Jangkau Masyarakat dengan Produk Keuangan Digital, Amar Bank Dukung Inklusi Keuangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) menegaskan komitmen untuk terus menjangkau masyarakat yang belum tersentuh institusi keuangan formal (unbanked people) melalui layanan berbasis digital Tunaiku. Aplikasi itu sendiri telah diunduh oleh sekitar 4.9 juta pengguna dan sudah memberikan manfaat kepada hampir 400 ribu masyarakat, dengan total pembiayaan yang tersalurkan Rp4,7 triliun.
Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian mengatakan, Tunaiku dirancang untuk melayani dan menjangkau masyarakat yang belum atau kurang terlayani layanan perbankan. Dengan keistimewaannya, layanan keuangan digital Tunaiku telah menerobos hingga ke seluruh Tanah Air, terutama di daerah-daerah di luar Pulau Jawa, antara lain Medan, Pekanbaru, dan Palembang. ( Baca juga:Cakepp..... KUR BRIsyariah Tembus Rp4,457 Triliun )
“Kami memahami bahwa masih ada gap antara masyarakat yang sudah mendapat layanan keuangan formal dan yang belum menikmati layanan tersebut, terutama daerah- daerah di luar pulau Jawa. Melalui Tunaiku, kami ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan layanan keuangan formal yang terpercaya, terjamin, dan tentu saja berkontribusi terhadap peningkatan taraf kehidupan mereka,” kata dia di Jakarta, Senin (14/12/2020).
Sejauh ini, layanan keuangan digital Tunaiku telah membantu ragam kebutuhan masyarakat di luar Pulau Jawa, antara lain untuk modal usaha sebesar 22,49%, renovasi rumah sebanyak 31,39%, dan biaya pendidikan sebesar 11,59%.
Sejalan dengan peran inklusi keuangan, Amar Bank juga konsisten menjalankan berbagai kegiatan literasi keuangan bagi masyarakat. Inisiatif edukasi itu di antaranya melalui swara.tunaiku.com, portal edukasi, inspirasi, dan kreasi finansial yang dapat diakses dengan mudah kapan saja dan dimana saja melalui smartphone. ( Baca juga:Imam Syafi'i Pernah Dirantai dan Dipenjara, Beliau Tetap Mulia di Sisi Allah )
Vishal menuturkan, melalui teknologi dan transformasi digital perbankan, pihaknya terus berupaya untuk mengembangkan layanan dan produk digital sehingga dapat menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia yang membutuhkan. Pemanfaatan produk digital menjadi penting untuk menghadirkan layanan keuangan yang dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat hingga ke pelosok.
Komitmen ini diharapkan dapat mendukung visi pemerintah untuk meningkatkan indeks inklusi keuangan di Indonesia mencapai 90% pada tahun 2024 mendatang.
Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian mengatakan, Tunaiku dirancang untuk melayani dan menjangkau masyarakat yang belum atau kurang terlayani layanan perbankan. Dengan keistimewaannya, layanan keuangan digital Tunaiku telah menerobos hingga ke seluruh Tanah Air, terutama di daerah-daerah di luar Pulau Jawa, antara lain Medan, Pekanbaru, dan Palembang. ( Baca juga:Cakepp..... KUR BRIsyariah Tembus Rp4,457 Triliun )
“Kami memahami bahwa masih ada gap antara masyarakat yang sudah mendapat layanan keuangan formal dan yang belum menikmati layanan tersebut, terutama daerah- daerah di luar pulau Jawa. Melalui Tunaiku, kami ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan layanan keuangan formal yang terpercaya, terjamin, dan tentu saja berkontribusi terhadap peningkatan taraf kehidupan mereka,” kata dia di Jakarta, Senin (14/12/2020).
Sejauh ini, layanan keuangan digital Tunaiku telah membantu ragam kebutuhan masyarakat di luar Pulau Jawa, antara lain untuk modal usaha sebesar 22,49%, renovasi rumah sebanyak 31,39%, dan biaya pendidikan sebesar 11,59%.
Sejalan dengan peran inklusi keuangan, Amar Bank juga konsisten menjalankan berbagai kegiatan literasi keuangan bagi masyarakat. Inisiatif edukasi itu di antaranya melalui swara.tunaiku.com, portal edukasi, inspirasi, dan kreasi finansial yang dapat diakses dengan mudah kapan saja dan dimana saja melalui smartphone. ( Baca juga:Imam Syafi'i Pernah Dirantai dan Dipenjara, Beliau Tetap Mulia di Sisi Allah )
Vishal menuturkan, melalui teknologi dan transformasi digital perbankan, pihaknya terus berupaya untuk mengembangkan layanan dan produk digital sehingga dapat menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia yang membutuhkan. Pemanfaatan produk digital menjadi penting untuk menghadirkan layanan keuangan yang dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat hingga ke pelosok.
Komitmen ini diharapkan dapat mendukung visi pemerintah untuk meningkatkan indeks inklusi keuangan di Indonesia mencapai 90% pada tahun 2024 mendatang.
(uka)