Laba Maybank Anjlok, Ini Gara-garanya!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Maybank Group mengumumkan laba bersih Malayan Banking Berhad alias Maybank pada kuartal III 2020 yang berakhir 30 September 2020 sebesar RM1,95 miliar, lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun 2019, sebesar RM2,00 miliar. Perseroan mencatat pendapatan operasional bersih yang lebih rendah sebagai dampak kelanjutan pandemi Covid-19, meskipun hal ini sebagian diimbangi dengan pengurangan biaya overhead dan penurunan biaya impairment.
"Laba sebelum pajak (PBT) untuk kuartal tersebut turun menjadi RM2,61 miliar dari RM2,65 miliar tahun lalu," ujar President & CEO, Datuk Abdul Farid Alias di Jakarta, Senin (30/11/2020).
Sementara itu, endapatan operasional bersih pada kuartal III 2020 turun 6,5% menjadi RM6,08 miliar dari sebelumnya, sebesar RM6,50 miliar. Hal ini disebabkan penurunan sebesar 8,7% terhadap total pendapatan berbasis dana secara tahunan menjadi RM4,13 miliar, sebagai akibat pemotongan pada Overnight Policy Rate yang menekan marjin bunga bersih sebesar 27 basis poin secara tahunan.
Disamping itu, Maybank Group juga mencatat penurunan 1,3% pada total pendapatan berbasis non bunga bersih menjadi RM1,95 mliar, terutama dari biaya inti yang lebih rendah menyusul aktivitas bisnis yang melambat karena pandemi, serta keuntungan investasi yang lebih rendah.
"Laba sebelum pajak (PBT) untuk kuartal tersebut turun menjadi RM2,61 miliar dari RM2,65 miliar tahun lalu," ujar President & CEO, Datuk Abdul Farid Alias di Jakarta, Senin (30/11/2020).
Sementara itu, endapatan operasional bersih pada kuartal III 2020 turun 6,5% menjadi RM6,08 miliar dari sebelumnya, sebesar RM6,50 miliar. Hal ini disebabkan penurunan sebesar 8,7% terhadap total pendapatan berbasis dana secara tahunan menjadi RM4,13 miliar, sebagai akibat pemotongan pada Overnight Policy Rate yang menekan marjin bunga bersih sebesar 27 basis poin secara tahunan.
Disamping itu, Maybank Group juga mencatat penurunan 1,3% pada total pendapatan berbasis non bunga bersih menjadi RM1,95 mliar, terutama dari biaya inti yang lebih rendah menyusul aktivitas bisnis yang melambat karena pandemi, serta keuntungan investasi yang lebih rendah.
(nng)