Minim Sentimen, IHSG Hari Ini Diprediksi Bergerak Datar

Kamis, 19 November 2020 - 11:15 WIB
loading...
Minim Sentimen, IHSG...
Foto multiple exposure pengunjung menggunakan masker dengan latar belakang layar indeks harga saham gabungan di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto:SINDOnews/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah di hari Kamis (19/11) ini pada level 5.541 sedangkan penutupan hari sebelumnya di level 5.557. Namun indeks kembali bergerak naik bahkan menyentuh level 5.573 di pukul 10.30 WIB.

Analis Profindo Sekuritas Yuliana memprediksi pergerakan IHSG hari ini akan bergerak mendatar atau sideways di kisaran 5.500-5.600. Meskipun masih ada pertumbuhan namun tidak akan signifikan karena pergerakannya sudah sangat tinggi.

(Baca Juga : Tersungkur ke Zona Merah, IHSG Dibuka Melemah 7,62 Poin ke 5.549)

“ Saham penggerak utama seperti perbankan sudah tidak akan naik signifikan. Ada potensi koreksi khususnya di saham second liner,” ujar Yuliana dalam Market Opening di IDX Channel di Jakarta, Kamis (19/11/2020).

Dia juga menyampaikan beberapa saham pilihan yang direkomendasikan beli hari ini adalah INKP, KRAS, GIAA, dan INDF. Menurutnya saham INKP secara kinerja kuartal ketiga tahun ini cukup baik di tengah pandemi Covid-19. Selain itu pergerakan sahamnya dalam dua hari terakhir juga meningkat karena secara valuasi masih murah.

“Begitu juga saham KRAS INDF dan GIAA masih ada peluang kenaikan,” tambahnya.

Sementara Portfolio Manager Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Andrian Tanuwijaya menilai ada sentimen positif dari rilis kinerja keuangan emiten di kuartal ketiga.

(Baca Juga : Berkah, Jumlah Saham Syariah di Bursa Naik 90,3%)

Sejauh ini total laba bersih kuartal ketiga menunjukkan pemulihan yang cukup baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Ada pertumbuhan +35% dari kuartal sebelumnya (QoQ) walaupun terjadi penurunan dibandingkan tahun lalu atau melemah sekitar -30% (YoY).

Secara sektoral yang menunjukkan kontribusi kuartalan positif terbesar mayoritas adalah sektor siklikal seperti komoditas, perbankan, dan discretionary yang sempat tertekan selama kuartal dua 2020. Dari sisi jumlah emiten yang mampu membukukan laba di atas ekspektasi juga meningkat.

“Hal ini jelas menunjukkan bahwa ekspektasi pasar saat ini sudah sangat konservatif sehingga peluang adanya earnings upgrade dari angka konsensus cukup besar,” kata Adrian.
(her)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1115 seconds (0.1#10.140)