Ini Empat Negara Pasar Ekspor Sawit Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Produksi sawit hingga September 2020 mencapai 37,74 juta ton atau mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2019 dengan total produksi sawit sebesar 52 juta ton. Salah satu penyebab penurunan produksi itu adalah faktor cuaca.
"Tapi kalau dilihat dari sisi ekspor , sekitar 75% terserap oleh empat negara yang menjadi pasar utama minyak sawit Indonesia, yakni China, india, Uni Eropa, dan Pakistan," kata Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) , Tofan Mahdi saat webinar di jakarta selasa. ( Baca juga:Produksi Sawit Konsisten Naik Seiring Membaiknya Permintaan )
Meskipun permintaan minyak sawit di pasar tersebut turun, namun menurutnya masih relatif tinggi. "Itulah yang menyebabkan kenapa Indonesia sepanjang pandemi Covid 2020 kontraksi pertumbuhan ekonominya tidak terlalu tajam seperti Singapura dan AS," ungkap Tofan.
Dia pun menegaskan sampai saat ini sawit merupakan tulang punggung ekonomi indonesia bahkan ketika terjadi pandemi. Hal tersebut tecermin juga dari nilai ekspor sawit yang naik dibandingkan tahun lalu, serta dari sisi serapan tenaga kerja ada sekitar 4,6 juta tenaga kerja langsung dan tidak langsung. ( Baca juga:Atiek CB, Kacamata Hitam, dan Gaya Sensualnya yang Melegenda )
"Ada juga sekitar 12 juta petani kelapa sawit di Indonesia. Nah kalau kita hitung dengan jumlah keluarga, artinya ada sekitar 50 juta warga indonesia yang menggantungkan hidupnya dari kelapa sawit," kata dia.
"Tapi kalau dilihat dari sisi ekspor , sekitar 75% terserap oleh empat negara yang menjadi pasar utama minyak sawit Indonesia, yakni China, india, Uni Eropa, dan Pakistan," kata Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) , Tofan Mahdi saat webinar di jakarta selasa. ( Baca juga:Produksi Sawit Konsisten Naik Seiring Membaiknya Permintaan )
Meskipun permintaan minyak sawit di pasar tersebut turun, namun menurutnya masih relatif tinggi. "Itulah yang menyebabkan kenapa Indonesia sepanjang pandemi Covid 2020 kontraksi pertumbuhan ekonominya tidak terlalu tajam seperti Singapura dan AS," ungkap Tofan.
Dia pun menegaskan sampai saat ini sawit merupakan tulang punggung ekonomi indonesia bahkan ketika terjadi pandemi. Hal tersebut tecermin juga dari nilai ekspor sawit yang naik dibandingkan tahun lalu, serta dari sisi serapan tenaga kerja ada sekitar 4,6 juta tenaga kerja langsung dan tidak langsung. ( Baca juga:Atiek CB, Kacamata Hitam, dan Gaya Sensualnya yang Melegenda )
"Ada juga sekitar 12 juta petani kelapa sawit di Indonesia. Nah kalau kita hitung dengan jumlah keluarga, artinya ada sekitar 50 juta warga indonesia yang menggantungkan hidupnya dari kelapa sawit," kata dia.
(uka)