Bio Farma dan BPOM Siap Uji Mutu 568 Dosis Vaksin Covid Sinovac

Selasa, 08 Desember 2020 - 11:35 WIB
loading...
Bio Farma dan BPOM Siap Uji Mutu 568 Dosis Vaksin Covid Sinovac
Vaksin Covid-19 Sinovac yang tiba di bandara Soetta pada Minggu malam (6/12/2020) langsung dibawa ke Kantor Pusat Bio Farma di Kota Bandung, pada Senin dini hari (7/12/2020). Foto/BPMI Setpres/Muchlis Jr
A A A
JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) mencatat sebanyak 1,2 juta dosis kemasan single dose vaksin Sinovac yang saat ini berada di ruangan berpendingin dengan suhu 2-8 derajat Celcius. Rencananya, ada 568 dosis vaksin akan dialokasikan untuk dilakukan pengujian mutu.

Direktur Utama Bio Farma Honesty Basyir mengatakan, pihaknya bersama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) akan melakukan pengujian mutu dalam waktu dekat ini sebelum vaksin didistribusikan untuk dilakukan vaksinasi bagi tenaga kesehatan atau medis.

"Bio Farma akan menyediakan sebanyak 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac. Dari total 3 juta dosis, kami telah menerima sebanyak 1,2 juta dosis kemasan single dose. Total vaksin yang kami terima kemarin 1,2 juta dosis, di mana 568 dosis ini akan dialokasikan untuk dilakukan untuk pengujian mutu yang akan dilakukan Bio Farma dan BPOM," kata Honesty dalam konferensi pers, Selasa (8/12/2020).



Bio Farma saat ini tengah melakukan berbagai persiapan terkait pendistribusian vaksin setelah mendapat izin penggunaan dari BPOM. Dalam kesempatan itu, dia mengatakan, dasar pemilihan vaksin Covid-19 harus memenuhi beberapa faktor yaitu memenuhi unsur keamanan, cepat, dan memenuhi aspek mandiri.

Vaksin yang dipilih itu juga harus memenuhi unsur keamanan, khasiat, dan mutu yang dijamin oleh lembaga berwenang, dan dapat dibuktikan dari serangkaian pengujian baik pra klinis, uji klinis tahap I, II dan III.

"Dilihat dari timeline, vaksin Sinovac adalah satu dari sepuluh kandidat vaksin yang paling cepat, yang sudah masuk uji klinis fase III," katanya.

( )

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa setelah tiba, vaksin memerlukan sejumlah tahapan sebelum bisa diberikan kepada masyarakat.

"Setelah mendapatkan izin dari BPOM, baru kita lakukan vaksinasi. Kaidah-kaidah saintifik, kaidah-kaidah ilmiah ini juga saya sudah sampaikan, wajib diikuti. Kita ingin keselamatan, keamanan masyarakat itu harus betul-betul diberikan tempat yang paling tinggi," ujar Jokowi.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1981 seconds (0.1#10.140)