Banyak Tanah Kosong di Sumba Barat, Ayo Perkuat Pertanian Lewat Kostratani
loading...
A
A
A
SUMBA BARAT - Kabupaten Sumba Barat memiliki potensi lahan yang luas dan subur serta tim yang kuat. Sektor pertanian di Kabupaten Sumba Barat akan lebih maju dengan dukungan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang digulirkan Kementerian Pertanian .
Hal tersebut disampaikan Bupati Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Samuel Pakereng saat menerima kunjungan kerja Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Siti Munifah, di kantornya, Rabu (11/11/2020).
(Baca Juga: Sektor Pertanian Masih Produktif di Era Pandemi COVID-19 )
Samuel berharap, pemerintah pusat terus mendukung dan memberikan bantuan di seluruh sektor pertanian di Kabuoaten Sumba Barat. "Kami mempunyai tekad terus membangun pertanian dan harus terus dijalankan sesuai koridor khususnya gerakan kostratani yang dibentuk baik ditingkat kecamatan sampai kabupaten," tuturnya.
Menurutnya, target pembangunan kedepan dan dengan anggaran APBD yang ada, pengembangan dan pembangunan pertanian menjadi sektor utama serta diikuti dengan perikanan dan pariwisata.
"Sekarang ini masih banyak tanah kosong yang belum dimanfaatkan. Nantinya lahan kosong tersebut akan berubah jadi tanah hijau penuh dengan tanaman komoditas pertanian," tegas Samuel.
Sekretaris BPPDSMP, Siti Munifah mengatakan, Kementan akan terus mendorong pembangunan pertanian di Sumba Barat. Terlebih Sumba Barat memiliki potensi yang sangat luar biasa. "Kalau food estate sudah dimulai di Sumba Tengah, tentu dengan waktu yang tidak lama lagi ekspansi kegiatan yang dilaksanalan tersebut akan direplikasi ditempat lain," ujarnya.
“Dengan program tanam jagung panen sapi (TPSP) yang telah menjadi program unggulan Provinsi NTT, pertanian di sini akan maju," tegas Munifah sapaanya.
Ia juga berharap kepada dinas pertanian setempat berkomitmen bersama untuk mengubah perilaku masyarakat yang hanya bertanam satu tahun sekali. Tapi juga bisa menanam apa saja karena lahannya subur yaitu dengan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang terbengkalai.
(Baca Juga: Kompetensi Tenaga Penyuluh Kostratani di Sulsel Ditingkatkan dalam ToT CSA SIMURP )
Dukungan untuk pengembangan kostratani, menurut Munifah, dengan menempatkan sistem IT berupa PC All In One di BPP Kostratani. Tujuannya untuk mempermudah percepatan pelaporan dan pendataan dari lapangan ke Kementan sekaligus sebagai sarana komunikasi dengan Kementerian Pertanian dan lainnya.
Sementara Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan Kostratani hadir untuk mendukung pembangunan pertanian. “Kostratani adalah pusat gerakan pembangunan pertanian. Pembangunan untuk mendukung produktivitas, juga untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia. Kostratani dilengkapi IT karena bisa mendukung penyuluh untuk mengikuti pelatihan secara virtual,” katanya.
Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mengatakan dalam kondisi apapun pertanian tidak boleh berhenti. “Pertanian harus memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pertanian harus terus berlangsung, pertanian tidak boleh berhenti,” katanya.
Lihat Juga: Kelompok Petani Jeruk di Curup Bengkulu Jangkau Pasar Lebih Luas Berkat Pemberdayaan BRI
Hal tersebut disampaikan Bupati Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Samuel Pakereng saat menerima kunjungan kerja Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Siti Munifah, di kantornya, Rabu (11/11/2020).
(Baca Juga: Sektor Pertanian Masih Produktif di Era Pandemi COVID-19 )
Samuel berharap, pemerintah pusat terus mendukung dan memberikan bantuan di seluruh sektor pertanian di Kabuoaten Sumba Barat. "Kami mempunyai tekad terus membangun pertanian dan harus terus dijalankan sesuai koridor khususnya gerakan kostratani yang dibentuk baik ditingkat kecamatan sampai kabupaten," tuturnya.
Menurutnya, target pembangunan kedepan dan dengan anggaran APBD yang ada, pengembangan dan pembangunan pertanian menjadi sektor utama serta diikuti dengan perikanan dan pariwisata.
"Sekarang ini masih banyak tanah kosong yang belum dimanfaatkan. Nantinya lahan kosong tersebut akan berubah jadi tanah hijau penuh dengan tanaman komoditas pertanian," tegas Samuel.
Sekretaris BPPDSMP, Siti Munifah mengatakan, Kementan akan terus mendorong pembangunan pertanian di Sumba Barat. Terlebih Sumba Barat memiliki potensi yang sangat luar biasa. "Kalau food estate sudah dimulai di Sumba Tengah, tentu dengan waktu yang tidak lama lagi ekspansi kegiatan yang dilaksanalan tersebut akan direplikasi ditempat lain," ujarnya.
“Dengan program tanam jagung panen sapi (TPSP) yang telah menjadi program unggulan Provinsi NTT, pertanian di sini akan maju," tegas Munifah sapaanya.
Ia juga berharap kepada dinas pertanian setempat berkomitmen bersama untuk mengubah perilaku masyarakat yang hanya bertanam satu tahun sekali. Tapi juga bisa menanam apa saja karena lahannya subur yaitu dengan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang terbengkalai.
(Baca Juga: Kompetensi Tenaga Penyuluh Kostratani di Sulsel Ditingkatkan dalam ToT CSA SIMURP )
Dukungan untuk pengembangan kostratani, menurut Munifah, dengan menempatkan sistem IT berupa PC All In One di BPP Kostratani. Tujuannya untuk mempermudah percepatan pelaporan dan pendataan dari lapangan ke Kementan sekaligus sebagai sarana komunikasi dengan Kementerian Pertanian dan lainnya.
Sementara Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan Kostratani hadir untuk mendukung pembangunan pertanian. “Kostratani adalah pusat gerakan pembangunan pertanian. Pembangunan untuk mendukung produktivitas, juga untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia. Kostratani dilengkapi IT karena bisa mendukung penyuluh untuk mengikuti pelatihan secara virtual,” katanya.
Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mengatakan dalam kondisi apapun pertanian tidak boleh berhenti. “Pertanian harus memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pertanian harus terus berlangsung, pertanian tidak boleh berhenti,” katanya.
Lihat Juga: Kelompok Petani Jeruk di Curup Bengkulu Jangkau Pasar Lebih Luas Berkat Pemberdayaan BRI
(akr)