Tekan Impor Gas, Pemerintah Siapkan Kompor Setrum

Rabu, 02 Desember 2020 - 13:35 WIB
loading...
Tekan Impor Gas, Pemerintah...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Untuk memenuhi kebutuhan liquefied petroleum gas (LPG) , Indonesia masih sangat bergantung pada impor. Impor gas terpaksa dilakukan karena besarnya kebutuhan domestik. Pada 2019 saja, konsumsi LPG Indonesia mencapai 7,8 juta ton.

Kebutuhan itu dipenuhi dari impor sebesar 5,7 juta ton dan produksi dalam negeri 2,1 juta ton. Untuk mengatasi ketergantungan itu, pemerintah telah memiliki bermacam-macam strategi untuk menekan impor. ( Baca juga:Pertamina Jaga Ketersediaan Energi bersama Lebih dari 1,2 Juta Pekerja )

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan ada beberapa cara untuk mengurangi impor LPG. Pertama dengan memaksimalkan cadangan gas yang ada di Indonesia.

"Dalam waktu dekat kita masih punya delapan lapangan gas yang dapat memproduksi 500 ribu ton per tahunnya di Sumatera dan Kalimantan. Bisa juga membangun mini LPG baru di lapangan yang mengandung gas," katanya dalam Market Review IDX Channel, Rabu (2/12/2020).

Cara kedua, membangun jaringan gas kota. Rencananya, pihaknya akan membangun jaring hingga ke 1 juta rumah tangga.

"Jadi ibu -ibu yang memasak, langsung pakai gas jaringan kota. Kita berencana membangun 500 ribu sampai 1 juta sambungan gas rumah tangga per tahun," jelasnya. ( Baca juga:WhatsApp Rilis Fitur Wallpaper Baru, Apa Saja? )

Ketiga, mensubtitusi kompor gas menjadi kompor listrik. Saat ini pemerintah tengah membuat kompor listrik hingga 1 juta unit per tahunnya.

"Ini andalan kami sebenarnya, memproduksi kompor listrik hingga satu juta. Jadi satu juta masyarakat yang menggunakan LPG bisa menggunakan kompor listrik," terangnya.

Terakhir, pengembangan proyek gasifikasi batu bara berupa dimethyl ether (DME). Gasifikasi akan mengubah batu bara menjadi gas.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1748 seconds (0.1#10.140)