Mencermati Kinerja 4 Emiten Telko di Tengah Tren WFH dan PJJ
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang masih mewabah di seluruh dunia termasuk Indonesia memaksa aktivitas bekerja dilakukan dari rumah alias work from home (WFH). Demikian juga kegiatan belajar bagi mahasiswa dan pelajar terus dilakukan secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
( )
Bahkan, pemerintah turut menggelontorkan sejumlah anggaran untuk subsidi pulsa bagi pelajar dan mahasiswa untuk pelaksanaan PJJ sejak September lalu. Kegiatan PJJ ini memberikan dampak terhadap kinerja emiten yang bergerak di bidang telekomunikasi hingga kuartal III-2020.
( )
Adapun beberapa emiten bidang telekomunikasi yang merupakan perusahaan provider populer di Tanah Air, seperti PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
1. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Pada laporan keuangan kuartal III-2020, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom mencatatkan laba bersih sebesar Rp16,67 triliun atau naik 1,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp16,45 triliun, dengan laba per saham dasar Rp168,37.
Pendapatan perseroan di kuartal III-2020 tercatat sebesar Rp99,94 triliun atau turun 2,62 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp102,63 triliun. Beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp67,39 triliun atau turun 3,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp69,86 triliun.
2. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)
Pada laporan keuangan kuartal III-2020, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mencatatkan kerugian bersih di kuartal III-2020. Adapun rugi bersih perseroan tercatat sebesar Rp1,75 triliun atau naik 6,83 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,63 triliun.
Sementara itu, pendapatan Smartfren di kuartal III-2020 sebesar Rp6,84 triliun atau naik 37,50 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,97 triliun, dengan rugi per saham dasar Rp5,66.
Adapun pendapatan perseroan terdiri atas pendapatan jasa telekomunikasi sebesar Rp6,23 triliun atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,71 triliun, penjualan data sebesar Rp292,9 miliar atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp211,3 miliar.
( )
Kemudian, penjualan non data sebesar Rp130,9 miliar atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp34,3 miliar dan penjualan lain-lain sebesar Rp185,1 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp13,8 miliar.
Smartfren juga mencatatkan adanya kenaikan beban usaha 17,21 persen menjadi Rp7,89 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp6,73 triliun. Perseroan juga mencatat adanya kenaikan beban usaha sebesar Rp3,24 triliun dari sebelumnya Rp2,74 triliun.
3. PT Indosat Tbk (ISAT)
Pada laporan keuangan kuartal III-2020, PT Indosat Tbk (ISAT) mencatatkan rugi sebesar Rp457,5 miliar atau lebih besar 60,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp284,6 miliar, dengan rugi per saham dasar Rp84,19.
Pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp20,5 triliun atau naik 9,22 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp18,8 triliun. Sementara itu, beban perseroan mencapai Rp18,8 triliun atau naik 8,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp17,3 triliun.
(
)
Indosat mencatatkan liabilitas Rp48,5 triliun atau naik dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp49,1 triliun. Ekuitas perseroan turun menjadi Rp13,2 triliun per September 2020 dari Rp13,6 triliun pada akhir 2019. Total aset ISAT menurun menjadi Rp61,7 triliun dari sebelumnya Rp62,8 triliun.
4. PT XL Axiata Tbk (EXCL)
Pada laporan keuangan kuartal III-2020, PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp2,07 triliun atau naik signifkan 316,32 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp498,41 miliar, dengan laba per saham dasar Rp194.
EXCL mengantongi pendapatan di sepanjang kuartal III-2020 sebesar Rp19,65 triliun atau naik 4,99 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp18,72 triliun.
Adapun pendapatan XL diantaranya Pendapatan Data sebesar Rp16,09 triliun atau naik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp14,19 triliun. Pendapatan Non Data sebesar Rp2,24 triliun atau turun dari Rp2,85 triliun. Pendapatan Jasa Interkoneksi sebesar Rp606,46 miliar atau turun dari Rp854,07 miliar.
( )
Selain itu, Pendapatan Jasa Telekomunikasi lainnya sebesar Rp475 miliar atau naik dari sebelumnya Rp450,4 miliar. Pendapatan sirkit langganan sebesar Rp141 miliar dan pendapatan sewa menara sebesar Rp104,4 miliar.
