomi," ujar Erick acara Kick Andy, dikutip pada (27/9).

Ketua Pelaksana PCPEN itu pun meyakini bila krisis kesehatan akan dapat diatasi oleh pemerintah melalui berbagai upaya yang tengah dikerjakan saat ini, salah satunya adalah memproduksi vaksin Covid-19. Pihaknya menargetkan pada Desember 2020 terdapat 30 juta dosis vaksin yang bisa dilakukan vaksinasi atau penyuntikan kepada masyarakat.

(Baca Juga: Luhut Minta Jangan Kaku, Bio Farma Harus Percepat Produksi Obat Covid-19 )

Selanjutnya, pada Januari-Maret 2021 pihaknya akan menambahkan 30 juta dosis vaksin. Bahkan, pada April-Desember tahun depan ada tambahan 220 juta-280 juta dosis vaksin. "Berarti total kumulatif 340 juta, ini bagus untuk memastikan keamanan buat masyarakat kita karena vaksin ini kan buat yang sehat," katanya.

Upaya lain dalam menangani krisis kesehatan adalah dengan mendorong kemampuan perusahaan farmasi dalam negeri menyediakan alat kesehatan dan obat-obat esensial untuk terapi penyembuhan pasien Covid-19. Saat ini Kimia Farma tengah memproduksi favipiravir dan sudah memproses registrasi ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

(Baca Juga: Bansos Apa Saja yang Diperpanjang Hingga 2021? Ini Penjelasan Menteri Erick )

Meski demikian, dia mengaku bahwa apa yang dilakukan belum sempurnah. "Apakah sempurna, tidak. Sempurna hanya milik Allah. Tapi pemerintah hadir dan bekerja 24 jam untuk memastikan rakyat terlindungi dengan vaksin ini," ujar dia.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1544 seconds (0.1#10.140)