Melalui Program Kemitraan, Pertamina Sasar Kemandirian UMKM

Rabu, 16 Desember 2020 - 18:26 WIB
loading...
Melalui Program Kemitraan,...
VP CSR SMEPP Management Pertamina Arya Dwi Paramita memberi paparan di webinar UMKM Bangkit Dorong Penggunaan LPG Nonsubsidi di Jakarta, Rabu (16/12/2020). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus bersinergi dengan para pemangku kepentingan untuk memperkuat peran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) . Hal ini merupakan perwujudan dari komitmen Pertamina dalam mengimplementasikan program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan mengacu pada standar ISO 26000.

Sejak 1993, Pertamina menjalankan program kemitraan, yakni program untuk membantu pelaku usaha dan mitra binaan dalam menjalankan kegiatan usaha produktif.

"Program Kemitraan yang dijalankan Pertamina tidak hanya sekadar menyalurkan pinjaman modal usaha tetapi juga pendampingan, evaluasi dan berbagai pelatihan. Muaranya adalah agar pelaku usaha bisa mandiri, bertumbuh dan usaha yang dijalankan berkelanjutan," ujar VP CSR SMEPP Management Pertamina Arya Dwi Paramita pada webinar bertajuk "UMKM Bangkit Dorong Penggunaan LPG Nonsubsidi" di Jakarta, Rabu (16/12/2020).

(Baca Juga: Borong 16 PROPER Emas 2020, Pertamina Perkuat Komitmen ESG)

Arya mengatakan, Program Kemitraan Pertamina yang dilaksanakan sejak 1993 tercatat telah menyalurkan pinjaman modal usaha kepada 64.000 pelaku usaha yang menjadi mitra binaan. Total akumulasi dana yang disalurkan sejak 1993 mencapai Rp3,5 triliun.

"Ini merupakan program pada tingkat tertinggi dari siklus pemberdayaan masyarakat. Kami melakukan pembinaan dan mempertemukan mitra binaan dengan ekosistemnya sehingga ketika mereka sudah benar-benar lepas, mereka sudah bisa mandiri dan diharapkan terus bertumbuh dan berkelanjutan," jelas Arya.

Arya mengatakan, tahun ini Pertamina merilis program Pinky Movement, yaitu program yang diarahkan khusus untuk pelaku usaha yang menjalan usaha perdagangan LPG dan juga pelaku usaha di bidang kuliner dan usaha kecil lainnya yang menggunakan LPG sebagai sumber energi. "Kami juga melakukan pendampingan kepada mereka," imbuhnya.

Narasumber lain dalam diskusi tersebut, Asisten Deputi Penyuluhan Kementerian Koperasi dan UKM Bagus Rachman mengatakan, program permodalan UMKM yang dilakukan Pertamina sejalan dengan misi pemerintah ,khususnya Kementerian Koperasi dan UKM. Targetnya adalah menumbuhkan kewirausahaan nasional, industri kecil dengan bersinergi dengan Kementrian lain ataupun badan usaha baik nasional maupun swasta.

Menurut dia, Kemenkop UKM telah mengalokasikan anggaran Rp123, 46 triliun untuk UMKM. Dana tersebut tidak termasuk 12 juta UMKM yang mendapatkan bantuan langusng pemerintah agar bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19. Bagus mengatakan, Kemenkop UKM pun tengah menjalin sinergi dengan Pertamina terkait pemberdayaan koperasi dan UMKM di bidang energi, pemerataan energi nasional, distribusi gas dan juga minyak.

"Kita ingin agar koperasi dan UMKM, bisa naik level, ke jenjang lebih tinggi, sehingga ikut mendukung terhadap perekonomian masyarakat," ujarnya.

Dosen Administrasi Bisnis FISIP Undiversitas Padjadjaran Healthy Nirmalasari mengatakan, ada beragam dukungan dan stimulus oleh kementerian, BUMN dan swasta untuk keberlanjutan usaha UMKM. Tantangannya, kata dia, adalah bagaimana UMKM bisa mandiri, terkait program pengembangan teknis dan kepemimpinan dari wirausahawan.

(Baca Juga: Di Masa Pandemi, Indonesia Cetak Sejarah Baru buat UMKM)

"Jadi bukan hanya dana terserap, produksi meningkat, tapi UMKM tersebut bertumbuh sehingga kebermanfaatannya terasa. Salah satunya adalah banyak tenaga kerja yang terserap," kata Healthy.

Dia pun mengapresiasi Program Kemitraan Pertamina yang menurutnya sudah memenuhi kriteria, karena penerima manfaat tidak hanya sekadar mendapatkan bantuan dana, tetapi juga memperoleh pelatihan dan pendampingan sehingga benar-benar bisa mandiri.

Sementara itu, salah satu mitra binaan Pertamina dari Kelurahan Kerang, Batu Engau, Kabupaten Passer, Yeni Arzah mengaku sangat terbantu dengan program dari BUMN energi tersebut. Usaha pembuatan amplangnya mendapatkan bantuan permodalan usaha dari Pertamina sebesar Rp130 juta sehingga Yeni mampu melakukan inovasi dan pengembangan usaha dengan membuat keripik pisang, singkong, talas dan kerupuk udang serta kerupuk ikan.

"Dengan bantuan dari Pertamina, masalah permodalan sudah dapat teratasi. Begitu juga dengan pelatihan manajemen, sangat membantu saya dalam mengelola keuangan usaha," tuturnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0951 seconds (0.1#10.140)