Mudahkan Transaksi di Era New Normal, Ini Solusi NEC Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 saat ini mengharuskan masyarakat tetap perlu membatasi aktivitas fisik dan mengikuti protokol kesehatan . Hal ini lantas menyebabkan identitas digital menjadi salah satu teknologi yang menjadi semakin marak digunakan di era kenormalan baru ( new normal ).
Berbagai layanan berbasis digital kini menjadi pilihan untuk mengurangi risiko penularan virus, selain juga alasan kemudahan, kenyamanan dan keamanan. Identitas digital juga ternyata memberikan nilai lebih dan manfaat, khususnya bagi perusahan yang bergerak di bidang pelayanan publik.
(Baca Juga: Riset Youtap: Pandemi Covid-19 Membuat Pelaku Usaha Sambut Baik Transaksi Digital)
Menyikapi hal itu, NEC berinisiatif menyediakan sistem identitas digital yang terpercaya dan akurat melalui satu platform yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi biometrik, serta memanfaatkan fasilitas nirsentuh (contactless). NEC meyakini teknologi tersebut mendukung aktivitas masyarakat di era new normal sambil terus membantu mengurangi penyebaran virus Covid-19.
"NEC berfokus pada peningkatan kompetensi dalam teknologi informasi dan komunikasi, termasuk dalam auntentifikasi biometrik untuk mewujudkan masyarakat yang berkelanjutan," ungkap Vice President Sales and Business Development Division NEC Indonesia Sony Surya Nurcahya dalam siaran pers, Sabtu (12/12/2020).
Evangelist & Head of NEC Consulting Walter Lee menambahkan, identitas digital dapat diterapkan di dalam berbagai sektor, termasuk industri finansial dan ritel. Sebelum masa pandemi, pengenalan wajah (face recognition) mudah diterapkan di berbagai fasilitas umum karena kita tidak diwajibkan menggunakan masker. Namun saat ini, semua diwajibkan menggunakan masker di tempat-tempat umum.
"Teknologi pengenalan wajah NEC memungkinkan identifikasi wajah sekalipun menggunakan masker serta dapat melakukan pemindaian beberapa wajah sekaligus. Hal ini dapat mengurangi antrean panjang dan jumlah kerumunan di tempat umum," tuturnya.
Vice President Enterprise Solution Division NEC Indonesia Arif B Subekti menegaskan, identitas dan digital merupakan dua kata kunci yang sangat penting dan banyak melibatkan aktivitas dalam bidang usaha. "Layanan dan produk yang ada sekarang membuat masyarakat untuk memiliki identitas digital untuk keamanan data pribadi," katanya.
Industri perbankan saat ini juga mulai beralih ke platform digital dengan memberikan layanan digital bank kepada nasabahnya. Hal ini sejalan dengan perkembangan layanan berbelanja dan transaksi yang dilakukan secara daring. Sehingga untuk menyokong aktivitas tersebut mau tidak mau, bank harus bisa memberikan layanan yang sesuai.
(Baca Juga: Generasi Z dan Milenial Paling Banyak Lakukan Transaksi Digital)
Teknologi biometrik memiliki kemampuan untuk membaca sidik cari, mengenali wajah, mendeteksi suara, dan teknologi termuktahir yang dapat dilakukan oleh biometrik adalah mengenali iris mata. Pengenalan iris menjadi hal kritikal dikarenakan manusia dapat mengalami perubahan dalam hidupnya seperti perubahan wajah karena usia, terlalu sering menggunakan peralatan berat sehingga sidik dari menipis, atau melakukan operasi plastik yang mengubah struktur tulang.
Berkiprah sejak 1899, teknologi biometrik NEC menduduki peringkat pertama sebanyak delapan kali untuk sidik jari dan lima kali untuk pengenalan wajah oleh The National Institute of Standards dan Teknologi (NIST). Saat ini, AI dan solusi biometrik NEC telah memainkan peran penting dalam membentuk kembali lanskap keamanan dan menata ulang kehidupan masyarakat.
Berbagai layanan berbasis digital kini menjadi pilihan untuk mengurangi risiko penularan virus, selain juga alasan kemudahan, kenyamanan dan keamanan. Identitas digital juga ternyata memberikan nilai lebih dan manfaat, khususnya bagi perusahan yang bergerak di bidang pelayanan publik.
(Baca Juga: Riset Youtap: Pandemi Covid-19 Membuat Pelaku Usaha Sambut Baik Transaksi Digital)
Menyikapi hal itu, NEC berinisiatif menyediakan sistem identitas digital yang terpercaya dan akurat melalui satu platform yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi biometrik, serta memanfaatkan fasilitas nirsentuh (contactless). NEC meyakini teknologi tersebut mendukung aktivitas masyarakat di era new normal sambil terus membantu mengurangi penyebaran virus Covid-19.
"NEC berfokus pada peningkatan kompetensi dalam teknologi informasi dan komunikasi, termasuk dalam auntentifikasi biometrik untuk mewujudkan masyarakat yang berkelanjutan," ungkap Vice President Sales and Business Development Division NEC Indonesia Sony Surya Nurcahya dalam siaran pers, Sabtu (12/12/2020).
Evangelist & Head of NEC Consulting Walter Lee menambahkan, identitas digital dapat diterapkan di dalam berbagai sektor, termasuk industri finansial dan ritel. Sebelum masa pandemi, pengenalan wajah (face recognition) mudah diterapkan di berbagai fasilitas umum karena kita tidak diwajibkan menggunakan masker. Namun saat ini, semua diwajibkan menggunakan masker di tempat-tempat umum.
"Teknologi pengenalan wajah NEC memungkinkan identifikasi wajah sekalipun menggunakan masker serta dapat melakukan pemindaian beberapa wajah sekaligus. Hal ini dapat mengurangi antrean panjang dan jumlah kerumunan di tempat umum," tuturnya.
Vice President Enterprise Solution Division NEC Indonesia Arif B Subekti menegaskan, identitas dan digital merupakan dua kata kunci yang sangat penting dan banyak melibatkan aktivitas dalam bidang usaha. "Layanan dan produk yang ada sekarang membuat masyarakat untuk memiliki identitas digital untuk keamanan data pribadi," katanya.
Industri perbankan saat ini juga mulai beralih ke platform digital dengan memberikan layanan digital bank kepada nasabahnya. Hal ini sejalan dengan perkembangan layanan berbelanja dan transaksi yang dilakukan secara daring. Sehingga untuk menyokong aktivitas tersebut mau tidak mau, bank harus bisa memberikan layanan yang sesuai.
(Baca Juga: Generasi Z dan Milenial Paling Banyak Lakukan Transaksi Digital)
Teknologi biometrik memiliki kemampuan untuk membaca sidik cari, mengenali wajah, mendeteksi suara, dan teknologi termuktahir yang dapat dilakukan oleh biometrik adalah mengenali iris mata. Pengenalan iris menjadi hal kritikal dikarenakan manusia dapat mengalami perubahan dalam hidupnya seperti perubahan wajah karena usia, terlalu sering menggunakan peralatan berat sehingga sidik dari menipis, atau melakukan operasi plastik yang mengubah struktur tulang.
Berkiprah sejak 1899, teknologi biometrik NEC menduduki peringkat pertama sebanyak delapan kali untuk sidik jari dan lima kali untuk pengenalan wajah oleh The National Institute of Standards dan Teknologi (NIST). Saat ini, AI dan solusi biometrik NEC telah memainkan peran penting dalam membentuk kembali lanskap keamanan dan menata ulang kehidupan masyarakat.
(fai)