Erick Thohir Larang BUMN Bikin Universitas Baru Lagi

Kamis, 19 November 2020 - 19:03 WIB
loading...
Erick Thohir Larang...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan melarang setiap BUMN atau perseroan pelat merah yang ingin membentuk perguruan tinggi atau universitas baru . Langkah pembatasan itu seiring dengan adanya upaya kerja sama antara BUMN dan pihak swasta, khususnya di sektor research and development (R&D).

"Kita tidak mau lagi para BUMN membuat universitas-universitas. Tapi, bagaimana semua R&D-nya dibalikkan kembali ke universitas (swasta). BUMN mendukung komersialisasi yang ada di universitas tersebut," ujar Erick, Jakarta, Kamis (19/11/2020). ( Baca juga:Gula-Gula Erick Thohir buat Kebutuhan Garam yang Masih 'Asin' )

Erick mengutarakan, R&D merupakan langkah penting dalam sebuah bisnis. Dalam bisnis, research menjadi basis atau fondasi dari pengembangan produksi. R&D juga menjadi kunci dari sebuah komersialisasi.

"Satu, R&D itu harus menjadi basis yang penting dalam arti pengembangan daripada produk itu sendiri. Kedua, kunci yang tidak kalah pentingnya adalah komersialisasi," kata Erick.

Dalam pengembangan R&D, BUMN diminta untuk menggandeng pihak swasta. Jadi perseroan negara bisa berkolaborasi dengan kampus-kampus non-BUMN. Dengan begitu, skema yang diharapkan adalah kampus swasta yang melakukan R&D dan perusahaan negara bertugas melakukan komersialisasi. "Sehingga biar R&D di universitas, kita yang komersialisasinya," kata dia. ( Baca juga:Tahun Depan Mobil James Bond Jadi Mobil Keselamatan Formula 1 )

Saat ini ada sekitar delapan universitas atau perguruan tinggi yang dimiliki oleh BUMN. Kedelapan universitas atau perguruan tinggi itu adalah Universitas Pertamina, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI), Telkom University (Tel-U), Institut Teknologi PLN (IT-PLN), BRI Institute, Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia (Stimlog), Politeknik Pos Indonesia (Poltekpos), dan IT Telkom Surabaya (ITTS).
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1491 seconds (0.1#10.140)