Minus 3,49%, Sri Mulyani Sebut Ekonomi Kuartal III Membaik karena Belanja Pemerintah

Kamis, 05 November 2020 - 14:46 WIB
loading...
Minus 3,49%, Sri Mulyani...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut ekonomi Indonesia mulai menunjukan tanda-tanda perbaikan, meskipun di kuartal III minus 3,49% sehingga Indonesia masuk resesi. ( Baca juga:UU Cipta Kerja Ditolak Buruh, Sri Mulyani Sebut Untungkan Rakyat )

Menurut Sri Mulyani, tanda-tanda perbaikan terlihat dari realisasi belanja negara yang mengalami peningkatan tajam. Menurutnya, hingga akhir September, belanja negara tumbuh sekitar 15,5%.

“Penyerapan belanja negara yang mengalami akselerasi pada triwulan ketiga ini sampai dengan akhir september tumbuh 15,5%. Terutama ditopang realisasi bantuan sosial dan dukungan untuk dunia usaha, khususnya usaha menengah kecil,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (5/11/2020).

Menurut Sri Mulyani, akselerasi belanja juga membantu peningkatan pada konsumsi pemerintah. Konsumsi pemerintah di kuartal III-2020 tumbuh 9,8% secara tahunan (yoy).

“Rilis BPS juga mengkonfirmasi bahwa percepatan realisasi belanja negara yang meningkat sangat cepat pada triwulan III telah membantu peningkatan pertumbuhan konsumsi pemerintah sebesar 9,8% yoy,” jelasnya.

Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan angka konsumsi 9,8% patut diapresiasi. Mengingat pada triwulan II-2020, konsumsi pemerintah justru mengalami minus 6,9% secara tahunan (yoy).

“Angka pertumbuhan 9,8% dari konsunsi pemerintah meningkat sangat tajam apabila dibandingkan triwulan II yang mengalami -6,9%. Atau turning pointnya melebih 17%,” kata Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, perbaikan kinerja perekonomian didorong oleh stimulus fiskal yang diberikan pemerintah kepada pelaku usaha maupun individu. Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan berbagai bantuan langsung tunai yang tertuang dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN). ( Baca juga:Penyerangan Delta Furat dan Tigris Tanpa Izin Khalifah Umar bin Khattab )

“Seluruh komponen pertumbuhan ekonomi baik dari sisi pengeluaran mengalami peningkatan maupun dari sisi produksi. Perbaikan kinerja perekonomian didorong oleh peran stimulus fiskal atau peran dari instrumen APBN di dalam penanganan pandemi dan program pemulihan ekonomi nasional,” jelasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1533 seconds (0.1#10.140)