Menjawab Tantangan Bonus Demografi, Potensi Anak Muda Butuh Kemitraan Multipihak

Jum'at, 18 Desember 2020 - 20:51 WIB
loading...
Menjawab Tantangan Bonus Demografi, Potensi Anak Muda Butuh Kemitraan Multipihak
Kita tidak akan pernah berpikir bahwa bonus demografi akan menimbulkan angka pengangguran tinggi. Sehingga dibutuhkan strategi dan koordinasi di antara para pemangku kepentingan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pada 2030 diperkirakan hampir 70% penduduk Indonesia akan berada di usia produktif, yaitu usia antara 15 hingga 64 tahun. Pada saat ini adalah titik yang tepat untuk mulai bersama-sama usaha strategis dan bertanggung jawab, yang dapat memanfaatkan bonus demografi agar bisa memberikan manfaat bagi bangsa.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Business Links (IBL) Yayan, dalam webinar Kemitraan dalam Meningkatkan Peluang Ekonomi Kaum Muda yang digelar Katadata bersama Indonesia Business Links.

“Kita tidak akan pernah berpikir bahwa bonus demografi akan menimbulkan angka pengangguran yang tinggi. Tantangan untuk itu tidak kecil, sehingga dibutuhkan strategi dan koordinasi di antara para pemangku kepentingan dalam satu kolaborsi sehingga tantangan ini dapat dijawab bersama sama menjadi lebih mudah,” jelas Yayan.

(Baca Juga: Hibah Rp9 Miliar Dikucurkan, Citi Indonesia Dukung Generasi Muda Berdaya )

Lebih lanjut Ia mengungkapkan, melihat tantangan tersebut, IBL melalui Program Skilled Youth 4 menggandeng Puskamuda UI untuk melakukan kajian tentang kemitraan bagi peningkatan peluang ekonomi anak muda . Kajian ini fokus kepada dua hal, yaitu: kesiapan bekerja dan kewirausahawan dimana akan dilihat beberapa aspek utama seperti akses, soft skills, kemitraan, GESI, technology informasi, dan literasi keuangan.

Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Puni A. Anjungsari mengungkapkan, sudah lebih dari 1.000 anak muda yang menerima manfaat dari program Skilled Youth 4. Program Skilled Youth 4 adalah program kolaborasi Citi Indonesia dan Indonesia Business Links (IBL) yang didukung oleh Citi Foundation, ditujukan bagi generasi muda berusia 16-25 tahun di sejumlah wilayah di Jawa Barat yaitu Bekasi, Cikarang, Kerawang, Bandung, dan Purwakarta.

“Kami sangat menyambut baik inisiatif yang dilakukan Indonesia Business Links (IBL) dan dari hasil yang diperoleh, pendampingan bagi generasi muda merupakan salah satu faktor utama dari program Skilled Youth. Selain itu, aspek inklusif dan keberagaman juga mempunyai peran yang penting dalam pengembagan potensi generasi muda kedepannya dan bertujuan memberikan dampak yang serentak dan berkelanjutan bagi para generasi muda di wilayah yang menjadi sasaran program ini,” ungkap Puni dalam webinar Kemitraan dalam Meningkatkan Peluang Ekonomi Kaum Muda.

Menurut Puni, Citi Indonesia pada tahun depan akan mulai mengembangkan aspek inklusif dan keberagaman yang menjadi peran penting dalam pengembangan potensi anak muda yang kedepannya akan menjadi acuan dari program-program yang akan dilaksanakan oleh Citi Indonesia.

Kaum muda menjadi salah satu kelompok yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

Peluang untuk bekerja semakin sempit dan juga kesempatan berwirausaha menjadi terbatas. Karena itu, perlu ada kemitraan yang inklusif untuk mendorong kelompok muda bisa berwirausaha di masa pandemi dan juga pasca-pandemi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2010 seconds (0.1#10.140)