Kecepatan Pengadaan Barang Jadi Kunci Hadapi Kondisi Sulit Akibat Pandemi

Kamis, 19 November 2020 - 12:12 WIB
loading...
A A A
Roni menjelaskan, dari Rp289,34 triliun itu yang sudah selesai tender sebesar Rp228,76 triliun dan yang masih dalam proses sebesar Rp60,58 triliun. Di mana yang masih dalam proses itu merupakan pekerjaan konstruksi Rp48,80 triliun yang di dalamnya menyangkut pengadaan K/L Rp41,55 triliun dan pemda Rp7,25 triliun.

Dari Rp228,76 triliun yang sudah selesai tender, di dalamnya menyangkut pekerjaan konstruksi sebesar Rp148,31 triliun (K/L Rp72,92 triliun dan pemda Rp75,39 triliun). “Rendahnya kinerja penyerapan belanja pengadaan barang jasa pemerintah berdampak terhadap pelayanan publik dan pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi,” ujarnya.

Menurut Roni, pandemi Covid-19 ini seharusnya menjadi momentum bagi semua pihak untuk menggenjot belanja pengadaan barang dan jasa, khususnya untuk mengatasi dampak ekonomi dan sosial dari pandemi. “Meskipun pengadaan barang jasa untuk menangani Covid-19 bersifat segera, tidak dapat ditunda, tetap harus memenuhi prinsip cepat, efektif, transparan tanpa meninggalkan akuntabilitasnya untuk mencapai tujuan pengadaannya, punya value for money,” ungkapnya. (Lihat videonya: Pemerintah Austria Kembali Putuskan untuk Lockdown Kedua)

Belanja barang dan jasa pemerintah saat ini telah memanfaatkan sistem pengadaan elektronik sebagai satu kesatuan dari pelaksanaan Perpres Nomor 95/2018 tentang sistem pemerintahan berbasis elektronik.

Perencanaan dan penganggaran merupakan tahapan awal dari ekosistem pengadaan. Tahapan ini merupakan tahapan yang sangat strategis dan dengan demikian perlu perhatian khusus bagi para pimpinan kementerian/lembaga, pemerintah daerah. (Michelle Natalia)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3081 seconds (0.1#10.140)