Ustadz Wijayanto: Merger Bank Syariah BUMN Jadi Jalan Keberkahan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Ekonomi sekaligus Dai terkemuka asal Solo, Jawa Tengah, Ustaz Wijayanto menjelaskan, kehadiran Bank Syariah Indonesia hasil merger 3 Bank BUMN sebagai hal yang luar biasa. Dia juga mengimbau masyarakat, khususnya pemeluk agama Islam, untuk menerima kehadiran Bank Syariah Indonesia.
"Keberadaan bank tersebut dianggap menjadi jalan keberkahan dan menjadi jaminan agar masyarakat tidak lagi merasa takut dan sedih jika hendak bertransaksi keuangan melalui lembaga perbankan," ujar Wijayanto di Jakarta, Senin (21/12/2020).
(Baca Juga: ITB Ahmad Dahlan Siap Mundur Menjadi Nasabah Bank Syariah Indonesia )
Menurutnya Orang Islam harus Ahlan Wa Sahlan. Sikap kita, lanjut dia kalau ada sesuatu yang berkaitan dengan syariah maka kita harus menerima, karena itu jalan keberkahan. Dengan syariah ada jaminan.
"Maka dari itu, sekali lagi kita harus welcome sebagai orang Islam, dan harusnya prospek karena orang Islam semuanya harus ikut syariah. Karena dengan syariah, satu, ada keberkahan. Kedua, akan tinggi derajatnya. Ketiga, akan ada jaminan dia tidak sedih dan dia tidak takut. Jadi dengan adanya (bank) syariah ini luar biasa,” jelas dia.
Bank merger syariah nanti digadang memiliki aset total Rp214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun. Jumlah tersebut menempatkan bank hasil merger masuk daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, dan TOP 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar.
(Baca Juga: Cendekiawan Muslim Bersyukur Ada Bank Syariah Indonesia, Saran 2 Tahun Lalu )
Entitas hasil merger nanti bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. dan berstatus sebagai perusahaan terbuka. Berdasarkan susunan pengurus yang sudah ditetapkan, bank hasil merger akan dipimpin oleh Hery Gunardi selaku Direktur Utama. Hery akan didampingi dua Wakil Direktur Utama yakni Ngatari dan Abdullah Firman Wibowo serta 7 pejabat direktur lainnya.
Bank Syariah Indonesia akan melayani seluruh segmen masyarakat dan nasabah, mulai dari kelompok ritel, UMKM, wholesale, dan investor global. Untuk menjangkau pendanaan dan melayani investor global, Bank Syariah Indonesia berencana memiliki kantor representasi di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), setelah beroperasi nanti.
"Keberadaan bank tersebut dianggap menjadi jalan keberkahan dan menjadi jaminan agar masyarakat tidak lagi merasa takut dan sedih jika hendak bertransaksi keuangan melalui lembaga perbankan," ujar Wijayanto di Jakarta, Senin (21/12/2020).
(Baca Juga: ITB Ahmad Dahlan Siap Mundur Menjadi Nasabah Bank Syariah Indonesia )
Menurutnya Orang Islam harus Ahlan Wa Sahlan. Sikap kita, lanjut dia kalau ada sesuatu yang berkaitan dengan syariah maka kita harus menerima, karena itu jalan keberkahan. Dengan syariah ada jaminan.
"Maka dari itu, sekali lagi kita harus welcome sebagai orang Islam, dan harusnya prospek karena orang Islam semuanya harus ikut syariah. Karena dengan syariah, satu, ada keberkahan. Kedua, akan tinggi derajatnya. Ketiga, akan ada jaminan dia tidak sedih dan dia tidak takut. Jadi dengan adanya (bank) syariah ini luar biasa,” jelas dia.
Bank merger syariah nanti digadang memiliki aset total Rp214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun. Jumlah tersebut menempatkan bank hasil merger masuk daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, dan TOP 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar.
(Baca Juga: Cendekiawan Muslim Bersyukur Ada Bank Syariah Indonesia, Saran 2 Tahun Lalu )
Entitas hasil merger nanti bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. dan berstatus sebagai perusahaan terbuka. Berdasarkan susunan pengurus yang sudah ditetapkan, bank hasil merger akan dipimpin oleh Hery Gunardi selaku Direktur Utama. Hery akan didampingi dua Wakil Direktur Utama yakni Ngatari dan Abdullah Firman Wibowo serta 7 pejabat direktur lainnya.
Bank Syariah Indonesia akan melayani seluruh segmen masyarakat dan nasabah, mulai dari kelompok ritel, UMKM, wholesale, dan investor global. Untuk menjangkau pendanaan dan melayani investor global, Bank Syariah Indonesia berencana memiliki kantor representasi di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), setelah beroperasi nanti.
(akr)