Sementara itu, beban pokok pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp15,36 triliun atau turun 6,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp16,36 triliun.
( )
Bahkan, pemerintah turut menggelontorkan sejumlah anggaran untuk subsidi pulsa bagi pelajar dan mahasiswa untuk pelaksanaan PJJ sejak September lalu. Kegiatan PJJ ini memberikan dampak terhadap kinerja emiten yang bergerak di bidang telekomunikasi hingga kuartal III-2020.
( )
Adapun beberapa emiten bidang telekomunikasi yang merupakan perusahaan provider populer di Tanah Air, seperti PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
1. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Pada laporan keuangan kuartal III-2020, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom mencatatkan laba bersih sebesar Rp16,67 triliun atau naik 1,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp16,45 triliun, dengan laba per saham dasar Rp168,37.
Pendapatan perseroan di kuartal III-2020 tercatat sebesar Rp99,94 triliun atau turun 2,62 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp102,63 triliun. Beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp67,39 triliun atau turun 3,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp69,86 triliun.
2. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)
Pada laporan keuangan kuartal III-2020, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mencatatkan kerugian bersih di kuartal III-2020. Adapun rugi bersih perseroan tercatat sebesar Rp1,75 triliun atau naik 6,83 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,63 triliun.
Sementara itu, pendapatan Smartfren di kuartal III-2020 sebesar Rp6,84 triliun atau naik 37,50 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,97 triliun, dengan rugi per saham dasar Rp5,66.
Adapun pendapatan perseroan terdiri atas pendapatan jasa telekomunikasi sebesar Rp6,23 triliun atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,71 triliun, penjualan data sebesar Rp292,9 miliar atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp211,3 miliar.
( )
Kemudian, penjualan non data sebesar Rp130,9 miliar atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp34,3 miliar dan penjualan lain-lain sebesar Rp185,1 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp13,8 miliar.
Smartfren juga mencatatkan adanya kenaikan beban usaha 17,21 persen menjadi Rp7,89 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp6,73 triliun. Perseroan juga mencatat adanya kenaikan beban usaha sebesar Rp3,24 triliun dari sebelumnya Rp2,74 triliun.
3. PT Indosat Tbk (ISAT)
Pada laporan keuangan kuartal III-2020, PT Indosat Tbk (ISAT) mencatatkan rugi sebesar Rp457,5 miliar atau lebih besar 60,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp284,6 miliar, dengan rugi per saham dasar Rp84,19.
Pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp20,5 triliun atau naik 9,22 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp18,8 triliun. Sementara itu, beban perseroan mencapai Rp18,8 triliun atau naik 8,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp17,3 triliun.
(
Baca Juga
Indosat mencatatkan liabilitas Rp48,5 triliun atau naik dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp49,1 triliun. Ekuitas perseroan turun menjadi Rp13,2 triliun per September 2020 dari Rp13,6 triliun pada akhir 2019. Total aset ISAT menurun menjadi Rp61,7 triliun dari sebelumnya Rp62,8 triliun.
4. PT XL Axiata Tbk (EXCL)
Pada laporan keuangan kuartal III-2020, PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp2,07 triliun atau naik signifkan 316,32 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp498,41 miliar, dengan laba per saham dasar Rp194.
EXCL mengantongi pendapatan di sepanjang kuartal III-2020 sebesar Rp19,65 triliun atau naik 4,99 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp18,72 triliun.
Adapun pendapatan XL diantaranya Pendapatan Data sebesar Rp16,09 triliun atau naik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp14,19 triliun. Pendapatan Non Data sebesar Rp2,24 triliun atau turun dari Rp2,85 triliun. Pendapatan Jasa Interkoneksi sebesar Rp606,46 miliar atau turun dari Rp854,07 miliar.
( )
Selain itu, Pendapatan Jasa Telekomunikasi lainnya sebesar Rp475 miliar atau naik dari sebelumnya Rp450,4 miliar. Pendapatan sirkit langganan sebesar Rp141 miliar dan pendapatan sewa menara sebesar Rp104,4 miliar.
Sementara itu, beban pokok pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp15,36 triliun atau turun 6,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp16,36 triliun.
(ind)