Pacu Ekonomi Tahun Depan, Mendag Susun Strategi Jitu Jaga Pasar Domestik
loading...
A
A
A
Dia menjabarkan, beberapa respons kebijakan strategis Kemendag, antara lain larangan sementara impor binatang hidup dari Tiongkok yang dilakukan sejak Februari 2020; realokasi dan refocusing anggaran, termasuk program bantuan untuk pasar rakyat dan UMKM; stimulus ekonomi nonfiskal; pengamanan ketersediaan alat kesehatan, seperti masker dan alat pelindung diri (APD);dan stabilisasi harga dan jaminan stok barang kebutuhan pokok. Selain itu juga menjalankan strategi pengawasan barang beredar dan/atau jasa dalam perdagangan dalam jaringan (e-commerce); peningkatan fasilitasi ekspor; pengamanan bahan baku industri, termasuk impor bahan baku seperti gula yang banyak dibutuhkan UMKM pangan; pengaturan impor barang konsumsi; pemanfaatan forum kerja sama perdagangan internasional; serta pembukaan fasilitas perdagangan secara bertahap di era adaptasi kebiasaan baru. Kemendag juga telah menyusun strategi akselerasi pertumbuhan perdagangan untuk pasar domestik dan pasar global.
Secara khusus, terkait upaya peningkatan ekspor nonmigas, Kemendag juga telah menyusun strategi jangka pendek dan jangka menengah. Strategi jangka pendek berorientasi pada pendekatan produk dan pendekatan pasar, sedangkan strategi jangka menengah dilakukan melalui pemetaan produk Indonesia di negara akreditasi yang telah mempunyai kekuatan.
Selain itu, pemerintah pun terus mengupayakan kesepakatan perdagangan melalui perjanjian kerjasama perdagangan internasional. Sampai saat ini, Indonesia telah menyelesaikan 21 perundingan perdagangan, baik secara bilateral maupun multilateral dan regional, termasuk RCEP yang baru ditandatangani pada 15 November 2020.
Mendag Agus menambahkan, meski di tengah perlambatan ekonomi dan kondisi pandemi Covid-19, kita patut bersyukur karena kinerja neraca perdagangan masih dalam kondisi baik. Defisit neraca perdagangan hanya terjadi pada Januari dan April. Pada periode Mei-Oktober2020, surplus perdagangan Indonesia justru memiliki tren meningkat. Secara kumulatif, neraca dagang Januari-Oktober 2020 mencapai USD 17,1 miliar, melampaui neraca perdagangan Indonesia untuk keseluruhan 2017 dan merupakan capaian tertinggi sejak 2012.
Secara khusus, terkait upaya peningkatan ekspor nonmigas, Kemendag juga telah menyusun strategi jangka pendek dan jangka menengah. Strategi jangka pendek berorientasi pada pendekatan produk dan pendekatan pasar, sedangkan strategi jangka menengah dilakukan melalui pemetaan produk Indonesia di negara akreditasi yang telah mempunyai kekuatan.
Selain itu, pemerintah pun terus mengupayakan kesepakatan perdagangan melalui perjanjian kerjasama perdagangan internasional. Sampai saat ini, Indonesia telah menyelesaikan 21 perundingan perdagangan, baik secara bilateral maupun multilateral dan regional, termasuk RCEP yang baru ditandatangani pada 15 November 2020.
Mendag Agus menambahkan, meski di tengah perlambatan ekonomi dan kondisi pandemi Covid-19, kita patut bersyukur karena kinerja neraca perdagangan masih dalam kondisi baik. Defisit neraca perdagangan hanya terjadi pada Januari dan April. Pada periode Mei-Oktober2020, surplus perdagangan Indonesia justru memiliki tren meningkat. Secara kumulatif, neraca dagang Januari-Oktober 2020 mencapai USD 17,1 miliar, melampaui neraca perdagangan Indonesia untuk keseluruhan 2017 dan merupakan capaian tertinggi sejak 2012.
(nng)