Pupuk Kaltim Gelontorkan Rp1,69 Miliar ke 1.129 KK Terdampak Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Pupuk Kaltim menyalurkan bantuan bagi warga terdampak Covid-19 di Bontang, khususnya warga di sekitar Perusahaan dari Kelurahan Loktuan, Guntung dan Sidrap.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Ketua UPZ Pupuk Kaltim Nur Sahid, bersama Walikota Bontang Neni Moerniaeni, di Pendopo Rumah Jabatan Walikota Bontang.
Nur Sahid menjelaskan bantuan disalurkan bagi 1.129 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak Covid-19 di kawasan sekitar perusahaan. Penerima bantuan berdasarkan data dari Pemerintah Kota Bontang, terdiri dari 660 KK di Kelurahan Loktuan, 112 KK di Kelurahan Guntung dan 357 KK di kawasan Sidrap.
Setiap KK mendapat paket sembako senilai Rp300 ribu, ditambah uang tunai Rp200 ribu. Paket sembako berisi 10 Kg beras, 10 bungkus mie instan, 2 liter minyak goreng, 1 Kg tepung, 1 botol sirup, kopi, teh, gula dan susu. Paket sembako akan disalurkan setiap bulan, mulai April hingga Juni 2020 dengan total bantuan senilai Rp1,69 miliar.
"Program ini merupakan bentuk kepedulian karyawan Pupuk Kaltim bagi masyarakat, hasil pengumpulan zakat yang dikelola UPZ Pupuk Kaltim dari pemotongan gaji karyawan setiap bulan," ujar Nur Sahid dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (11/5/2020).
Selain bagian kegiatan rutin UPZ Pupuk Kaltim, bantuan ini kata Nur Sahid sekaligus mendukung program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Pemerintah Kota Bontang bagi warga terdampak Covid-19 dan kurang mampu, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan harian saat Ramadhan di tengah kondisi pandemi.
"Kami harap bantuan ini bisa bermanfaat, khususnya untuk memenuhi kebutuhan harian saat Ramadhan," tandasnya.
Walikota Bontang Neni Moerniaeni, mengapresiasi keterlibatan Pupuk Kaltim mendukung program pemerintah melalui bantuan bagi warga terdampak Covid-19. Dikatakannya, bantuan UPZ Pupuk Kaltim dioptimalkan bagi masyarakat di luar penerima BLT yang dinyatakan lolos verifikasi pemerintah.
Melihat data, penerima BLT di Bontang ada 12.000 KK dari 17.000 KK terdaftar, sisanya tidak terakomodasi karena berbagai faktor, seperti tumpang tindih program serta lokasi tempat tinggal yang secara de jure di luar wilayah, namun secara de facto bagian dari warga Bontang.
Maka dengan keterlibatan Pupuk Kaltim, masyarakat terdampak yang tidak masuk daftar penerima BLT bisa mendapat bantuan serupa.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Ketua UPZ Pupuk Kaltim Nur Sahid, bersama Walikota Bontang Neni Moerniaeni, di Pendopo Rumah Jabatan Walikota Bontang.
Nur Sahid menjelaskan bantuan disalurkan bagi 1.129 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak Covid-19 di kawasan sekitar perusahaan. Penerima bantuan berdasarkan data dari Pemerintah Kota Bontang, terdiri dari 660 KK di Kelurahan Loktuan, 112 KK di Kelurahan Guntung dan 357 KK di kawasan Sidrap.
Setiap KK mendapat paket sembako senilai Rp300 ribu, ditambah uang tunai Rp200 ribu. Paket sembako berisi 10 Kg beras, 10 bungkus mie instan, 2 liter minyak goreng, 1 Kg tepung, 1 botol sirup, kopi, teh, gula dan susu. Paket sembako akan disalurkan setiap bulan, mulai April hingga Juni 2020 dengan total bantuan senilai Rp1,69 miliar.
"Program ini merupakan bentuk kepedulian karyawan Pupuk Kaltim bagi masyarakat, hasil pengumpulan zakat yang dikelola UPZ Pupuk Kaltim dari pemotongan gaji karyawan setiap bulan," ujar Nur Sahid dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (11/5/2020).
Selain bagian kegiatan rutin UPZ Pupuk Kaltim, bantuan ini kata Nur Sahid sekaligus mendukung program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Pemerintah Kota Bontang bagi warga terdampak Covid-19 dan kurang mampu, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan harian saat Ramadhan di tengah kondisi pandemi.
"Kami harap bantuan ini bisa bermanfaat, khususnya untuk memenuhi kebutuhan harian saat Ramadhan," tandasnya.
Walikota Bontang Neni Moerniaeni, mengapresiasi keterlibatan Pupuk Kaltim mendukung program pemerintah melalui bantuan bagi warga terdampak Covid-19. Dikatakannya, bantuan UPZ Pupuk Kaltim dioptimalkan bagi masyarakat di luar penerima BLT yang dinyatakan lolos verifikasi pemerintah.
Melihat data, penerima BLT di Bontang ada 12.000 KK dari 17.000 KK terdaftar, sisanya tidak terakomodasi karena berbagai faktor, seperti tumpang tindih program serta lokasi tempat tinggal yang secara de jure di luar wilayah, namun secara de facto bagian dari warga Bontang.
Maka dengan keterlibatan Pupuk Kaltim, masyarakat terdampak yang tidak masuk daftar penerima BLT bisa mendapat bantuan serupa.