Kementan Dorong Penyuluh Aktif Dukung Petani Food Estate Humbahas

Minggu, 20 Desember 2020 - 10:44 WIB
loading...
Kementan Dorong Penyuluh Aktif Dukung Petani Food Estate Humbahas
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi (kanan) memimpin pertemuan dengan petani dan penyuluh food estate Humbahas (FEH), Sumatera Utara. (Foto: Dok. Pusluhtan)
A A A
JAKARTA - Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mendorong penyuluh pusat dan daerah sinergi mendukung pengembangan kawasan lumbung pangan baru ( food estate ) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humabahs), Sumatera Utara.

“Seluruh penyuluh, baik PNS atau THL (tenaga harian lepas) dan swadaya harus ambil bagian secara aktif dalam pendampingan dan pengawalan petani di sini,” kata Dedi Nursyamsi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/12/2020).

(Baca juga:Food Estate Humbang Hasundutan Rampung Ditanami Awal 2021)

Selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengingatkan tentang peningkatan kapasitas penyuluh dalam hal teknis hortikultura strategis serta pemahaman pengelolaan bisnisnya.

Hal itu, katanya, mengacu arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa kegiatan tanam perdana food estate Humbahas (FEH) diperkirakan rampung Januari 2021. Empat tahun ke depan, lahan FEH akan diperluas hingga 30.000 hektare (ha) sebagai sentra produksi hortikultura di Sumut.

(Baca juga:Januari 2021, Dilakukan Tanam Padi 1.600 Hektare di Lahan Food Estate Kalteng)

Sebelumnya Mentan Syahrul mengatakan pengolahan lahan hampir lebih 90%. “Membangun bedengan sudah 70%. Desember ini, inshaa Allah selesai 100% pemasangan mulsa. Penanaman tidak lama lagi, tinggal menggerakkan lebih banyak orang, inshaa Allah Januari 2021, penanaman sudah selesai,” kata Mentan Syahrul di Desa Ria-Ria, Kecamatan Pollung, Humbahas, Sumut.

Mentan Syahrul mengatakan FEH mengembangkan pertanian berbasis hortikultura sebagai komoditas utama yakni kentang, bawang merah dan bawang putih. “Kita tinggal tunggu bagaimana melakukan budidaya dan perawatan sehingga bisa panen sesuai waktu yang direncanakan,” kata Mentan Syahrul.

(Baca juga:Menteri Siti Pastikan Kawasan Hutan Tidak Dipakai Food Estate)

Menyikapi harapan Mentan Syahrul, Dedi Nursyamsi menyarankan Kepala Dinas Pertanian Humbahas, Junter Marbun mendorong penyuluh swadaya kolaborasi dengan petani. “Atau berikan saja lahan sebagai usaha bisnis di bidang pertanian, agar pendapatannya bertambah, bukan mengandalkan honor saja,” katanya.

(Baca juga:Kementerian PUPR Tingkatkan Konektivitas Food Estate Kalteng)

Kepada petani setempat, Dedi mengingatkan tentang pentingnya dapat membuat dan memanfaatkan pupuk kompos, sehingga tidak tergantung pada pupuk kimia. Pasalnya, selama mengandalkan pupuk bersubsidi, maka petani sulit diharapkan beralih ke pupuk kompos, maka hal itu harus dibiasakan agar petani mandiri pupuk.

“Kita harus sungguh-sungguh dan bekerja keras, seperti dikatakan Menko Luhut bahwa FEH akan menjadi model percontohan di daerah lain, kekurangan yang ditemui pada proses olah lahan, budidaya, panen hingga pascapanen menjadi perbaikan di daerah lain,” kata Dedi.

Sebelumnya, Menko Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan target FEH seluas 1.000 ha terdiri dari atas 215 ha dibiayai APBN Kementan, sementara 785 ha dikelola pihak swasta.

(Baca juga:On the Track, Realisasi Food Estate Kalteng sudah Capai 19.000 Hektare)

“Kalau ini terus berjalan, rencana Mentan Syahrul baru 215 ha, nanti akan 1.000 ha. Totalnya 30.000 ha. Jadi ini sebagai model sekarang. Saya rasa kita belajar dari kekurangan-kekurangan di sini untuk perbaiki nanti di tempat lain,” kata Luhut.

Kepada sejumlah pejabat BPPSDMP Kementan yang menyertai kunjungannya di FEH, Dedi menginstruksikan jajarannya untuk mendorong kerjasama Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dengan off taker untuk antisipasi panen bawang merah pada Januari 2021.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1995 seconds (0.1#10.140)