BPH Migas Apresiasi Tanah Papua dengan Meresmikan Satu Harga BBM

Rabu, 25 November 2020 - 16:21 WIB
loading...
BPH Migas Apresiasi Tanah Papua dengan Meresmikan Satu Harga BBM
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memberikan apresiasi kepada Tanah Papua yang telah menjaga keutuhan NKRI dan berkontribusi besar terhadap sumber alam yang melimpah, baik minyak maupun gas bumi yang ada di Papua.
A A A
MANOKWARI - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memberikan apresiasi kepada Tanah Papua yang telah menjaga keutuhan NKRI dan berkontribusi besar terhadap sumber alam yang melimpah, baik minyak maupun gas bumi yang ada di Papua.

Hal ini disampaikan Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa dalam acara peresmian Satu Harga BBM di Fuel Terminal BBM Pertamina Manokwari, Papua Barat, Selasa (24/11/2020).

Sesuai dengan Peraturan pemerintah nomor 36 tahun 2016 Menteri ESDM dimana Permen ini ditugaskan kepada BPH Migas untuk memberikan kuota dan mengawasi Lokasi BBM satu harga yang merupakan percepatan karena di daLam undang undang Migas Nomor 22 pemerintah wajib menjamin ketersediaan dan distribusi BBM di seluruh NKRI.

"Amanat undang-undang Migas itu bukan hanya BBM subsidi namun termasuk BBM umum di seluruh NKRI termasuk wilayah Terluar Terdepan Terpencil (3T) itu bagian keutuhan NKRI " ujar Ifan panggilan Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa.

Menurutnya, 15 lokasi yang diresmikan 4 berada di Provinsi Papua Barat yaitu Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Teluk Bintuni dan ada di Kabupaten Sorong Selatan, dua lokasi lagi di Provinsi Papua Maluku Utara NTB di NTT di Kaltim.

"Tetapi yang paling penting saya sampaikan di lokasi MOR VII Pertamina Manokwari ini ada 10 dari total 15 BBM Satu Harga yang sudah diresmikan pada hari ini. Hingga sekarang sudah ada 209 lokasi termasuk yang 15 hari ini. Karena kita punya program sampai tahun 2024 ada 500 lokasi BBM Satu Harga akan kita laksanakan dan kita wujudkan,” tuturnya.

Lebih lanjut Ifan mengatakan, BBM Satu Harga ini tidak hanya untuk mewujudkan masalah pertumbuhan ekonomi tetapi yang lebih penting adalah keadilan kewilayahan, keadilan sosial yang berbasiskan keadilan energi yang utamanya.

"Kita membalik logika falsafah ekonomi kita, bukan pertumbuhan yang menyebabkan keadilan tetapi keadilan yang bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Itu kunci bagaimana kita mengubah logika berpikir yang selama ini pertumbuhan dulu baru muncul keadilan " tegasnya.

Oleh karena itu jika di pusat pertumbuhannva terus menerus maka tidak akan muncul di daerah 3 T. Maka dari itu diharapkan dengan diresmikan Satu Harga BBM di Manokwari ini dapat memberikan stimulan untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat. (syarif wibowo)
(alf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2235 seconds (0.1#10.140)