Hore! Pertamina Siap Obral Harga Pertalite di 8 Kota Jadi Rp6.450/Liter
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) bersiap menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di 8 Kota/Kabupaten dalam rangka menjalankan program langit biru. Setelah Denpasar dan Jakarta, kini bersiap di Cimahi, Sukabumi, Purwakarta, Tasikmalaya, Buleleng, Malang, Kediri dan Kuningan bakal menikmati harga Pertalite seharga Premium.
Setelah sukses, program tersebut direncanakan akan diperluas hingga luar Pulau Jawa. Program langit biru tak lain untuk mengedukasi pentingnya menggunakan bahan bakar ron tinggi dan ramah lingkungan seperti Pertamax Cs. Program tersebut disambut positif oleh sejumlah kalangan salah satunya Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan. Pihaknya menilai program langit biru merupakan langkat tepat yang dijalankan perseroan. Pihaknya menyarankan perlu dipetakan kembali wilayah-wilayah yang dari sisi polusi masih cukup tinggi.
"Proses edukasi melalui program Langit Biru ini sangat baik saya kira, apa yang dilakukan oleh Pertamina dan pemerintah untuk mengajak masyarakat beralih ke BBM ron tinggi, sangat tepat," ujar Mamit, di Jakarta, Kamis (29/10/2020).
Menurut dia supaya program tersebut dapat berjalan secara optimal pembatasan Premium juga perlu dilakukan. Selain sudah tidak sesuai dengan perkembangan kendaraan motor. Tidak hanya Pertalite, program langit biru juga perlu dibarengi dengan obral diskon Pertamax. Selain itu, pemerintah daerah pun bisa meminta kepada Pertamina untuk tidak menyalurkan Premium ke wilayah mereka jika memang masyarakatnya siap untuk tidak menggunakan Premium. Sebab itu, perlu terus dilakukan sosialisasi dan edukasi juga skema terbaik agar masyarakat mau menggunakan BBM non subsidi.
Mamit menilai saat ini, memang sudah seharusnya pemerintah meniadakan penjualan jenis BBM oktan rendah di Kota Jakarta dan Bodetabek, juga kota besar lain, agar udara lebih sehat. Juga daerah yang polusinya tinggi. "Penghapusan BBM Premium atau jenis BBM lain yang tidak ramah lingkungan, bukan saja mendesak untuk mengurangi tingginya polusi, juga menjaga kesehatan masyarakat," kata dia.
Program langit biru sangat tepat diterapkan di Jakarta, apalagi kondisi udara yang tidak semakin baik. Sebab itu, program ini menjadi keharusan karena sesuai dengan peraturan KLHK. Program ini harus dilakukan secara bertahap sehingga bisa semua daerah bisa dilakukan. Untuk mengimplementasikan hal tersebut, aspek edukasi harus terus disampaikan terkait manfaat penggunaan BBM dengan oktan yang tinggi. "Proses edukasi sudah sangat baik, dan perlu terus digaungkan oleh pemerintah bersama Pertamina agar masyarakat mengerti dan mau beralih ke BBM RON tinggi," tandas dia.
Dukungan juga diberikan Pengamat Otomotif, Jusri Pulubuhu. Justri menambahkan melalui edukasi secara perlahan publik akan menyadari dampak positif menggunakan BBM oktan tinggi. Terkait bahab bakar untuk angkutan umum pemerintah disarankan untuk secara tegas menghapus Premium. "Pemerintah sebenarnya hanya perlu melakukan setop produk BBM dengan oktan rendah. Sudah saatnya masyarakat menggunakan BBM RON tinggi karena memiliki banyak kelebihan, mesin awet, tenaga kendaraan terjaga," ujar Jusri.
Simak Video: Emak-Emak Tipu Petugas SPBU dengan Modus Salah Berikan Uang Kembalian
Setelah sukses, program tersebut direncanakan akan diperluas hingga luar Pulau Jawa. Program langit biru tak lain untuk mengedukasi pentingnya menggunakan bahan bakar ron tinggi dan ramah lingkungan seperti Pertamax Cs. Program tersebut disambut positif oleh sejumlah kalangan salah satunya Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan. Pihaknya menilai program langit biru merupakan langkat tepat yang dijalankan perseroan. Pihaknya menyarankan perlu dipetakan kembali wilayah-wilayah yang dari sisi polusi masih cukup tinggi.
"Proses edukasi melalui program Langit Biru ini sangat baik saya kira, apa yang dilakukan oleh Pertamina dan pemerintah untuk mengajak masyarakat beralih ke BBM ron tinggi, sangat tepat," ujar Mamit, di Jakarta, Kamis (29/10/2020).
Menurut dia supaya program tersebut dapat berjalan secara optimal pembatasan Premium juga perlu dilakukan. Selain sudah tidak sesuai dengan perkembangan kendaraan motor. Tidak hanya Pertalite, program langit biru juga perlu dibarengi dengan obral diskon Pertamax. Selain itu, pemerintah daerah pun bisa meminta kepada Pertamina untuk tidak menyalurkan Premium ke wilayah mereka jika memang masyarakatnya siap untuk tidak menggunakan Premium. Sebab itu, perlu terus dilakukan sosialisasi dan edukasi juga skema terbaik agar masyarakat mau menggunakan BBM non subsidi.
Mamit menilai saat ini, memang sudah seharusnya pemerintah meniadakan penjualan jenis BBM oktan rendah di Kota Jakarta dan Bodetabek, juga kota besar lain, agar udara lebih sehat. Juga daerah yang polusinya tinggi. "Penghapusan BBM Premium atau jenis BBM lain yang tidak ramah lingkungan, bukan saja mendesak untuk mengurangi tingginya polusi, juga menjaga kesehatan masyarakat," kata dia.
Program langit biru sangat tepat diterapkan di Jakarta, apalagi kondisi udara yang tidak semakin baik. Sebab itu, program ini menjadi keharusan karena sesuai dengan peraturan KLHK. Program ini harus dilakukan secara bertahap sehingga bisa semua daerah bisa dilakukan. Untuk mengimplementasikan hal tersebut, aspek edukasi harus terus disampaikan terkait manfaat penggunaan BBM dengan oktan yang tinggi. "Proses edukasi sudah sangat baik, dan perlu terus digaungkan oleh pemerintah bersama Pertamina agar masyarakat mengerti dan mau beralih ke BBM RON tinggi," tandas dia.
Dukungan juga diberikan Pengamat Otomotif, Jusri Pulubuhu. Justri menambahkan melalui edukasi secara perlahan publik akan menyadari dampak positif menggunakan BBM oktan tinggi. Terkait bahab bakar untuk angkutan umum pemerintah disarankan untuk secara tegas menghapus Premium. "Pemerintah sebenarnya hanya perlu melakukan setop produk BBM dengan oktan rendah. Sudah saatnya masyarakat menggunakan BBM RON tinggi karena memiliki banyak kelebihan, mesin awet, tenaga kendaraan terjaga," ujar Jusri.
Simak Video: Emak-Emak Tipu Petugas SPBU dengan Modus Salah Berikan Uang Kembalian
(nng)