Ciptakan Rasa Aman Bagi Wisatawan, Pelaku Industri Siap Terapkan CHSE
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memastikan para pelaku industri hotel dan restoran di seluruh Indonesia semakin siap untuk menerapkan sertifikasi protokol kesehatan berbasis cleanliness, health, safety, and environment sustainability (CHSE).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio sempat meninjau langsung untuk memastikan kesiapan industri restoran dalam upaya mendapatkan sertifikasi cleanliness, health, safety, environment sustainability, and security protocol. Satu di antaranya berkunjung ke Toko Kopi Tuku Cipete, Jakarta Selatan. (Baca: Apakah Amal Bisa Mengubah Takdir?)
“Upaya ini dilakukan supaya dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan saat menggunakan fasilitas hotel dan restoran yang sudah melakukan sertifikasi CHSE. Sertifikasi ini diberikan gratis melalui proses audit yang sudah diselaraskan dengan berbagai macam organisasi pariwisata dunia seperti UNWTO dan TTCI serta Kementerian Kesehatan,” kata Wishnutama dalam keterangan rilisnya di Jakarta kemarin.
Dia mengatakan, saat ini sertifikasi CHSE merupakan hal yang sangat penting bagi industri pariwisata, khususnya bagi pelaku usaha hotel dan restoran untuk memulihkan kepercayaan wisatawan. Kemenparekraf telah melaksanakan program sertifikasi CHSE gratis bagi industri pariwisata di 34 provinsi di Indonesia. Sampai saat ini sudah ada 352 hotel dan restoran yang tersertifikasi CHSE di Jakarta, terdiri atas 205 hotel dan 120 restoran dari total 902 pendaftar. (Baca juga: Siap-siap! Seleksi PPPK Guru Honorer Segera Dibuka)
Dalam kunjungannya, Menparekraf Wishnutama menerapkan secara ketat alur CHSE. Sebelum masuk, semua pengunjung diminta untuk mencuci tangan, cek suhu, dan antre berjarak dengan signage yang jelas. Proses pemesanan minuman, pembuatan minuman, penyajian makanan kecil, pembayaran, juga sudah dipastikan memenuhi empat dimensi audit CHSE.
Menurutnya, secara umum pelaksanaannya (protokol kesehatan) sangat baik, aman, sesuai dengan yang diperlukan saat ini sehingga semua para pelaku usaha di sektor pariwisata, termasuk restoran hotel, kedai kopi, bisa bangkit kembali.
“Sekali lagi, dalam kondisi sekarang ini seperti yang disampaikan Presiden, kesehatan harus dijaga dan kita harus hambat penyebaran Covid-19, tapi ekonomi harus tetap berjalan. Untuk itu, kita harus dapat melakukan apa yang kita diterapkan di sini, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, dan sebagainya, itu yang penting. Kadang-kadang sederhana, tapi kenyataannya pelaksanaannya tidak disiplin. Ini kita harus dorong terus agar jauh lebih baik,” tambah Wishnutama. (Lihat videonya: Hati-hati Modus Penipuan Modifikasi ATM)
Selain mengutamakan sertifikasi CHSE , Wishnutama menuturkan, kunjungannya ke Toko Kopi Tuku ini juga sekaligus turut serta mempromosikan industri kopi Indonesia. Mengingat gerai tersebut menggunakan bahan dasar produk kopi asli dari Indonesia sehingga ini juga mendukung program Bangga Buatan Indonesia. (Heru Febrianto)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio sempat meninjau langsung untuk memastikan kesiapan industri restoran dalam upaya mendapatkan sertifikasi cleanliness, health, safety, environment sustainability, and security protocol. Satu di antaranya berkunjung ke Toko Kopi Tuku Cipete, Jakarta Selatan. (Baca: Apakah Amal Bisa Mengubah Takdir?)
“Upaya ini dilakukan supaya dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan saat menggunakan fasilitas hotel dan restoran yang sudah melakukan sertifikasi CHSE. Sertifikasi ini diberikan gratis melalui proses audit yang sudah diselaraskan dengan berbagai macam organisasi pariwisata dunia seperti UNWTO dan TTCI serta Kementerian Kesehatan,” kata Wishnutama dalam keterangan rilisnya di Jakarta kemarin.
Dia mengatakan, saat ini sertifikasi CHSE merupakan hal yang sangat penting bagi industri pariwisata, khususnya bagi pelaku usaha hotel dan restoran untuk memulihkan kepercayaan wisatawan. Kemenparekraf telah melaksanakan program sertifikasi CHSE gratis bagi industri pariwisata di 34 provinsi di Indonesia. Sampai saat ini sudah ada 352 hotel dan restoran yang tersertifikasi CHSE di Jakarta, terdiri atas 205 hotel dan 120 restoran dari total 902 pendaftar. (Baca juga: Siap-siap! Seleksi PPPK Guru Honorer Segera Dibuka)
Dalam kunjungannya, Menparekraf Wishnutama menerapkan secara ketat alur CHSE. Sebelum masuk, semua pengunjung diminta untuk mencuci tangan, cek suhu, dan antre berjarak dengan signage yang jelas. Proses pemesanan minuman, pembuatan minuman, penyajian makanan kecil, pembayaran, juga sudah dipastikan memenuhi empat dimensi audit CHSE.
Menurutnya, secara umum pelaksanaannya (protokol kesehatan) sangat baik, aman, sesuai dengan yang diperlukan saat ini sehingga semua para pelaku usaha di sektor pariwisata, termasuk restoran hotel, kedai kopi, bisa bangkit kembali.
“Sekali lagi, dalam kondisi sekarang ini seperti yang disampaikan Presiden, kesehatan harus dijaga dan kita harus hambat penyebaran Covid-19, tapi ekonomi harus tetap berjalan. Untuk itu, kita harus dapat melakukan apa yang kita diterapkan di sini, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, dan sebagainya, itu yang penting. Kadang-kadang sederhana, tapi kenyataannya pelaksanaannya tidak disiplin. Ini kita harus dorong terus agar jauh lebih baik,” tambah Wishnutama. (Lihat videonya: Hati-hati Modus Penipuan Modifikasi ATM)
Selain mengutamakan sertifikasi CHSE , Wishnutama menuturkan, kunjungannya ke Toko Kopi Tuku ini juga sekaligus turut serta mempromosikan industri kopi Indonesia. Mengingat gerai tersebut menggunakan bahan dasar produk kopi asli dari Indonesia sehingga ini juga mendukung program Bangga Buatan Indonesia. (Heru Febrianto)
(ysw)