Menguak Perjalanan Begawan Mirza Adityaswara: Kekuatan Komunikasi

Sabtu, 12 Desember 2020 - 09:51 WIB
loading...
Menguak Perjalanan Begawan Mirza Adityaswara: Kekuatan Komunikasi
Ia dikenal sebagai seorang begawan (julukan bagi orang yang sangat ahli dalam bidang ekonomi), analis perbankan dan pasar keuangan serta ekonom sebelum ia terpilih sebagai Deputi Gubernur Senior BI periode 2013-2019. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) Mirza Adityaswara periode 2014-2019 meluncurkan buku berjudul Mirza Adityaswara: kekuatan komunikasi. Mirza yang lahir di Surabaya pada 1965 silam itu meraih pendidikan sebagai Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia dan memperoleh gelar Master of Applied Finance dari Macquarie University, Sydney, Australia.

Dia bercerita, awal karirnya sebagai Dealer di Bank Sumitomo Niaga pada tahun 1989. Sejak tahun 2002 hingga Oktober 2005, dia menjabat sebagai Director, Head of Securities Trading & Research, Bahana Securities, kemudian pada November di tahun yang sama diminta menjadi Director, Head of Equity Research & Bank Analysis di Credit Suisse Securities Indonesia.

"Lalu setelah itu saya pindah ke Mandiri Sekuritas sekaligus sebagai Kepala Ekonom Bank Mandiri Group," imbuhnya saat peluncuran dan bedah buku begawanship Mirza Adityaswara: kekuatan komunikasi' secara virtual di Jakarta.

(Baca Juga: Sejak SMA Punya Cita-cita Tanda Tangan di Uang Rupiah, Eh Kesampaian! )

Sebelum diangkat sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza menjabat sebagai anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan sejak april 2012 ditugaskan sebagai Kepala Eksekutif LPS sekaligus Dewan Komisioner.

Selanjutnya, sesuai dengan Keputusan Presiden RI No.113/P tahun 2013 tanggal 30 September 2013, Mirza diambil sumpahnya sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada tanggal 3 Oktober 2013 untuk masa jabatan 2013-2014.

Jabatan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tersebut diperpanjang berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 62/P tahun 2014 untuk periode 2014-2019. Kemudian, di tahun 2015, melalui Surat Keputusan Presiden Nomor 61/P tahun 2015 tanggal 23 Juli 2015, Mirza diberikan amanah sebagai anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Ex-Officio dari Bank Indonesia

Saat ini menjabat sebagai DGS BI, banyak rekan sejawat yang menyebut bahwa dia merupakan sosok yang santun dan tidak pernah marah. Deputi Gubernur BI Sugeng menuturkan, gaya komunikasi mirza sangat unik dan punya kekuatan.

"Pembawaannya yang luwes dan bisa diterima banyak pihak. Pak mirza juga selalu mengingatkan akan pentingnya menekan defisit transaksi berjalan atau CAD. Untuk pak mirza selamat atas peluncuran bukunya," ucap Sugeng secara virtual.

Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengungkapkan, saat mirza menjabat banyak memberikan warna dengan gaya kepemimpinan tidak biasa. Dalam beberapa episode komunikasi menjadi obat yang ampuh. "Hal ini perlu kita perlu diteladani. Bahasa komunikasi yang luwes dan sederhana membuat konsep CAD bisa dipahami oleh semua," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1137 seconds (0.1#10.140)