Meski Resesi, Sri Mulyani Sebut Pariwisata Membaik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah menyebut ekonomi Indonesia di kuartal III-2020 mengalami perbaikan. Meskipun pada kuartal III-2020 ekonomi Indonesia masih minus yakni -3,49% secara tahunan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, salah satu faktor pendorong membaiknya ekonomi di Kuartal III-2020 adalah kinerja positif pada beberapa sektor yang sempat mengalami pukulan.
Sebagai salah satu contohnya adalah sektor pariwisata. Sektor yang paling terkena dampak pandemi ini mulai berangsur membaik seiring dengan dibukanya kembali mobilitas masyarakat.
“Sektor yang mengalami pukulan seperti pariwisata mulai menunjukan adanya perbaikan seperti juga mobilitas masyarakat pada sektor transportasi,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/11/2020).
( )
Mobilitas masyarakat juga berdampak pada sektor transportasi dan pergudangan yang mulai bergairah. Setelah pada masa awal covid ketika kuartal II-2020 mengalami pukulan yang sangat dalam. “Sektor transportasi dan pergudangan mengalami perbaikan sesudah mengalami kontraksi sangat dalam di kuartal II-2020,” ucapnya.
Adapun sektor transportasi dan pergudangan pada saat diumumkan di kuartal II-2020 mengalami kontraksi hingga di atas 30% atau -38%. Di kuartal III ini mengalami rebound yang kuat -16,7% atau naik 14% dari kuartal sebelumnya.
Demikan juga sektor akomodasi makanan dan minuman yang pada kuartal II mengalami kontraksi hingga 22%. Pada kuartal III-2020 mengalami perbaikan -11,9% atau perbaikan lebih dari 10%.
( )
“Dengan berbagai fenomena titik balik yang menunjukan kondisi terburuk akibat covid yelah kita lewati di kuartal II, maka pemerintah akan terus memfokuskan dan meberikan perhatian agar terus mengakselerasi tren ekonomi menuju zona positif,” ucapnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, salah satu faktor pendorong membaiknya ekonomi di Kuartal III-2020 adalah kinerja positif pada beberapa sektor yang sempat mengalami pukulan.
Sebagai salah satu contohnya adalah sektor pariwisata. Sektor yang paling terkena dampak pandemi ini mulai berangsur membaik seiring dengan dibukanya kembali mobilitas masyarakat.
“Sektor yang mengalami pukulan seperti pariwisata mulai menunjukan adanya perbaikan seperti juga mobilitas masyarakat pada sektor transportasi,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/11/2020).
( )
Mobilitas masyarakat juga berdampak pada sektor transportasi dan pergudangan yang mulai bergairah. Setelah pada masa awal covid ketika kuartal II-2020 mengalami pukulan yang sangat dalam. “Sektor transportasi dan pergudangan mengalami perbaikan sesudah mengalami kontraksi sangat dalam di kuartal II-2020,” ucapnya.
Adapun sektor transportasi dan pergudangan pada saat diumumkan di kuartal II-2020 mengalami kontraksi hingga di atas 30% atau -38%. Di kuartal III ini mengalami rebound yang kuat -16,7% atau naik 14% dari kuartal sebelumnya.
Demikan juga sektor akomodasi makanan dan minuman yang pada kuartal II mengalami kontraksi hingga 22%. Pada kuartal III-2020 mengalami perbaikan -11,9% atau perbaikan lebih dari 10%.
( )
“Dengan berbagai fenomena titik balik yang menunjukan kondisi terburuk akibat covid yelah kita lewati di kuartal II, maka pemerintah akan terus memfokuskan dan meberikan perhatian agar terus mengakselerasi tren ekonomi menuju zona positif,” ucapnya.
(ind)