Bakal Kelola Puluhan Triliun, Luhut Sebut Kriteria Calon Punggawa Lembaga Investasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani rancangan peraturan pemerintah (RPP) terkait format pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia.
Informasi itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan . Menurutnya masih dibutuhkan sejumlah sumber daya manusia yang kompeten guna mengisi dan melengkapi formasinya.
"Jadi sebenarnya organisasi (SWF) sudah jadi dan tinggal cari awaknya. Maka itu harus cari yang independen, orang market," ujar dia dalam telekonfrensi, Jumat (18/12/2020). ( Baca juga:Menko Luhut Pastikan Investasi China Berlanjut di Danau Toba )
Luhut juga memprediksi di awal 2021 atau sekitar bulan Februari mendatang Lembaga Pengelola Investasi (LPI) itu akan rampung terbentuk dan siap beroperasi. "Kita berharap semua ini menjadi organisasi yang kompeten. Dan diperkirakan terbentuk sekitar bulan Januari pertengahan," ungkap dia.
Seperti diketahui saat ini terdapat sejumlah negara yang sudah berminat dan berkomitmen untuk berinvestasi di Tanah Air melalui SWF, seperti misalnya Amerika Serikat, Jepang dan Kanada. ( Baca juga:Miris, Gaji Tak Kunjung Dibayar Ibu Hamil Ini Nekat Lompat dari Lantai 3 )
Kanada berkomitmen untuk menginvestasikan USD2 miliar atau sekitar Rp28,2 triliun (kurs Rp 14.100) ke SWF Indonesia. "Jadi Sovereign Wealth Fund kita kemarin nambah lagi dapat USD2 miliar dari Kanada. Dan mereka kasih komitmen," jelas Luhut.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) dan Jepang berkomitmen investasi lewat lembaga SWF. Lewat lembaga International Development Finance Corporation (IDFC), AS berminat menyuntikkan modal USD2 miliar atau sekitar Rp28,2 triliun. Sedangkan, Jepang melalui Japan Bank of International Cooperation (JBIC) berminat untuk memberikan investasi sebesar USD4 miliar atau sekitar Rp56,4 triliun.
Informasi itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan . Menurutnya masih dibutuhkan sejumlah sumber daya manusia yang kompeten guna mengisi dan melengkapi formasinya.
"Jadi sebenarnya organisasi (SWF) sudah jadi dan tinggal cari awaknya. Maka itu harus cari yang independen, orang market," ujar dia dalam telekonfrensi, Jumat (18/12/2020). ( Baca juga:Menko Luhut Pastikan Investasi China Berlanjut di Danau Toba )
Luhut juga memprediksi di awal 2021 atau sekitar bulan Februari mendatang Lembaga Pengelola Investasi (LPI) itu akan rampung terbentuk dan siap beroperasi. "Kita berharap semua ini menjadi organisasi yang kompeten. Dan diperkirakan terbentuk sekitar bulan Januari pertengahan," ungkap dia.
Seperti diketahui saat ini terdapat sejumlah negara yang sudah berminat dan berkomitmen untuk berinvestasi di Tanah Air melalui SWF, seperti misalnya Amerika Serikat, Jepang dan Kanada. ( Baca juga:Miris, Gaji Tak Kunjung Dibayar Ibu Hamil Ini Nekat Lompat dari Lantai 3 )
Kanada berkomitmen untuk menginvestasikan USD2 miliar atau sekitar Rp28,2 triliun (kurs Rp 14.100) ke SWF Indonesia. "Jadi Sovereign Wealth Fund kita kemarin nambah lagi dapat USD2 miliar dari Kanada. Dan mereka kasih komitmen," jelas Luhut.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) dan Jepang berkomitmen investasi lewat lembaga SWF. Lewat lembaga International Development Finance Corporation (IDFC), AS berminat menyuntikkan modal USD2 miliar atau sekitar Rp28,2 triliun. Sedangkan, Jepang melalui Japan Bank of International Cooperation (JBIC) berminat untuk memberikan investasi sebesar USD4 miliar atau sekitar Rp56,4 triliun.
(uka)