Bagikan 20 Ribu Sertifikat, Jokowi: Saya Dapat Pertama Kali Umur 35 Tahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pada kunjungan kerjanya di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan sekitar 20 ribu sertifikat hak atas tanah . Selain terdapat puluhan warga yang hadir, penyerahan sertifikat ini juga dilakukan secara virtual.
“Yang di layar semuanya diangkat dulu. Mau saya hitung. Mau saya hitung sebentar. Yang dilayar juga mau saya hitung, 1, 2, 3, 4, 5, 6,7,8,9,10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 20.087. Betul sudah. Semua sudah pegang,” katanya, di Kabupaten Humbang Hasundutan, Selasa (27/10/2020).
(Baca Juga: Jokowi: Jika Mau Sekolahkan Sertifikat di Bank Jangan Dipakai Beli Mobil )
Dia menekankan, pentingnya kepemilikan sertifikat hak atas tanah. Menurutnya dengan sertifikat ini, maka hak hukum seseorang terhadap kepemilikan tanah akan menjadi jelas.
“Nanti ada tetangga atau ada orang luar daerah yang datang ini tanah saya, bukan pak ini tanah saya. Buktinya apa? Ini ada. Luasnya berapa? Ada di sini, di bawah sini ada luas berapa, ada. Pemiliknya ada di sini, nama pemegang hak ada di sini. Alamatnya ada di sini. Semuanya ada. Jadi jelas yang pegang ini secara hukum sudah beres,” ujarnya.
Jokowi berpesan agar sertifikat tanah yang telah diperoleh warga disimpan dengan baik. “Oleh sebab itu saya minta sertifikat ini disimpan. Tapi tolong difotokopi dulu. Satu taruh di lemari yang satu, yang asli taruh di lemari yang dua. Jadi kalau salah satu hilang ngurusnya mudah. Kalau yang asli hilang dengan fotocopy bisa ngurus ke kantor pertanahan,” ujarnya.
(Baca Juga: Mengenal Sertifikat Tanah )
Pada kesempatan itu Jokowi sempat bertanya siapakah warga yang tidak senang dengan pembagian sertifikat tersebut. Jika ada dia berjanji akan memberikan sepeda. “Bapak ibu senang tidak ini dapat sertifikat? Ada yang ga senang? Silahkan maju. Saya beri sepeda yang ga senang. Kita senang,” tuturnya.
Dia pun juga membagikan pengalamannya saat mendapatkan sertifikat untuk pertama kali di hidupnya. “Saya ingat saat saya pertama kali mendapat sertifikat. Umur kira-kira berapa ya, 35 tahun saya sudah pegang sertifikat. Senang sekali. Karena dengan sertifikat ini kita bisa gunakan untuk akses ke perbankan,” tuturnya.
“Yang di layar semuanya diangkat dulu. Mau saya hitung. Mau saya hitung sebentar. Yang dilayar juga mau saya hitung, 1, 2, 3, 4, 5, 6,7,8,9,10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 20.087. Betul sudah. Semua sudah pegang,” katanya, di Kabupaten Humbang Hasundutan, Selasa (27/10/2020).
(Baca Juga: Jokowi: Jika Mau Sekolahkan Sertifikat di Bank Jangan Dipakai Beli Mobil )
Dia menekankan, pentingnya kepemilikan sertifikat hak atas tanah. Menurutnya dengan sertifikat ini, maka hak hukum seseorang terhadap kepemilikan tanah akan menjadi jelas.
“Nanti ada tetangga atau ada orang luar daerah yang datang ini tanah saya, bukan pak ini tanah saya. Buktinya apa? Ini ada. Luasnya berapa? Ada di sini, di bawah sini ada luas berapa, ada. Pemiliknya ada di sini, nama pemegang hak ada di sini. Alamatnya ada di sini. Semuanya ada. Jadi jelas yang pegang ini secara hukum sudah beres,” ujarnya.
Jokowi berpesan agar sertifikat tanah yang telah diperoleh warga disimpan dengan baik. “Oleh sebab itu saya minta sertifikat ini disimpan. Tapi tolong difotokopi dulu. Satu taruh di lemari yang satu, yang asli taruh di lemari yang dua. Jadi kalau salah satu hilang ngurusnya mudah. Kalau yang asli hilang dengan fotocopy bisa ngurus ke kantor pertanahan,” ujarnya.
(Baca Juga: Mengenal Sertifikat Tanah )
Pada kesempatan itu Jokowi sempat bertanya siapakah warga yang tidak senang dengan pembagian sertifikat tersebut. Jika ada dia berjanji akan memberikan sepeda. “Bapak ibu senang tidak ini dapat sertifikat? Ada yang ga senang? Silahkan maju. Saya beri sepeda yang ga senang. Kita senang,” tuturnya.
Dia pun juga membagikan pengalamannya saat mendapatkan sertifikat untuk pertama kali di hidupnya. “Saya ingat saat saya pertama kali mendapat sertifikat. Umur kira-kira berapa ya, 35 tahun saya sudah pegang sertifikat. Senang sekali. Karena dengan sertifikat ini kita bisa gunakan untuk akses ke perbankan,” tuturnya.
(akr)