Titah Kiai Ma'ruf: Ayo Konsisten Selamatkan UMKM dari Dampak Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin meminta seluruh jajaran pemerintah untuk terus berikhtiar secara konsisten menyelamatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akibat terimbas pandemi virus corona. Pasalnya ada sekitar 80% UMKM penjualanya turun. Sebab itu, pemerintah memberikan prioritas dan dukungan sepenuhnya bagi pelaku UMKM baik dalam bentuk bantuan maupun keringanan biaya utang perbankan.
"Sektor UMKM adalah yang terdampak paling besar. lebih dari 80 persen UMKM penjualannya menurun di atas 20 persen," tutur Kiai Ma'ruf saat memberikan sambutan di acara Penghargaan Upakarti dan IGDS 2020, di Jakarta, Kamis (10/12/2020).
Dalam gelaran acara tersebut, Wapres menyerahkan Penghargaan Upakarti dan Penghargaan Seleksi Desain Terbaik Indonesia (IGDS) 2020 secara online. Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada insan yang telah berdedikasi dalam pengembangan UMKM, serta insan kreatif untuk mendesain produk industri terbaik yang inovatif.
Mantan Pejabat Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut menerangkan bahwa krisis yang dialami saat ini berbeda dengan krisis 1998. Pada krisis sebelumnya yang di serang sektor finansial namun kali ini justru sektor riil seperti UMKM yang dihantam lebih dulu.
Padahal semestinya sektor UMKM bisa menjadi motor penggerak ekonomi. Sebab itu, pemerintah melalui dana PEN menggelontorkan sekitar Rp 350 triliun atau lebih 50 persennya untuk pemulihan ekonomi masyarakat dan UMKM. "Dengan begitu, secara konsisten harus dijaga untuk mendukung industri kecil dan menengah untuk bisa bertahan di masa pandemi Covid-19 ini," kata dia.
"Sektor UMKM adalah yang terdampak paling besar. lebih dari 80 persen UMKM penjualannya menurun di atas 20 persen," tutur Kiai Ma'ruf saat memberikan sambutan di acara Penghargaan Upakarti dan IGDS 2020, di Jakarta, Kamis (10/12/2020).
Dalam gelaran acara tersebut, Wapres menyerahkan Penghargaan Upakarti dan Penghargaan Seleksi Desain Terbaik Indonesia (IGDS) 2020 secara online. Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada insan yang telah berdedikasi dalam pengembangan UMKM, serta insan kreatif untuk mendesain produk industri terbaik yang inovatif.
Mantan Pejabat Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut menerangkan bahwa krisis yang dialami saat ini berbeda dengan krisis 1998. Pada krisis sebelumnya yang di serang sektor finansial namun kali ini justru sektor riil seperti UMKM yang dihantam lebih dulu.
Padahal semestinya sektor UMKM bisa menjadi motor penggerak ekonomi. Sebab itu, pemerintah melalui dana PEN menggelontorkan sekitar Rp 350 triliun atau lebih 50 persennya untuk pemulihan ekonomi masyarakat dan UMKM. "Dengan begitu, secara konsisten harus dijaga untuk mendukung industri kecil dan menengah untuk bisa bertahan di masa pandemi Covid-19 ini," kata dia.
(nng)