Kepada Edhy Prabowo, Hashim Djojohadikusumo: Saya Usulkan, Berikanlah Izin Sebanyak-banyaknya

Jum'at, 04 Desember 2020 - 16:29 WIB
loading...
Kepada Edhy Prabowo,...
Hashim Djojohadikusumo. Foto/EkoPurwanto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Hashim Djojohadikusumo menegaskan kebijakan eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melarang ekspor benih lobster itu adalah keputusan yang keliru.

Menurut dia, apabila ekspor benih lobster bisa dilakukan, Indonesia akan menjadi negara terkuat untuk produk kelautan. Bahkan, Susi juga melarang budidaya lobster di masa menjabatnya. ( Baca juga:Prabowo Marah Besar, Hashim Djojohadikusumo: Dia Sangat Kecewa dengan Anak yang Diangkat dari Selokan )

"Jadi melihat hal itu banyak orang bilang Indonesia itu berpotensi superpower produk kelautan. Kita yang besar, bukan Vietnam! Kebijakan menteri lama ini keliru," ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta Utara, Jumat (4/12/2020).

Dia menjelaskan pihaknya meminta Edhy Prabowo yang saat itu menjadi Menteri KKP menggantikan Susi untuk membuka keran ekspor benih lobster.

"Menteri baru setelah Susi ini kebetulan dari partai Gerindra. Maka saya ajukan, ketemulah sama Edhy. Dan saya usulkan, berikanlah izin sebanyak-banyaknya. Buka saja sampai 100 usaha pun, buka saja. Pasalnya Pak Prabowo tak mau monopoli dan Partai Gerindra, enggak mau monopoli," ungkap dia.

Kemudian, lanjut dia, kebijakan Susi itu membuat rugi banyak nelayan kecil. Selain ekspor benih lobster, menurutnya, yang juga jadi andalan adalah ekspor teripang. ( Baca juga:Massa Pendukung saat Habib Rizieq Diperiksa, Polisi: Jika Tak Mau Dibubarkan Akan Kita Tangkap )

"Maka itu yang dirugikan banyakan nelayan. Banyak nelayan miskin itu ditutup budidaya. Seperti di Jawa Barat, NTT, NTB, itu keliru. Dan saya setuju ekspor lobster, dan juga teripang," tandas dia.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Arsari Group Sangkal...
Arsari Group Sangkal Hashim Jabat Preskom di PT TMS
Hashim Djojohadikusumo:...
Hashim Djojohadikusumo: Program 3 Juta Rumah Bantu Atasi Oversupply Semen
Hashim: Qatar dan Abu...
Hashim: Qatar dan Abu Dhabi Siap Biayai Pembangunan 7 Juta Rumah di Indonesia
Kemenkeu Dipecah, Anggito...
Kemenkeu Dipecah, Anggito Abimanyu Bakal Jadi Menteri Penerimaan Negara
Hashim Pikat Pendanaan...
Hashim Pikat Pendanaan Hijau Sektor Kelistrikan Senilai Rp20 Triliun di COP29
Indonesia Jadikan Energi...
Indonesia Jadikan Energi Bersih Penopang Pencapaian Pertumbuhan Ekonomi 8%
10 Orang di Indonesia...
10 Orang di Indonesia Lebih Kaya dari 114 Juta Penduduk, Hashim: Termasuk Keluarga Saya
Kejar 300 Pengusaha...
Kejar 300 Pengusaha Nakal Tanpa NPWP, Hashim Sebut Potensinya Rp300 Triliun
Hashim: Pak Prabowo...
Hashim: Pak Prabowo Bilang Pertumbuhan Ekonomi 8% Target Minimum, Kita Mau 10%
Rekomendasi
Ashanty Lulus Ujian...
Ashanty Lulus Ujian Proposal Disertasi S3, Raih Nilai A
PN Surakarta Gelar 2...
PN Surakarta Gelar 2 Sidang Perdana Gugatan ke Jokowi Hari Ini
Sinopsis Sinetron Kau...
Sinopsis Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku Eps 13-14: Dianggap Melanggar Kontrak, Alya Debat dengan Devan
Berita Terkini
Danantara Ajak Qatar...
Danantara Ajak Qatar Investment Authority Kelola Dana Rp67,5 Triliun, Buat Apa?
29 menit yang lalu
Ini Sosok Mantan Presiden...
Ini Sosok Mantan Presiden AS yang Mengilhami Trump Kobarkan Perang Tarif
1 jam yang lalu
Harga Emas Antam Turun...
Harga Emas Antam Turun Lagi Jadi Rp1.969.000 per Gram, Ini Daftarnya
1 jam yang lalu
UMKM Perlu Asuransi...
UMKM Perlu Asuransi Jiwa, Ini Penjelasannya
2 jam yang lalu
Deretan Miliarder Penimbun...
Deretan Miliarder Penimbun Emas Terbesar di Dunia, Daftarnya Mengejutkan
2 jam yang lalu
Unilever Indonesia Masuk...
Unilever Indonesia Masuk IDXHIDIV20, Catat Yield Dividen Tertinggi Sepanjang Sejarah
3 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Menolak Bayar...
Ukraina Menolak Bayar Utang Rp5.705 Triliun kepada AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved