Penjualan Produk UKM Turun 23% Akibat Pandemi, Teten: Harus Go Digital

Sabtu, 21 November 2020 - 13:03 WIB
loading...
Penjualan Produk UKM...
Pengunjung memilih produk UMKM yang dipamerkan pada acara In Store Promotion di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu, (18/11/2020). Foto/Okezone/Arif Julianto
A A A
JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM mencatat penjualan industri UKM merosot hampir 23 persen akibat pandemi Covid-19. Dalam surveinya, sebanyak 20 persen pelaku UMKM mengalami hambatan distribusi dan 19,39 persen mengaku kesulitan permodalan.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki juga menyebutkan, sebanyak 18,87 persen dari pelaku usaha yang mengikuti survei mengakui kesulitan mendapatkan bahan baku, diikuti keluhan terhambatnya produksi oleh 18,83 persen partisipan.

Dalam sambutannya pada Opening Ceremony Indonesia Digital Trade Show (IDTS) in Conjunction With Indonesia Local Brands Expo 2020, Teten mengatakan, pihaknya selalu mencari cara menumbuhkembangkan UMKM yang memang terbukti menjadi salah satu roda penggerak ekonomi nasional.

( )

Di mana, digitalisasi dapat menjadi opsi yang tepat untuk UMKM. "Karena bagaimanapun saat ini semua sektor harus terhubung dengan sistem digital,” katan Teten dalam keterangan pers, Jakarta, Sabtu (21/11/2020).

Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, lebih dari 64 juta UMKM berkontribusi 14 persen terhadap total ekspor non migas, 60 persen total investasi, 97 persen total tenaga kerja dan 61 persen total PDB nasional. Dengan begitu, kehadiran UMKM mampu mendorong perekonomian nasional.

"Saya mengapresiasi penyelenggaraan even Indonesia Digital Trade Show- Indonesia Local Brand yang digagas oleh PT Sukses Mulya Pratama agar UMKM bangkit dan bisa menjalankan usahanya sehingga bisa berkontribusi terhadap ekonomi nasional," kata dia.

( )

Teten berharap, pemerintah maupun swasta juga turut mendorong pelaksanaan acara ini agar para pengusaha lokal dan UMKM di seluruh Indonesia bisa menembus pasar digital atau go digital sebagai jembatan dalam mempercepat digitalisasi produk-produk UMKM di Tanah Air.

Senada, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, mengatakan, pihaknya mendukung penuh kegiatan tersebut. Dia menilai, kegiatan tersebut mampu mewadahi industri UMKM di Indonesia. "Dan saya turut bangga terhadap para pelaku UMKM yang gigih menemukan peluang-peluang seperti ini,” katanya.

( )

Pemanfaatan platform digital bagi pelaku UMKM berpotensi meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia. Tercatat oleh Kominfo penjualan online dan e commerce di tahun 2020 mencapai nilai Rp446,75 triliun dan meningkat 400 persen dari pada 2017 lalu. Tentu ini merupakan indikator bahwa ke depan peran teknologi dan digital akan semakin dominan bagi masyarakat.

Agus menilai, pelaku UMKM Indonesia mengisi 96 persen populasi usaha di Indonesia sejatinya merupakan roda penggerak sektor perdagangan. Untuk itu pihak kemendag akan terus memfasilitasi melalui format digital yang berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman.

“Saya berharap melalui ajang IDTS ini, para pelaku usaha UMKM, lisensi dan waralaba dapat semakin berkembang dan saling terhubung dan memanfaatkan potensi digital yang ada,” imbuhnya.

( )

Ajang Indonesia Digital Trade Show in Conjunction With Indonesia Local Brands Expo sendiri merupakan wadah yang tepat untuk mempercepat proses digitalisasi produk-produk UMKM sehingga bisa menembus pasar digital (go digital) dan mampu bersaing di level pasar internasional

Event ini adalah event virtual expo interactive 3D pertama di Indonesia yang diisi dari berbagai macam industri dan pameran hasil karya anak bangsa secara virtual.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1403 seconds (0.1#10.140)