Menaklukkan Lidah Para Bangsawan dengan Manisnya Keripik Pisang

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 12:00 WIB
loading...
A A A
Pemerintahan Presiden Joko Widodo memiliki komitmen yang kuat untuk mendorong UMKM agar naik kelas dan mampu berekspansi ke pasar global. Beberapa kementerian dan lembaga berkolaborasi dalam rangka memperkuat peran UMKM tersebut. Pemerintah menilai, UMKM harus maju dan berkembang, karena UMKM memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional dengan menyumbang 61% Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97% tenaga kerja. Karena itu, pemerintah memberikan perhatian lebih kepada UMKM melalui berbagai paket kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Diantaranya restrukturisasi kredit, subsidi bunga, pemberian modal kerja, subsidi iuran penjaminan kredit, dan stimulus pajak.

Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga menegaskan dukungan penuh agar pelaku UMKM bisa terus berkembang ditengah gelombang pandemi Covid-19 yang belum usai. Menteri BUMN Erick Thohir dalam pernyataan resmi yang dipublikasikan Kementerian BUMN menegaskan, sumber daya yang dimiliki BUMN yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dapat dioptimalkan dalam upaya pengembangan UMKM. "Saya sangat mendukung. Karena memang BUMN untuk Indonesia," ungkap Erick.

Pengembangan UMKM oleh Kementerian BUMN telah diwujudkan dengan membuka ruang kepada para pelaku UMKM untuk menjadi vendor atau supplier proyek-proyek BUMN. Melalui program Pasar Digital UMKM (PaDi UMKM), pengadaan BUMN sebesar Rp250 juta hingga Rp14 miliar akan diserahkan ke UMKM.

PT Pertamina (Persero) merupakan salah satu dari sembilan BUMN yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai pengembang pasar digital UMKM. Karena itu, BUMN energi ini terus mendorong inovasi teknologi digital bagi UMKM untuk membangkitkan usaha para pelaku UMKM di seluruh Indonesia saat menghadapi pandemi Covid-19.

Erick menegaskan, UMKM merupakan bagian yang sangat penting dari ekonomi nasional karena itu perlu didukung penuh. "Kita harus membantu dan dukung penuh UMKM agar tetap survive dan bangkit. Pertamina SMEXPO memberikan motivasi kepada mereka untuk tetap optimis agar bertahan dalam kondisi apapun. Dari sini UMKM juga belajar agar kita bisa adaptasi dan menyesuaikan pola bisnis di new normal," ujar Erick.

(Baca Juga: Pertamina SMEXPO 2020 Catat Potensi Transaksi Rp9,3 Miliar)

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, inovasi teknologi UMKM yang dilakukan Pertamina sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo agar UMKM beralih menggunakan teknologi digital, agar cepat naik kelas. Sebab, saat ini, baru 13% UMKM nasional yang sudah mengadopsi teknologi digital.

Fajriyah menjelaskan, Pertamina SMEXPO 2020 merupakan inovasi Pertamina agar produk UMKM agar tak hanya berhasil di pasar domestik tetapi juga menembus pasar mancanegara. Harapannya, UMKM tetap produktif, dan bangkit bahkan bisa naik kelas di tengah tantangan Covid-19.

Pertamina SMEXPO menjembatani pelaku UMKM mempromosikan produk unggulannya kepada pembeli potensial dari mancanegara sehingga terjadi kesepakatan bisnis. Dalam pameran dengan pengunjung dari 38 negera ini, transaksi bisnis yang berhasil diraih mencapai sebesar Rp 9,25 miliar dari Arab Saudi, Australia, Jerman, Perancis, Qatar, Amerika Serikat, Singapura dan China.

Saat ini, terdapat sekitar 7.000 UMKM mitra binaan Pertamina telah terdaftar dalam platform procurement PaDi BUMN. Dari sisi permodalan, hingga September 2020, Program Kemitraan Pertamina telah menyalurkan dana bergulir dengan nilai Rp181,92 miliar. Penyaluran ditargetkan untuk para UMKM mitra binaan Pertamina di 34 provinsi melalui delapan Marketing Operation Region (MOR) dan empat Refinery Unit (RU) Pertamina di seluruh Indonesia. "Pertamina berkomitmen terus mendorong dan mendampingi UMKM agar bisa survive, tumbuh berkembang dan mandiri sehingga bisa menyerap tenaga kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," tegas Fajriyah
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1020 seconds (0.1#10.140)