Tutup Tahun, IHSG Diharap Tembus Level 6.300
loading...
A
A
A
JAKARTA - Data Bursa Efek indonesia (BEI) mencatat, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup naik 1,07% di posisi 6.169,64.
Investment Specialist Mega Capital Indonesia Liyanto Sudarso mengatakan, IHSG masih spektakuler penguatannya pada hari ini karena adanya investor asing yang masih mencatatkan nett sell. Menurut dia, bursa saham kawasan regional pun sebenarnya tidak semenarik IHSG lantaran mereka diperdagangkan cenderung melemah. ( Baca juga:Ditutup Menguat, IHSG Gagal Tembus Benteng 6.200 )
"Tapi saya rasa karena IHSG sudah didominasi oleh investor lokal dan kita tahu Desember ini banyak investor percaya pada desember ini ada effect. Jadi saya rasa IHSG ada di momentum penguatannya. Meskipun memang banyak saham saham yang sudah mahal jika lihat laporan keuangan sebelumnya," kata dia saat acara IDX channel di Jakarta, Senin (21/12/2020).
Dia menyebut, jika berbicara tentang desember effect sebenarnya sudah terasa pada pertengahan Maret 2020 seiring IHSG yang naik signifikan. "Tapi sekali lagi, IHSG itu sudah menembus level resisten 6.050. Ada satu level lagi itu di 6.300, nah pertanyaan apakah IHSG harus ditutup ke level 6.300 sampai akhir tahun?" jelas dia. ( Baca juga:Bupati Larang Wisatawan Rayakan Tahun Baru di Puncak Bogor )
Dia menegaskan, IHSG memang harus ditutup pada level 6.300 hingga akhir tahun 2020. Sebab, secara year to date kebanyakan dari indeks di China, Jepang, dan Korea sudah positif.
"Ini artinya mereka sudah membukukan performa yang bagus sebelum covid datang. Nah bagaimana IHSG? IHSG minimal harus tutup di 6.300. Apakah itu terjadi? We will see about that," tandasnya.
Investment Specialist Mega Capital Indonesia Liyanto Sudarso mengatakan, IHSG masih spektakuler penguatannya pada hari ini karena adanya investor asing yang masih mencatatkan nett sell. Menurut dia, bursa saham kawasan regional pun sebenarnya tidak semenarik IHSG lantaran mereka diperdagangkan cenderung melemah. ( Baca juga:Ditutup Menguat, IHSG Gagal Tembus Benteng 6.200 )
"Tapi saya rasa karena IHSG sudah didominasi oleh investor lokal dan kita tahu Desember ini banyak investor percaya pada desember ini ada effect. Jadi saya rasa IHSG ada di momentum penguatannya. Meskipun memang banyak saham saham yang sudah mahal jika lihat laporan keuangan sebelumnya," kata dia saat acara IDX channel di Jakarta, Senin (21/12/2020).
Dia menyebut, jika berbicara tentang desember effect sebenarnya sudah terasa pada pertengahan Maret 2020 seiring IHSG yang naik signifikan. "Tapi sekali lagi, IHSG itu sudah menembus level resisten 6.050. Ada satu level lagi itu di 6.300, nah pertanyaan apakah IHSG harus ditutup ke level 6.300 sampai akhir tahun?" jelas dia. ( Baca juga:Bupati Larang Wisatawan Rayakan Tahun Baru di Puncak Bogor )
Dia menegaskan, IHSG memang harus ditutup pada level 6.300 hingga akhir tahun 2020. Sebab, secara year to date kebanyakan dari indeks di China, Jepang, dan Korea sudah positif.
"Ini artinya mereka sudah membukukan performa yang bagus sebelum covid datang. Nah bagaimana IHSG? IHSG minimal harus tutup di 6.300. Apakah itu terjadi? We will see about that," tandasnya.
(uka)