LPS : Komponen Tabungan Tumbuh 10,2% per April 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat pertumbuhan komponen tabungan masih cukup tinggi. Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah mengatakan, pertumbuhan tabungan per April 2020 tercatat sebesar 10,2% di tengah pandemi Covid-19.
"Dapat dicatat yang masih tetap tumbuh tinggi ternyata komponen tabungan yang tumbuh 10,2% dibandingkan dengan 9,5% pada bulan Maret yang lalu maupun 8,9% pada bulan April 2019," ujar Halim dalam video conference KSSK, Senin (11/5/2020).
Halim melanjutkan, untuk rekening giro mengalami sedikit penurunan sebesar 9,77% pada April lalu. Hal tersebut kemungkinan besar terjadi akibat adanya pembayaran bunga utang dan pokok maupun pembayaran dividen perusahaan-perusahaan. "Disamping adanya kemungkinan pembayaran pajak yang memang agak mundur yang diberikan keringanan oleh pemerintah," katanya.
Sambung dia, untuk pergerakan suku bunga masih menunjukkan penurunan, dipengaruhi oleh penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) serta langkah-langkah pelonggaran likuiditas oleh BI yang dilakukan beberapa waktu lalu.
LPS juga mencatat bahwa pada akhir Kuartal I/2020 deposito rupiah rata-rata menurun 20 basis poin menjadi 5,5% dan LPS memantau kondisi ini terus turun selama bulan April hingga awal Mei.
"Dapat dicatat yang masih tetap tumbuh tinggi ternyata komponen tabungan yang tumbuh 10,2% dibandingkan dengan 9,5% pada bulan Maret yang lalu maupun 8,9% pada bulan April 2019," ujar Halim dalam video conference KSSK, Senin (11/5/2020).
Halim melanjutkan, untuk rekening giro mengalami sedikit penurunan sebesar 9,77% pada April lalu. Hal tersebut kemungkinan besar terjadi akibat adanya pembayaran bunga utang dan pokok maupun pembayaran dividen perusahaan-perusahaan. "Disamping adanya kemungkinan pembayaran pajak yang memang agak mundur yang diberikan keringanan oleh pemerintah," katanya.
Sambung dia, untuk pergerakan suku bunga masih menunjukkan penurunan, dipengaruhi oleh penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) serta langkah-langkah pelonggaran likuiditas oleh BI yang dilakukan beberapa waktu lalu.
LPS juga mencatat bahwa pada akhir Kuartal I/2020 deposito rupiah rata-rata menurun 20 basis poin menjadi 5,5% dan LPS memantau kondisi ini terus turun selama bulan April hingga awal Mei.
(ind)