Berkah Libur Panjang, Bisnis Penerbangan Dapat Angin Segar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT Angkasa Pura I Faik Fahmi menyebutkan bahwa momen libur panjang beberapa waktu lalu menjadi hembusan angin segar bagi industri penerbangan . Seperti yang telah diketahui, pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak yang serius terhadap bisnis transportasi udara.
"Sebelumnya, kita sudah menghadapi situasi traffic penerbangan yang rendah karena PSBB dan juga minimnya penerbangan internasional maupun domestik," ujar Faik secara virtual di Jakarta, Rabu (11/11/2020).
(Baca Juga: Bali Rencana Buka Kembali Penerbangan Internasional Mulai 1 Desember)
Namun, dirinya optimis kondisi ini akan perlahan membaik. Dari data penerbangan pada liburan panjang lalu, Faik menyebutkan bahwa pergerakannya sudah mengarah positif.
"Kami menerapkan protokol kesehatan yang ketat, juga menyediakan fasilitas kesehatan seperti rapid test dan juga tak lupa pembatasan jumlah penumpang. Bahkan udara di dalam pesawat difilter dengan teknologi canggih untuk mencegah penyebaran," ungkap Faik.
Dia menambahkan, berkaca pada pengalaman tersebut, penyebaran atau transmisi Covid-19 melalui transportasi udara pun sangat rendah. "Maka dari itu kami kampanyekan 'Terbang Lagi'. Perlu ada upaya menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat untuk menggunakan transportasi udara di masa pandemi dan era adaptasi baru dengan aman dan nyaman, baik di bandara maupun di pesawat," jelas Faik.
(Baca Juga: Berharap pada Vaksin Covid-19, Dirut Garuda Pede Industri Penerbangan Pulih di 2021) Bahkan, 8 bandara AP di Indonesia juga menyediakan layanan rapid test dengan harga terjangkau, yaitu hanya Rp85 ribu saja. Layanan rapid test seharga Rp85 ribu ini bisa diperoleh di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Internasional Juanda Surabaya, Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar.
Kemudian, di Bandara Internasional Yogyakarta Kulonprogo, Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Internasional Adi Sumarmo Solo, dan Bandara Internasional Sentani Jayapura.
"Sebelumnya, kita sudah menghadapi situasi traffic penerbangan yang rendah karena PSBB dan juga minimnya penerbangan internasional maupun domestik," ujar Faik secara virtual di Jakarta, Rabu (11/11/2020).
(Baca Juga: Bali Rencana Buka Kembali Penerbangan Internasional Mulai 1 Desember)
Namun, dirinya optimis kondisi ini akan perlahan membaik. Dari data penerbangan pada liburan panjang lalu, Faik menyebutkan bahwa pergerakannya sudah mengarah positif.
"Kami menerapkan protokol kesehatan yang ketat, juga menyediakan fasilitas kesehatan seperti rapid test dan juga tak lupa pembatasan jumlah penumpang. Bahkan udara di dalam pesawat difilter dengan teknologi canggih untuk mencegah penyebaran," ungkap Faik.
Dia menambahkan, berkaca pada pengalaman tersebut, penyebaran atau transmisi Covid-19 melalui transportasi udara pun sangat rendah. "Maka dari itu kami kampanyekan 'Terbang Lagi'. Perlu ada upaya menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat untuk menggunakan transportasi udara di masa pandemi dan era adaptasi baru dengan aman dan nyaman, baik di bandara maupun di pesawat," jelas Faik.
(Baca Juga: Berharap pada Vaksin Covid-19, Dirut Garuda Pede Industri Penerbangan Pulih di 2021) Bahkan, 8 bandara AP di Indonesia juga menyediakan layanan rapid test dengan harga terjangkau, yaitu hanya Rp85 ribu saja. Layanan rapid test seharga Rp85 ribu ini bisa diperoleh di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Internasional Juanda Surabaya, Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar.
Kemudian, di Bandara Internasional Yogyakarta Kulonprogo, Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Internasional Adi Sumarmo Solo, dan Bandara Internasional Sentani Jayapura.
(fai)