Mantan Tukang Sapu di Sarinah Jadi CEO Startup Kargo TrawlBens
loading...
A
A
A
Pada tahun tersebut, kata dia, belum memakai aplikasi, masih menggunakan SMS. Salah satu pesaingnya yang masih bertahan hingga kini yaitu GoJek. Bahkan, menurutnya, pada 2011 orang pakai GoJek saat kurir Sace Express sudah tidak ada.
Sayang kejayaan Sace Express harus redup. Beni memutuskan untuk berhenti pada 2014. Padahal saat itu Sace Express merupakan jasa logistik nomor satu di Jabodetabek.
“2014 saya sudah terlalu pusing, permasalahan ada di kurir. Karena saya belum mengenal teknologi, itulah beda saya dengan GoJek. Nadiem wawasan lebih luas, modal ada, jaringan luas, dia juga alumni luar negeri. Sementara saya temannya dengan kurir saja, itulah kekalahan saya,” ungkapnya.
Merintis Klik Logistik
Pada akhirnya, mantan cleaning service itu memutuskan untuk mempelajari dunia logistik dengan cakupan lebih luas pada 2014. Dia terjun di dunia kargo dan mempelajari semuanya.
Padahal saat itu dia berpikir orang mau usaha kargo itu membutuhan modal yang banyak. Namun setelah Beni pelajari ternyata tidak seperti itu kenyataannya.
“Orang mau usaha kargo butuh berapa miliar, ternyata tidak. Orang punya handphone juga bisa jadi pengusaha kargo, yang harus dipahami adalah langkah-langkahnya. Usaha kargo itu soal jaringan bukan berdiri sendiri. Kirim barang dari Jakarta ke Bali bukan berarti truk saya dari Jakarta jalan ke Bali,” kata dia.
(Baca Juga: Trawlbens Luncurkan Layanan Logistik Berbasis Digital )
Dia kemudian memutuskan untuk membuat Klik Logistik. Modal yang dimiliki juga tidaklah besar, bermodalkan ilmu dan pengalaman yang dimiliki akhirnya bisa berjalan dengan lancar.
“Awal saya tidak punya mobil. Saya mulai usaha mulai dari untung yang saya dapatkan bukan utang. Kalau belum ada duit sabar. Klik Logistik memiliki karyawan 100 orang lebih,” kata Beni.
Sayang kejayaan Sace Express harus redup. Beni memutuskan untuk berhenti pada 2014. Padahal saat itu Sace Express merupakan jasa logistik nomor satu di Jabodetabek.
“2014 saya sudah terlalu pusing, permasalahan ada di kurir. Karena saya belum mengenal teknologi, itulah beda saya dengan GoJek. Nadiem wawasan lebih luas, modal ada, jaringan luas, dia juga alumni luar negeri. Sementara saya temannya dengan kurir saja, itulah kekalahan saya,” ungkapnya.
Merintis Klik Logistik
Pada akhirnya, mantan cleaning service itu memutuskan untuk mempelajari dunia logistik dengan cakupan lebih luas pada 2014. Dia terjun di dunia kargo dan mempelajari semuanya.
Padahal saat itu dia berpikir orang mau usaha kargo itu membutuhan modal yang banyak. Namun setelah Beni pelajari ternyata tidak seperti itu kenyataannya.
“Orang mau usaha kargo butuh berapa miliar, ternyata tidak. Orang punya handphone juga bisa jadi pengusaha kargo, yang harus dipahami adalah langkah-langkahnya. Usaha kargo itu soal jaringan bukan berdiri sendiri. Kirim barang dari Jakarta ke Bali bukan berarti truk saya dari Jakarta jalan ke Bali,” kata dia.
(Baca Juga: Trawlbens Luncurkan Layanan Logistik Berbasis Digital )
Dia kemudian memutuskan untuk membuat Klik Logistik. Modal yang dimiliki juga tidaklah besar, bermodalkan ilmu dan pengalaman yang dimiliki akhirnya bisa berjalan dengan lancar.
“Awal saya tidak punya mobil. Saya mulai usaha mulai dari untung yang saya dapatkan bukan utang. Kalau belum ada duit sabar. Klik Logistik memiliki karyawan 100 orang lebih,” kata Beni.