Koperasi RI Ketinggalam Zaman, Baru 0,73% Punya Website
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menegaskan, zaman ini merupakan zaman digitalisasi hampir di segala bidang. Oleh karena itu, Koperasi hingga Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) harus bertransformasi ke ekonomi digital .
“Siapa yang bisa mengikuti perkembangan zaman, akrab dengan industri 4.0 dimana salah satunya digitalisasi, maka ia atau usahanya akan maju dan berkembangan,” kata Teten di Jakarta, Minggu (25/10.
(Baca Juga: Gegara 8 Koperasi Bikin Investasi Culas, 123.048 Lainnya Ikut Merasa Tergilas )
Sambung dia mengungkapkan, terbukti, mereka yang terhubung ke dalam ekosistem digital lebih memiliki daya tahan di tengah pandemi Covid-19 ini. “Tantangan terbesar kita, minimnya koperasi yang memanfaatkan ekosistem digital ini dalam pengelolaan koperasinya,” kata Teten.
Teten mengatakan, baru sekitar 0,73% atau sejumlah 123.048 unit dari jumlah koperasi aktif yang sudah memiliki alamat website. Ia mengatakan, digitalisasi Koperasi dan UMKM menjadi salah satu agenda prioritas KemenkopUKM untuk mencapai efisiensi dan efektivitas layanan koperasi tanpa harus merubah nilai-nilai dasar koperasi.
“Substansi ini pula yang telah kita kuatkan di dalam Undang-undang Cipta Kerja," katanya.
(Baca Juga: Demi Menjadi Lebih Modern, 500 Koperasi Dijorokin ke Ekosistem Digital )
Dikatakan, transformasi digital perlu dukungan semua pihak. Kolaborasi antar pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, pelaku usaha, komunitas dan media adalah pilar pentahelix yang perlu memiliki visi yang sama untuk mendorong masyarakat koperasi memasuki ekosistem digital.
“Hari ini kita menyaksikan salah satu implementasi digitalisasi koperasi yaitu peluncuran digitalisasi laporan keuangan di KSP Kopdit Obor Mas. Saya mengapreasiasi karena selain memfasilitasi pembiayaan murah ke anggota, KSP Kopdit Obor Mas juga selalu melakukan gebrakan digitalisasi bagi anggotanya,” pungkasnya.
“Siapa yang bisa mengikuti perkembangan zaman, akrab dengan industri 4.0 dimana salah satunya digitalisasi, maka ia atau usahanya akan maju dan berkembangan,” kata Teten di Jakarta, Minggu (25/10.
(Baca Juga: Gegara 8 Koperasi Bikin Investasi Culas, 123.048 Lainnya Ikut Merasa Tergilas )
Sambung dia mengungkapkan, terbukti, mereka yang terhubung ke dalam ekosistem digital lebih memiliki daya tahan di tengah pandemi Covid-19 ini. “Tantangan terbesar kita, minimnya koperasi yang memanfaatkan ekosistem digital ini dalam pengelolaan koperasinya,” kata Teten.
Teten mengatakan, baru sekitar 0,73% atau sejumlah 123.048 unit dari jumlah koperasi aktif yang sudah memiliki alamat website. Ia mengatakan, digitalisasi Koperasi dan UMKM menjadi salah satu agenda prioritas KemenkopUKM untuk mencapai efisiensi dan efektivitas layanan koperasi tanpa harus merubah nilai-nilai dasar koperasi.
“Substansi ini pula yang telah kita kuatkan di dalam Undang-undang Cipta Kerja," katanya.
(Baca Juga: Demi Menjadi Lebih Modern, 500 Koperasi Dijorokin ke Ekosistem Digital )
Dikatakan, transformasi digital perlu dukungan semua pihak. Kolaborasi antar pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, pelaku usaha, komunitas dan media adalah pilar pentahelix yang perlu memiliki visi yang sama untuk mendorong masyarakat koperasi memasuki ekosistem digital.
“Hari ini kita menyaksikan salah satu implementasi digitalisasi koperasi yaitu peluncuran digitalisasi laporan keuangan di KSP Kopdit Obor Mas. Saya mengapreasiasi karena selain memfasilitasi pembiayaan murah ke anggota, KSP Kopdit Obor Mas juga selalu melakukan gebrakan digitalisasi bagi anggotanya,” pungkasnya.
(akr)