Mau Nikah Tapi Lagi Pandemi dan Resesi? Simak Tips Berikut Ini

Sabtu, 14 November 2020 - 11:25 WIB
loading...
Mau Nikah Tapi Lagi...
Mengatur rencana pernikahan dengan cermah dan hemat penting dilakukan di masa resesi ekonomi dan pandemi saat ini. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pernikahan nan megah, mengesankan dan tak terlupakan, tentu menjadi idaman setiap pasangan. Namun, pesta mewah juga identik dengan biaya yang mahal, mulai dari puluhan juta hingga miliaran rupiah. Lantas, bagaimana jika berencana melangsungkan pernikahan di tengah suasana prihatin ekonomi dan pandemi saat ini?

Sejatinya, pernikahan adalah upacara mengikat janji dan peresmian ikatan perkawinan secara norma agama, hukum, dan sosial. Pernikahan yang megah, pesta yang mewah adalah pilihan yang tergantung pada situasi dan kondisi.

Nah, di masa pandemi Covid-19 saat ini, banyak pasangan lantas mengambil sikap yang realistis dengan memilih untuk menikah di Kantor Urusan Agama (KUA). Alasan utamanya adalah adanya larangan berkumpul demi mencegah penyebaran virus.

Selain lebih aman, opsi ini juga murah. Ketika sepasang calon pengantin memilih untuk menikah di KUA, maka mereka tidak akan dipungut biaya. Sementara, jika pernikahan diadakan di luar jam kerja, maka pasangan pengantin akan dikenakan tarif sebesar Rp600 ribu.

Namun demikian, bagi sebagian besar orang, merayakan pernikahan dengan pesta, meski di tengah pandemi, juga masih menjadi pilihan. Untuk pilihan yang satu ini, pasangan harus pintar-pintar mengatur segala pengeluaran agar usai menikah, kantong tetap aman.

(Baca Juga: Mohamed Salah Terinfeksi Corona Saat Pesta Pernikahan Keluarga)

Di satu sisi, masa pandemi yang menimbulkan ketidakpastian ekonomi yang mengharuskan seseorang memprioritaskan pengeluaran yang bersifat kebutuhan ketimbang keinginan. Di sisi lain, risiko akan bengkaknya pengeluaran karena pesta pernikahan tentu ada, mengingat jasa vendor pernikahan tidaklah murah.

Agar kantong tetap aman dan pesta juga berjalan, berikut sejumlah tips menarik yang dikutip dari Lifepal bagi mereka yang berniat menggelar pernikahan di masa pandemi plus resesi saat ini.

Pertama, tentukan waktu dan estimasi biaya pernikahan di awal. Dengan menentukan dua hal ini di awal, Anda bisa mengumpulkan dana dengan mudah lewat instrumen investasi yang Ada. Selain itu, Anda pun bisa mewaspadai bengkaknya pengeluaran yang muncul di kemudian hari.

Pastikan bahwa biaya pernikahan tidak menguras tabungan Anda, yang artinya Anda masih memiliki aset lancar (tabungan, kas, dan setara kas) sebesar minimal 15% dari kekayaan bersih saat ini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1901 seconds (0.1#10.140)