Hey Milenial Jangan Takut Hadapi Resesi, Cek Nih Tipsnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 berimbas kepada seluruh aspek kehidupan, baik kesehatan, gaya hidup kita, dan pastinya ekonomi masyarakat. Roda ekonomi yang melambat di tengah kondisi ketidakpastian membuat setiap individu, tidak terkecuali bagi milenial harus beradaptasi, menerapkan pada pola penerapan keuangan yang lebih cerdas.
(Baca Juga: Seram Nih Jurang Resesi, Begini Cara Ngatur Duit Biar Nggak Bangkrut )
Penulis Konten Kreator Alexander Thian menyebutkan, agar milenial terus jaga budget bulanan serta alokasi dana darurat. Ia juga menekankan untuk menjaga cash flow serta dana darurat. Lantaran, situasi pandemi yang belum berakhir, hingga ekonomi negara yang sudah resmi dinyatakan resesi. Semua generasi wajib melek keuangan untuk bersiap-siap.
“Dana darurat harus 6 (enam) kali pengeluaran. Misalkan pengeluaran bulanan 2 juta, berarti kita harus punya dana darurat yakni 2 juta dikali enam yakni 12 juta Rupiah," kata Alex di Jakarta, Senin (23/11/2020).
Selain itu terang dia, anggarkan kebutuhan utama, semisal bayar kos, bayar listrik, atau kebutuhan lain yang sifatnya fixed cost. Sisa uang tersebut yang dijadikan kebutuhan tersier, seperti upgrade gadget atau liburan sehabis pandemi.
(Baca Juga: Perlunya Pengelolaan Keuangan di Masa Pandemi )
Alex juga menekankan, potensi generasi milenial yang sejak dini sudah fasih menggunakan teknologi dan mendapat akses internet serta informasi yang baik. "Sehingga, hal tersebut seharusnya mampu memfasilitasi generasi milenial untuk lebih melek keuangan," katanya.
Lalu, milenial harus smmart spending, alias belanja sesuai kebutuhan. Hal ini agar keuangan tidak terlalu boros."Gara-gara pandemi, sebenarnya sifat impulsif aku berkurang banget, karena tidak kemana-kemana juga," bebernya.
(Baca Juga: Seram Nih Jurang Resesi, Begini Cara Ngatur Duit Biar Nggak Bangkrut )
Penulis Konten Kreator Alexander Thian menyebutkan, agar milenial terus jaga budget bulanan serta alokasi dana darurat. Ia juga menekankan untuk menjaga cash flow serta dana darurat. Lantaran, situasi pandemi yang belum berakhir, hingga ekonomi negara yang sudah resmi dinyatakan resesi. Semua generasi wajib melek keuangan untuk bersiap-siap.
“Dana darurat harus 6 (enam) kali pengeluaran. Misalkan pengeluaran bulanan 2 juta, berarti kita harus punya dana darurat yakni 2 juta dikali enam yakni 12 juta Rupiah," kata Alex di Jakarta, Senin (23/11/2020).
Selain itu terang dia, anggarkan kebutuhan utama, semisal bayar kos, bayar listrik, atau kebutuhan lain yang sifatnya fixed cost. Sisa uang tersebut yang dijadikan kebutuhan tersier, seperti upgrade gadget atau liburan sehabis pandemi.
(Baca Juga: Perlunya Pengelolaan Keuangan di Masa Pandemi )
Alex juga menekankan, potensi generasi milenial yang sejak dini sudah fasih menggunakan teknologi dan mendapat akses internet serta informasi yang baik. "Sehingga, hal tersebut seharusnya mampu memfasilitasi generasi milenial untuk lebih melek keuangan," katanya.
Lalu, milenial harus smmart spending, alias belanja sesuai kebutuhan. Hal ini agar keuangan tidak terlalu boros."Gara-gara pandemi, sebenarnya sifat impulsif aku berkurang banget, karena tidak kemana-kemana juga," bebernya.
(akr)