Kementan Revitalisasi Fungsi Fisik BPP KostraTani Patokbeusi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gedung Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) adalah 'rumah besar penyuluh' untuk memecahkan tantangan dan kendala lapangan, sekaligus meningkatkan pengetahuan dan wawasan penyuluh melaksanakan tugas, fungsi dan peran BPP selaku Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) di kecamatan.
Guna mendukung hal itu, Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan 'bedah kantor' BPP Patokbeusi di Kabupaten Subang, Jawa Barat sejak beberapa waktu lalu. Puncaknya pada Jumat (4/12) penyerahan mebel kantor kepada BPP Patokbeusi.
(Baca juga:Jakarta Selatan dan Purwakarta Kekurangan Penyuluh Pertanian)
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menegaskan dua langkah penting untuk memaksimalkan fungsi BPP Kostratani, dengan memperkuat sarana dan prasarana pendukung serta kapasitas dan kompetensi SDM BPP.
“Penguatan BPP Kostratani dalam fisik berupa bangunan sebagai rumah penyuluh di kecamatan. Sarana dan prasarana BPP, kita lengkapi fasilitas teknologi informasi atau IT. Mengapa IT? Fungsinya untuk komando dan pengelolaan kapasitas penyuluh,” kata Dedi Nursyamsi tiap kali jumpa petani dan penyuluh via virtual meeting di Agriculture War Room (AWR) maupun saat di daerah.
(Baca juga:Penyuluh Pertanian harus Aktif Input dan Update Data Petani)
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mengatakan pengungkit terbesar produksi pertanian adalah SDM yakni petani dan penyuluh termasuk petani milenial. Menurutnya, hal itu sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa penguatan BPP selaku KostraTani dilakukan menyeluruh tanpa terkecuali.
“Seluruh hal mengenai KostraTani harus diperkuat. Dari gedung, sarana prasarana dan SDM. Fungsi KostraTani harus maksimal, berarti penguatan pun harus dilakukan bersamaan. Jadi BPP sudah benar-benar siap saat ditransformasi menjadi Kostratani,” kata Mentan Syahrul.
(Baca juga:Mentan Ajak Penyuluh Pertanian Paham Agroklimat Antisipasi La Nina)
Dukungan Kementan pada BPP Patokbeusi dilaksanakan oleh Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP (Pusluhtan), Jumat (4/12) lalu. Kabid Kelembagaan dan Ketenagaan Penyuluhan - Pusluhtan, I Wayan Ediana menyerahkan mebel kepada Koordinator Penyuluh BPP Patokbeusi, N Lesmanah disaksikan Kasubbid Penyuluhan Dinas Pertanian Subang, Amas Suherman.
Kabid I Wayan Ediana menegaskan bahwa pihaknya melaksanakan instruksi dan arahan Kapusluh Leli Nuryati untuk mendukung kinerja penyuluh BPP Patokbeusi selaku KostraTani di Subang. Pasalnya, transformasi BPP menjadi KostraTani tidak hanya ditandai konektivitas ke AWR atau data pembangunan pertanian.
“Juga bagaimana membuat BPP sebagai rumah besar penyuluh menjadi 'markas bersama' para serdadu KostraTani agar lebih betah berkoordinasi, menyusun rencana dan diskusi mencari solusi yang dihadapi BPP,” kata I Wayan Ediana.
Kasubbid Amas Suherman mewakili Kepala Dinas Pertanian Subang, Djadja Rohadamadja mengpresiasi dukungan Kementan pada kegiatan penyuluhan, khususnya di BPP Patokbeusi, dan hal serupa dapat pula dilakukan pada BPP lain di Kabupaten Subang.
“Terima kasih dan apresiasi pada Kementan yang senantiasa mendukung pertanian Subang. Tidak hanya pelatihan dan bimbingan teknis melalui KostraTani, juga bedah kantor BPP Patokbeusi seperti saat ini,” katanya seperti dilansir Pusluhtan BPPSDMP.
