Membaca Peta Jalan Transformasi Kelembagaan Kementerian BUMN

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 11:09 WIB
loading...
Membaca Peta Jalan Transformasi Kelembagaan Kementerian BUMN
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencatat, ada tiga aspek penting ihwal transformasi kelembagaan yang menjadi road map atau peta jalan Kementerian BUMN selama periodisasi 2020-2024.

Petunjuk arah itu untuk memastikan setiap kebijakan yang disusunnya akan memperkuat peran perseroan plat merah dalam peta ekonomi nasional.

( )

Selain memastikan kebijakan yang diambil, transformasi kelembagaan dinilai mampu mendorong kementerian untuk adaptif dan responsif dalam menghadapi dinamika perubahan yang terjadi baik berasal dari internal maupun eksternal.

"Dalam rangka menghadapi tantangan yang telah diidentifikasi, Kementerian BUMN perlu melanjutkan transformasi kelembagaan tersebut," ujar Erick Thohir dalam renstra Kementerian BUMN 2020-2024, dikutip Jumat (30/10/2020). Berikut ini tiga aspek transformasi kelembagaan Kementerian BUMN yang dirangkum oleh MNC News Portal.

1. Memperkuat Sistem Infrastruktur dan Informasi

Erick mengutarakan, untuk memperkuat sistem infrastruktur dan informasi ada sejumlah langkah strategis yang harus direalisasikan. Langkah-langkah tersebut adalah membangun infrastruktur yang tepat, menyelesaikan pembangunan klaster holding BUMN, dan sinkronisasi sistem informasi di setiap sektor.

Selain itu, memetakan dan memitigasi risiko, merubah struktur pemerintahan dan mengurangi birokrasi di setiap sektor, serta mempersiapkan SDM yang profesional.

Kementerian BUMN menargetkan aspek-aspek tersebut akan direalisasikan pada periode pertama dan kedua Erick Thohir menjabat sebagai Menteri BUMN atau selama kurun waktu 2020-2021. Dengan begitu, saat ini upaya penguatan sistem infrastruktur dan informasi sedang dilakukan.

"Pada periode pertama ini pondasi yang kuat perlu diletakkan untuk mengokohkan pengembangan organisasi, talenta, sistem informasi dan infrastruktur BUMN," kata Erick.

Hal tersebut ditempuh melalui pemantapan struktur organisasi yang dianggap selaras dengan tujuan Kementerian BUMN, penyelesaian holding BUMN sektoral, peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM, serta integrasi sistem informasi, dan digitalisasi proses bisnis.

Sementara pada periode kedua atau selama 2021, upaya difokuskan pada korporatisasi pengelolaan BUMN untuk meminimalkan birokratisasi proses bisnis.

Tujuan ini dilakukan melalui standarisasi proses bisnis, perbaikan proses perencanaan, pelaporan dan aksi korporasi, optimalisasi value atau nilai perseroan, melakukan leverage potensi bisnis perusahaan dan meminimalkan potensi risiko atas setiap pengambilan keputusan.

2. Meningkatkan Skala Bisnis dan Mengambil Peran pada Posisi Strategis

Aspek kedua dalam road map transformasi kelembagaan ini terkait dengan pengembangan kepemimpinan pasar. Erick menilai, langkah ini dapat memberikan pengaruh di sejumlah sektor strategis.

Poin lain yang berkaitan dengan aspek ini adalah penguatan organisasi dengan pemimpin yang berpengalaman, berkompeten, dan profesional, meningkatkan kerja sama internasional untuk mengembangkan kapabilitas, memastikan adanya transfer pengetahuan di setiap entitas dari sektor.

Upaya realisasi akan dilakukan pada periode ketiga dan empat atau sepanjang 2023-2024. Pada periode ketiga misalnya, Kementerian BUMN mengupayakan penyatuan strategi holding melalui integrasi seluruh proses pengelolaan perseroan negara. Di mana, akan dimulai dari proses perencanaan, aksi korporasi, pendanaan, pemasaran, pengadaan, pengembangan SDM hingga pelaporan.

Sementara periode keempat, dilakukan fase pengembangan kemampuan khusus perusahaan BUMN dan pembangunan keuntungan komparatif dengan meningkatkan kemampuan daya saing melalui efisiensi, peningkatan mutu, inovasi dan perbaikan layanan pelanggan.

Tahap selanjutnya adalah pengembangan efisiensi industri hulu hingga hilir, membangun penguasaan pasar untuk memberikan pengaruh di sektor-sektor strategis, memperkuat organisasi melalui pemimpin yang berpengalaman, profesional dan kompeten, membangun kemitraan internasional untuk meningkatkan kapabilitas dan menjamin transfer knowledge antar unit dan sektor.

3. Peran di Tingkat Global

Aspek yang berkaitan dengan ekspansi bisnis perseroan negara di tingkat dunia adalah memanfaatkan konektivitas nasional dari hulu ke hilir diantara sektor yang berbeda.

Kemudian juga meningkatkan peran internasional dari perusahaan BUMN terkemuka untuk membuat jalur baru bagi perseroan lainnya, berinvestasi pada non core business untuk menghasilkan pendapatan baru dan dan memaksimalkan laba, menguasai industri sektoral, prioritas pasar regional.

"Tahap terakhir dari renstra Kementerian BUMN 2020-2024 adalah meningkatkan skala dan ekspansi pasar BUMN di level internasional melalui perluasan akses dan peranan internasional," ujarnya.

Langkah yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan konektivitas hulu-hilir nasional lintas sektor, meningkatkan peranan dan kerja sama BUMN di kancah internasional dalam memprakarsai kerjasama internasional, dan melakukan investasi pada non-core area guna meningkatkan pendapatan dan memaksimalkan keuntungan.

Erick menyebut, salah satu indikator capaian kinerja adalah melalui capaian pemeringkatan dalam Global Fortune 500 dan Forbes 2000. Di mana, perusahaan BUMN diproyeksikan dan didorong untuk bersaing dalam pemeringkatan tersebut.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1935 seconds (0.1#10.140)