Imbas Pandemi, Kinerja BUMN Terkontraksi hingga 60%
loading...
A
A
A
Seperti diketahui, pemerintah menyuntikkan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada delapan BUMN senilai Rp37,38 triliun di 2021. Anggaran tersebut diambil dari total pembiayaan investasi di tahun depan yang mencapai Rp169,05 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, suntikan modal ini diharapkan dapat mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). “Kalau kita lihat dari sisi pembiayaan yang disalurkan dalam bentuk PMN di BUMN itu sebesar Rp37,38 triliun. Turun dari Rp51,13 triliun di 2020,” kata Menkeu Sri Mulyani, di Gedung DPR RI, Jakarta, belum lama ini. (Baca juga: Moeldoko Ungkap Sulitnya Menumpas Kelompok MIT Pimpinan Ali Kalora)
Pengamat BUMN dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI) Toto Pranoto mengatakan suntikan dana ini diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi. “Contohnya saja Hutama Karya yang dapat sekitar Rp6,2 triliun untuk pembangunan proyek tol Sumatera dengan model padat karya. Ini bisa menumbuhkan ekonomi lokal karena merekrut banyak tenaga kerja sehingga ada multiplier effect-nya,” kata dia.
Selain itu, Toto mencontohkan, PMN ini bisa memulihkan para pelaku usaha mikro. Sebab, dalam PMN ini PT Jamkrindo dan PT Askrindo juga mendapatkan suntikan dana. “Kita tahu bahwa usaha mikro ini sangat terdampak. Dengan adanya penjaminan lebih luas ini diharapkan dapat membangkit sektor usaha mikro ini,” tandasnya. (Suparjo Ramalan)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, suntikan modal ini diharapkan dapat mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). “Kalau kita lihat dari sisi pembiayaan yang disalurkan dalam bentuk PMN di BUMN itu sebesar Rp37,38 triliun. Turun dari Rp51,13 triliun di 2020,” kata Menkeu Sri Mulyani, di Gedung DPR RI, Jakarta, belum lama ini. (Baca juga: Moeldoko Ungkap Sulitnya Menumpas Kelompok MIT Pimpinan Ali Kalora)
Pengamat BUMN dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI) Toto Pranoto mengatakan suntikan dana ini diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi. “Contohnya saja Hutama Karya yang dapat sekitar Rp6,2 triliun untuk pembangunan proyek tol Sumatera dengan model padat karya. Ini bisa menumbuhkan ekonomi lokal karena merekrut banyak tenaga kerja sehingga ada multiplier effect-nya,” kata dia.
Selain itu, Toto mencontohkan, PMN ini bisa memulihkan para pelaku usaha mikro. Sebab, dalam PMN ini PT Jamkrindo dan PT Askrindo juga mendapatkan suntikan dana. “Kita tahu bahwa usaha mikro ini sangat terdampak. Dengan adanya penjaminan lebih luas ini diharapkan dapat membangkit sektor usaha mikro ini,” tandasnya. (Suparjo Ramalan)
(ysw)