Kabid Wayan menambahkan sarana fisik BPP Patokbeusi belum dimanfaatkan secara optimal padahal dibangun pada era kolonial Belanda, dan telah dilengkapi lahan percontohan tanaman di bagian belakang gedung BPP.
Guna mendukung hal itu, Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan 'bedah kantor' BPP Patokbeusi di Kabupaten Subang, Jawa Barat sejak beberapa waktu lalu. Puncaknya pada Jumat (4/12) penyerahan mebel kantor kepada BPP Patokbeusi.
(Baca juga:Jakarta Selatan dan Purwakarta Kekurangan Penyuluh Pertanian)
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menegaskan dua langkah penting untuk memaksimalkan fungsi BPP Kostratani, dengan memperkuat sarana dan prasarana pendukung serta kapasitas dan kompetensi SDM BPP.
“Penguatan BPP Kostratani dalam fisik berupa bangunan sebagai rumah penyuluh di kecamatan. Sarana dan prasarana BPP, kita lengkapi fasilitas teknologi informasi atau IT. Mengapa IT? Fungsinya untuk komando dan pengelolaan kapasitas penyuluh,” kata Dedi Nursyamsi tiap kali jumpa petani dan penyuluh via virtual meeting di Agriculture War Room (AWR) maupun saat di daerah.
(Baca juga:Penyuluh Pertanian harus Aktif Input dan Update Data Petani)
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mengatakan pengungkit terbesar produksi pertanian adalah SDM yakni petani dan penyuluh termasuk petani milenial. Menurutnya, hal itu sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa penguatan BPP selaku KostraTani dilakukan menyeluruh tanpa terkecuali.
“Seluruh hal mengenai KostraTani harus diperkuat. Dari gedung, sarana prasarana dan SDM. Fungsi KostraTani harus maksimal, berarti penguatan pun harus dilakukan bersamaan. Jadi BPP sudah benar-benar siap saat ditransformasi menjadi Kostratani,” kata Mentan Syahrul.
(Baca juga:Mentan Ajak Penyuluh Pertanian Paham Agroklimat Antisipasi La Nina)
Dukungan Kementan pada BPP Patokbeusi dilaksanakan oleh Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP (Pusluhtan), Jumat (4/12) lalu. Kabid Kelembagaan dan Ketenagaan Penyuluhan - Pusluhtan, I Wayan Ediana menyerahkan mebel kepada Koordinator Penyuluh BPP Patokbeusi, N Lesmanah disaksikan Kasubbid Penyuluhan Dinas Pertanian Subang, Amas Suherman.
Kabid I Wayan Ediana menegaskan bahwa pihaknya melaksanakan instruksi dan arahan Kapusluh Leli Nuryati untuk mendukung kinerja penyuluh BPP Patokbeusi selaku KostraTani di Subang. Pasalnya, transformasi BPP menjadi KostraTani tidak hanya ditandai konektivitas ke AWR atau data pembangunan pertanian.
“Juga bagaimana membuat BPP sebagai rumah besar penyuluh menjadi 'markas bersama' para serdadu KostraTani agar lebih betah berkoordinasi, menyusun rencana dan diskusi mencari solusi yang dihadapi BPP,” kata I Wayan Ediana.
Kasubbid Amas Suherman mewakili Kepala Dinas Pertanian Subang, Djadja Rohadamadja mengpresiasi dukungan Kementan pada kegiatan penyuluhan, khususnya di BPP Patokbeusi, dan hal serupa dapat pula dilakukan pada BPP lain di Kabupaten Subang.
“Terima kasih dan apresiasi pada Kementan yang senantiasa mendukung pertanian Subang. Tidak hanya pelatihan dan bimbingan teknis melalui KostraTani, juga bedah kantor BPP Patokbeusi seperti saat ini,” katanya seperti dilansir Pusluhtan BPPSDMP.
Kabid Wayan menambahkan sarana fisik BPP Patokbeusi belum dimanfaatkan secara optimal padahal dibangun pada era kolonial Belanda, dan telah dilengkapi lahan percontohan tanaman di bagian belakang gedung BPP.
(dar)