Wah Keren Neh, Indonesia Bisa Jadi Fondasi Pertumbuhan Ekonomi Global

Kamis, 19 November 2020 - 15:02 WIB
loading...
Wah Keren Neh, Indonesia...
Indonesia bisa menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi gelobal. Foto/ilustrasi
A A A
JAKARTA-Dunia bisnis dan pemerintah ditantang untuk mengatasi pandemi Covid-19 secara tepat, cepat dan adaptif untuk membangun pemulihan ekonomi dan juga sosial. Dalam hal ini, kerja sama global menjadi kunci untuk mendorong kerja sama ekonomi dan pembangunan berkelanjutan sebagai fondasi pemulihan yang kuat.

Ketua APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia Anindya Bakrie menekankan pentingnya peran Indonesia terhadap integrasi ekonomi di kawasan Asia-Pasifik. Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN dengan potensi pertumbuhan yang tinggi dalam jangka panjang akan menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi global.

"Posisi Indonesia yang strategis dan terbuka untuk investasi asing dapat menjadi jembatan antara perang dagang yang terjadi Amerika Serikat dan China," ujarnya dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis (19/11/2020).

(Baca juga:Beda dengan Krisis 98 dan 2008, Ekonomi Global Jadi Sulit Cepat Pulih)

Menurut dia, aktivitas supply chain dan manufaktur Indonesia saat ini masih relatif kecil. Namun, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi untuk bisa berkontribusi lebih besar dalam global supply chain sehingga stabilitas output dunia dapat lebih terjaga.

"Indonesia optimis untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang solid karena perbaikan fundamentalnya. Namun, penerapan kebijakan integrasi ekonomi regional melalui Free Trade Area of the Asia-Pacific (FTAAP) di dalam APEC akan mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia dan Asia-Pasifik secara keseluruhan," jelasnya.

Indonesia juga tercatat sebagai salah satu negara dengan adopsi e-commerce tercepat di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat. Sebagai pemimpin di Asia Tenggara dalam internet economy, Indonesia juga merupakan pasar smartphone terbesar keempat di dunia saat ini dengan pengguna ponsel sebanyak 142 juta orang.

Anindya menuturkan, pandemi ini telah membuka mata dan membuat masyarakat sadar jika konektivitas digital itu penting. Terkait hal ini, konektivitas digital itu penting dan harus menjadi prioritas untuk dunia di pasca pandemi.

"Potensi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia sangat besar dan banyak sektor yang berpotensi untuk berkembang, seperti pendidikan, kesehatan, dan energi terbarukan," ungkapnya.

Selanjutnya, Indonesia juga akan fokus pada pertumbuhan industri maju dan mendorong adopsi ekonomi digital sebagai sarana untuk mengatasi tantangan pandemi. Indonesia adalah tempat tumbuhnya 2.193 startup, dengan lima startup bernilai lebih dari USD 1 miliar. Namun demikian, potensi pertumbuhan sektor ekonomi digital Indonesia masih cukup besar.

"Indonesia membuka pintu kerjasama dari para mitra di kawasan untuk bekerja sama menggali potensi yang ada," jelas Anindya.

Dalam mendukung kesejahteraan rakyat, lanjutnya, disahkannya Omnibus Law juga menjadi penyempurna bagi upaya pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

"Inklusi dengan membuat iklim investasi yang mendukung bagi investor sangat penting di tengah kondisi seperti ini. Berbagai program telah dilakukan untuk mendorong pembangunan Indonesia berkelanjutan dengan kerangka Sustainable Development Goals (SDGs) dari PBB – sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk mengakhiri kemiskinan, menanggulangi perubahan iklim dan melindungi planet," tuturnya.

Anggota ABAC Indonesia Shinta Kamdani mengatakan, aspek pembangunan berkelanjutan (SDGs) harus diutamakan dalam pembangunan ekonomi digital dan juga investasi untuk prioritas Indonesia dalam pemulihan ekonomi.

"Covid-19 membuktikan tidak hanya ekonomi saja yang harus dipulihkan, namun juga aspek lingkungan dan sosial. Sehingga, dunia bisnis menilai mindset investasi harus diubah tidak hanya mengutamakan economically benefit namun juga mampu memberikan value jangka panjang yang berkelanjutan, dan resilient dalam hal aspek sosial dan lingkungan," jelasnya.

Melihat hal ini, ABAC Indonesia memberikan dukungan penuh untuk mendorong pertumbuhan investasi berkelanjutan di Indonesia melalui inisiatif Indonesia Impact Fund, yang memiliki target portofolio investasi pada UMKM dengan visi pembangunan berkelanjutan dan inklusi finansial yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Indonesia Impact Fund adalah impact fund pertama di Indonesia yang menggunakan skema Impact Measurement and Management (IMM) sebagai pengukur dampak sosial secara transparan untuk setiap investasi yang disalurkan. Program ini juga merupakan bentuk Kemitraan Pemerintah Swasta (KPS) pertama di ABAC.
(bai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1610 seconds (0.1#10.140)