Biden Menang, Minyak Mentah Brent Tembus USD40 per Barel

Senin, 09 November 2020 - 08:59 WIB
loading...
Biden Menang, Minyak...
Kemenangan Joe Biden di Pilpres AS dinilai membangkitkan kepercayaan pasar sehingga mampu mendongkrak lagi harga minyak mentah. Foto/Ilustrasi
A A A
SINGAPURAA - Harga minyak mentah naik lebih dari 2% pada perdagangan hari ini dengan kontrak berjangka Brent tercatat naik di atas USD40 per barel. Kemenangan Joe Biden merebut kursi kepresidenan AS dinilai telah meningkatkan kepercayaan pasar dan mengimbangi kekhawatiran tentang dampak pandemi virus Corona yang memburuk pada permintaan bahan bakar.

Minyak mentah berjangka Brent LCOc1 untuk Januari tercatat naik USD82 sen, atau 2,1% menjadi USD40,27 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS CLc1 untuk Desember berada di USD37,98 per barel, naik USD84 sen, atau 2,3%.

(Baca Juga: Lockdown Eropa dan Pemilu AS Bikin Gelisah, Harga Minyak Dunia Ambruk 4%) Harga minyak pulih dari penurunan 4% pada hari Jumat (6/11), naik bersama dengan pasar keuangan lainnya setelah Biden muncul sebagai pemenang dalam pemilihan presiden AS pada hari Minggu (8/11).

"Perdagangan pagi ini memiliki rasa risiko, yang mencerminkan meningkatnya keyakinan bahwa Joe Biden akan menduduki Gedung Putih, tetapi Partai Republik akan mempertahankan kendali Senat," ungkap Kepala Strategi Pasar di CMC Markets Michael McCarthy yang dikutip Reuters, di Sydney, Senin (9/11/2020).

“Hasilnya ideal dari sudut pandang pasar. Tidak ada pihak yang mengontrol Kongres, jadi perang perdagangan dan pajak yang lebih tinggi sebagian besar tidak menjadi agenda," sambungnya.

McCarthy menambahkan bahwa fokus investor kemungkinan akan beralih ke wabah virus corona yang baru sekarang setelah pemilihan presiden AS keluar dari jalan.

(Baca Juga: Biden Menang, IHSG Diramal Mulus ke Zona Hijau)

Presiden terpilih AS Biden dan timnya sedang bekerja untuk mengatasi krisis kesehatan yang memburuk. Amerika Serikat menjadi negara pertama di dunia sejak pandemi mulai melampaui 10 juta infeksi Covid-19, menurut penghitungan Reuters pada hari Minggu.

Secara terpisah, produksi minyak AS akan naik karena produsen memanfaatkan tumpukan sumur bor yang belum diselesaikan (DUC) untuk meningkatkan produksi. Jumlah rig minyak dan gas yang beroperasi di Amerika Serikat naik untuk minggu kedelapan minggu lalu, menurut Baker Hughes.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1471 seconds (0.1#10.140)