Membaca 'Biden Effect' di Perdagangan dan Nasib Negosiasi LTD Indonesia
loading...
A
A
A
Menurut Shinta, Biden akan lebih terbuka untuk menciptakan kompromi dagang yang mengarah pada konsep fair trade ini dengan negara-negara yang saat ini sedang sangat ditekan oleh kebijakan-kebijakan perdagangan Trump.
Dia menambahkan, pemerintahan Demokrat cenderung lebih formal dan selaras dengan prinsip multilateral. Di satu sisi ini menciptakan kepastian yang baik dalam relasi dagang dan investasi karena kesuksesan kebijakan.
Namun, di sisi negatifnya penekanan pada fair trade yang menyebabkan peningkatan kasus-kasus trade remedies yang dilakukan AS secara bilateral maupun multilateral terhadap Indonesia.
( )
Dengan Biden, limited trade deal (LTD) yang diusulkan Indonesia mungkin akan membutuhkan waktu lebih lama atau perlu ditransformasikan karena Biden punya agenda tersendiri terkait mulitlateralisme sehingga kemungkinan AS akan beralih menjadi lebih menyukai trade deal yang selaras dengan aturan WTO seperti perjanjian perdagangan bebas (FTA) atau perjanjian ekonomi komprehensif (CEPA).
"Di luar itu, kami tidak memproyeksikan banyak perubahan, sebab semua tergantung pada daya tarik iklim usaha dan investasi Indonesia, khususnya karena konflik AS-China dan negara-negara cenderung terus dipertahankan oleh Biden. Pasalnya kebutuhan ekonomi internalnya sendiri, khususnya untuk job creation," tandasnya.
Simak Video: Sejumlah Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Untuk Biden-Harris
Dia menambahkan, pemerintahan Demokrat cenderung lebih formal dan selaras dengan prinsip multilateral. Di satu sisi ini menciptakan kepastian yang baik dalam relasi dagang dan investasi karena kesuksesan kebijakan.
Namun, di sisi negatifnya penekanan pada fair trade yang menyebabkan peningkatan kasus-kasus trade remedies yang dilakukan AS secara bilateral maupun multilateral terhadap Indonesia.
( )
Dengan Biden, limited trade deal (LTD) yang diusulkan Indonesia mungkin akan membutuhkan waktu lebih lama atau perlu ditransformasikan karena Biden punya agenda tersendiri terkait mulitlateralisme sehingga kemungkinan AS akan beralih menjadi lebih menyukai trade deal yang selaras dengan aturan WTO seperti perjanjian perdagangan bebas (FTA) atau perjanjian ekonomi komprehensif (CEPA).
"Di luar itu, kami tidak memproyeksikan banyak perubahan, sebab semua tergantung pada daya tarik iklim usaha dan investasi Indonesia, khususnya karena konflik AS-China dan negara-negara cenderung terus dipertahankan oleh Biden. Pasalnya kebutuhan ekonomi internalnya sendiri, khususnya untuk job creation," tandasnya.
Simak Video: Sejumlah Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Untuk Biden-Harris
(ind)