Disuntik Sri Mulyani Rp5 Triliun, PLN Nggak Demam Lagi?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani telah memberikan suntikan berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT PLN (Persero) sebesar Rp5 triliun sejak Juli 2020 lalu. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia berharap pencairan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) diharapkan secara finansial tidak terganggu akibat Covid-19 sehingga tetap bisa melanjutkan program listrik desa.
"Kita lihat untuk PLN untuk mendanai listrik pedesaan. Jadi dalam hal ini kita mau menggerakkan sektor riil," ujar dia seperti dikutip SINDOnews di laman Youtube resmi Kementerian Keuangan Selasa (28/10/2020).
Tidak hanya itu, Sri Mulyani juga menyuntik BUMN lain seperti PT SMF (Persero), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dan PT Geo Dipa Energi (Persero). Pemerintah telah memetakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk melaksanakan fungsi countercyclical yang efektif pada triwulan ketiga tahun 2020 untuk menjaga stabilitas sistem keuangan termasuk pernyertaan modal negara (PMN).
"Dengan total yang dicairkan sebesar Rp 16,95 triliun. Seperti untuk PT SMF sebesar Rp1,75 triliun, itu terbit pada bulan Agustus lalu. Kemudian untuk LPEI itu PMN Rp 5 triliun terbit juga pada pertengahan Agustus," ujar Sri Mulyani.
Selanjutnya, pemerintah juga memberikan PMN sebesar Rp 700 miliar untuk Geo Dipa. Suntikan modal ini untuk pembiayaan proyek geothermal Dieng II dan Patuha II, yang semuanya akan juga menarik pembiayaan dari ADB. Serta mencairkan modal negara ke PT PLN (Persero) sebesar Rp5 triliun di akhir Juli, serta untuk PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp3,5 triliun pada 29 Juli 2020.
Lihat Juga: One on One Bersama Wakil Kepala BP Danantara Kaharuddin Djenod: Tantangan Mengelola Aset Negara
"Kita lihat untuk PLN untuk mendanai listrik pedesaan. Jadi dalam hal ini kita mau menggerakkan sektor riil," ujar dia seperti dikutip SINDOnews di laman Youtube resmi Kementerian Keuangan Selasa (28/10/2020).
Tidak hanya itu, Sri Mulyani juga menyuntik BUMN lain seperti PT SMF (Persero), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dan PT Geo Dipa Energi (Persero). Pemerintah telah memetakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk melaksanakan fungsi countercyclical yang efektif pada triwulan ketiga tahun 2020 untuk menjaga stabilitas sistem keuangan termasuk pernyertaan modal negara (PMN).
"Dengan total yang dicairkan sebesar Rp 16,95 triliun. Seperti untuk PT SMF sebesar Rp1,75 triliun, itu terbit pada bulan Agustus lalu. Kemudian untuk LPEI itu PMN Rp 5 triliun terbit juga pada pertengahan Agustus," ujar Sri Mulyani.
Selanjutnya, pemerintah juga memberikan PMN sebesar Rp 700 miliar untuk Geo Dipa. Suntikan modal ini untuk pembiayaan proyek geothermal Dieng II dan Patuha II, yang semuanya akan juga menarik pembiayaan dari ADB. Serta mencairkan modal negara ke PT PLN (Persero) sebesar Rp5 triliun di akhir Juli, serta untuk PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp3,5 triliun pada 29 Juli 2020.
Lihat Juga: One on One Bersama Wakil Kepala BP Danantara Kaharuddin Djenod: Tantangan Mengelola Aset Negara
(nng)