Aset Kripto Terpopuler Kedua Setelah Bitcoin Catatkan Sejarah

Jum'at, 06 November 2020 - 08:38 WIB
loading...
Aset Kripto Terpopuler...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Aset kripto terpopuler setelah Bitcoin , Ethereum, akan berevolusi menjadi Ethereum 2.0. Ini merupakan sejarah besar bagi dunia cryptocurrency dan blockchain, bahkan dunia keuangan digital. Jika tidak ada hambatan, transformasi Ethereum 2.0 akan masuk ke fase pertama pada Desember 2020, sesuai yang diberitakan oleh media-media di Amerika Serikat. ( Baca juga:Rekomendasi Investasi Cryptocurrency Aman dan Berikan Banyak Keuntungan )

CTO Indodax William Sutanto mengatakan, Ethereum menjadi tempat landasan untuk hampir seluruh aset kripto yang bergerak di decentralized finance (DeFi). Menurutnya, Ethereum 2.0 akan menghasilkan banyak lagi pemain DeFi karena jaringan Ethereum 2.0 mampu menampung lebih banyak dan efisien. Inilah mengapa Ethereum 2.0 akan menjadi sejarah penting bagi dunia cryptocurrency, blockchain, dan keuangan digital.

“Ethereum 2.0 akan menyelesaikan permasalahan yang selama ini terjadi di Ethereum, misalnya scalling dan gas fee yang mahal. Jadi, Ethereum 2.0 akan memiliki kapasitas yang jauh lebih besar untuk menampung jumlah transaksi dalam aplikasi-aplikasi DeFi. Kemudian, pemain DeFi akan terus bermunculan,” kata William di Jakarta, Jumat (6/11/2020).

Dia menjelaskan, teknologi DeFi yang dibenamkan di jaringan Ethereum merupakan sistem keuangan baru yang akan menyelesaikan permasalahan keuangan konvensional selama ini. Meski saat ini hanya digemari oleh pegiat blockchain atau cryptocurrency saja, DeFi juga akan merambah dunia finansial lebih luas lagi.

“DeFi adalah sistem keuangan terbuka di mana para developer bisa mengembangkan logika keuangan ke dalam blockchain. DeFi dirancang untuk memecahkan masalah industri keuangan konvensional yang tertutup dan sangat tersentralisasi. Salah satunya, dengan memanfaatkan teknologi ini maka semua transaksi bisa dilakukan tanpa melibatkan oknum yang bisa saja bertindak curang terhadap aset nasabahnya. DeFi memungkinkan setiap nasabah memiliki kendali penuh terhadap aset yang dimilikinya,” jelasnya.

Saat ini harga ETH masih berada di level Rp5,8 juta di market Indodax.com. ETH di sepanjang tahun ini sudah meningkat lebih dari 200%. Pada awal tahun 2020, harga ETH masih berada di level Rp1,8 juta.

ETH juga layak untuk dikoleksi mengingat besarnya fundamental dan utilitas aset kripto ini. Selain itu, aset kripto terpopuler Bitcoin juga meningkat lebih dari 100%. Kini, harga bitcoin masih bertahan di Rp208 juta. Pada awal tahun 2020, bitcoin hanya berada pada level Rp99 juta.

Bitcoin dan ETH adalah aset kripto yang paling aman sebagai sebuah investasi pada saat ini. Bitcoin adalah cryptocurrency paling tua dan sudah dianggap sebagai safe haven asset oleh banyak investor, yang statusnya bisa disandingkan dengan emas. Sedangkan Ethereum adalah jaringan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di dalam ekosistem blockchain. ( Baca juga:Trump, Tanpa Bukti, Bilang 'Jika Suara Sah Dihitung, Saya Menang dengan Mudah' )

Masyarakat bisa memanfaatkan momen ini. Tidak perlu khawatir, meskipun harga Bitcoin mencapai ratusan juta rupiah dan ETH jutaan rupiah, masyarakat bisa membelinya di Indodax dimulai dari sepuluh ribu rupiah saja.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1679 seconds (0.1#10.140)