Banyak Tanah Kosong di Sumba Barat, Ayo Perkuat Pertanian Lewat Kostratani

Rabu, 11 November 2020 - 23:38 WIB
loading...
Banyak Tanah Kosong...
Sektor pertanian di Kabupaten Sumba Barat akan lebih maju dengan dukungan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang digulirkan Kementerian Pertanian. Foto/Dok
A A A
SUMBA BARAT - Kabupaten Sumba Barat memiliki potensi lahan yang luas dan subur serta tim yang kuat. Sektor pertanian di Kabupaten Sumba Barat akan lebih maju dengan dukungan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang digulirkan Kementerian Pertanian .

Hal tersebut disampaikan Bupati Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Samuel Pakereng saat menerima kunjungan kerja Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Siti Munifah, di kantornya, Rabu (11/11/2020).

(Baca Juga: Sektor Pertanian Masih Produktif di Era Pandemi COVID-19 )

Samuel berharap, pemerintah pusat terus mendukung dan memberikan bantuan di seluruh sektor pertanian di Kabuoaten Sumba Barat. "Kami mempunyai tekad terus membangun pertanian dan harus terus dijalankan sesuai koridor khususnya gerakan kostratani yang dibentuk baik ditingkat kecamatan sampai kabupaten," tuturnya.

Menurutnya, target pembangunan kedepan dan dengan anggaran APBD yang ada, pengembangan dan pembangunan pertanian menjadi sektor utama serta diikuti dengan perikanan dan pariwisata.

"Sekarang ini masih banyak tanah kosong yang belum dimanfaatkan. Nantinya lahan kosong tersebut akan berubah jadi tanah hijau penuh dengan tanaman komoditas pertanian," tegas Samuel.

Sekretaris BPPDSMP, Siti Munifah mengatakan, Kementan akan terus mendorong pembangunan pertanian di Sumba Barat. Terlebih Sumba Barat memiliki potensi yang sangat luar biasa. "Kalau food estate sudah dimulai di Sumba Tengah, tentu dengan waktu yang tidak lama lagi ekspansi kegiatan yang dilaksanalan tersebut akan direplikasi ditempat lain," ujarnya.

“Dengan program tanam jagung panen sapi (TPSP) yang telah menjadi program unggulan Provinsi NTT, pertanian di sini akan maju," tegas Munifah sapaanya.

Ia juga berharap kepada dinas pertanian setempat berkomitmen bersama untuk mengubah perilaku masyarakat yang hanya bertanam satu tahun sekali. Tapi juga bisa menanam apa saja karena lahannya subur yaitu dengan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang terbengkalai.

(Baca Juga: Kompetensi Tenaga Penyuluh Kostratani di Sulsel Ditingkatkan dalam ToT CSA SIMURP )

Dukungan untuk pengembangan kostratani, menurut Munifah, dengan menempatkan sistem IT berupa PC All In One di BPP Kostratani. Tujuannya untuk mempermudah percepatan pelaporan dan pendataan dari lapangan ke Kementan sekaligus sebagai sarana komunikasi dengan Kementerian Pertanian dan lainnya.

Sementara Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan Kostratani hadir untuk mendukung pembangunan pertanian. “Kostratani adalah pusat gerakan pembangunan pertanian. Pembangunan untuk mendukung produktivitas, juga untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia. Kostratani dilengkapi IT karena bisa mendukung penyuluh untuk mengikuti pelatihan secara virtual,” katanya.

Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mengatakan dalam kondisi apapun pertanian tidak boleh berhenti. “Pertanian harus memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pertanian harus terus berlangsung, pertanian tidak boleh berhenti,” katanya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Industri Hortikultura...
Industri Hortikultura Menjanjikan, EWINDO Bangun Fasilitas Penelitian & Pengembangan Baru
Harga Beras di Jepang...
Harga Beras di Jepang Naik 90%, Bagaimana di Indonesia?
DPN APTI Dorong Kepala...
DPN APTI Dorong Kepala Daerah Terpilih Lindungi Petani Tembakau
Dukung Asta Cita, Legislator...
Dukung Asta Cita, Legislator Arif Rahman Dorong Petani Gunakan Pupuk Berimbang
Mentan Amran: Kalau...
Mentan Amran: Kalau Mau Jadi Konglomerat Masuk Pertanian
Lewat Program Petani...
Lewat Program Petani Maju, Syngenta Perkuat Kolaborasi di Sektor Pertanian
Target Swasembada Pangan...
Target Swasembada Pangan 2027 Diyakini Mampu Diwujudkan
Tuntaskan Konflik Petani...
Tuntaskan Konflik Petani Singkong, Mentan Amran Tetapkan Harga dan Larang Impor
Pertamina EP Ajak Generasi...
Pertamina EP Ajak Generasi Muda Kembangkan Sektor Pertanian
Rekomendasi
Sinopsis Original Series...
Sinopsis Original Series Vision+ di RCTI Have a Nice Date Eps 1: Ketahuan Selingkuh, Natasha Putus dari Reno
Cara Bayar Pajak Mobil...
Cara Bayar Pajak Mobil Beda Provinsi Tanpa Harus Pakai Biro Jasa
Prestasi Mencengangkan...
Prestasi Mencengangkan Nova Arianto di Timnas Indonesia U-16 dan U-17
Berita Terkini
32 Perusahaan Antre...
32 Perusahaan Antre IPO, 12 Beraset Jumbo
33 menit yang lalu
Ratusan Triliun Kabur...
Ratusan Triliun Kabur ke Luar Negeri, Nasionalisme Taipan Indonesia Dipertanyakan
2 jam yang lalu
Bandara IKN Selesai...
Bandara IKN Selesai Dibangun, Kapan Beroperasi Penuh?
3 jam yang lalu
Gedung Putih: Lebih...
Gedung Putih: Lebih dari 75 Negara Coba Negosiasi Tarif dengan AS
5 jam yang lalu
Tersendat Libur Panjang,...
Tersendat Libur Panjang, 13 Juta Wajib Pajak Laporkan SPT Tahunan
7 jam yang lalu
Mandek di Rp1.904.000/Gram,...
Mandek di Rp1.904.000/Gram, Intip Rincian Harga Emas Antam per Minggu 13 April 2025
7 jam yang lalu
Infografis
Ilmuwan Klaim Temukan...
Ilmuwan Klaim Temukan Bukti Peradaban Kuno di Planet Mars
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved